Achmad Husaini
Universitas Brawijaya

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

ANALISIS PENERAPAN METODE BALANCED SCORECARD UNTUK MENGUKUR KINERJA PERUSAHAAN (Studi pada PT. PLN (Persero) Area Pasuruan periode 2010-2011) Rahmawati, Wenny Susilo; Dzulkirom AR, Moch.; Husaini, Achmad
Jurnal Administrasi Bisnis Vol 2, No 1 (2013): MEI
Publisher : Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (404.959 KB)

Abstract

Kebutuhan perusahaan akan pentingnya peranan manajemen strategi untuk merespon perubahan yang  terjadi dimasa depan serta menciptakan masa depan perusahaan yang unggul menghadapkan perusahaan pada penerapan metode pengukuran kinerja yang lengkap, seperti Balanced Scorecard. Balanced Scorecard memiliki empat perspektif yang merupakan satu kesatuan yang mempunyai hubungan saling keterkaitan antara satu dan lainnya serta berhubungan erat dengan misi dan strategi perusahaan yakni perspektif keuangan,  pelanggan, proses bisnis internal serta pembelajaran dan pertumbuhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja PT. PLN (Persero) Area Pasuruan dengan penerapan  metode Balanced Scorecard periode tahun 2010-2011. Jenis penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Sumber data pada penelitian ini adalah PT. PLN (Persero) Area Pasuruan. Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa penerapan  Balanced Scorecard pada perusahaan sudah baik. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya bobot angka PT. PLN (Persero) Area Pasuruan periode 2010 dan 2011 berdasarkan Keputusan Menteri BUMN No:KEP-100/MBU/2002 mengalami peningkatan sesuai dengan target yang telah ditetapkan perusahaan. PT. PLN (Persero) Area Pasuruan agar lebih meningkatkan lagi kinerja pada semua perspektif untuk periode selanjutnya agar menjadi perusahaan yang berkualitas.   Kata Kunci: Balanced Scorecard, keuangan, pelanggan, bisnis proses, pembelajaran
ANALISIS PEMUNGUTAN PAJAK HOTEL ATAS VILA DI PAGUYUBAN SUPO SONGGORITI (Studi Pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Batu) Christianingsih, Leza; Husaini, Achmad; Mayowan, Yuniadi
Jurnal Mahasiswa Perpajakan Vol 9, No 1 (2016)
Publisher : Program Studi S-1 Perpajakan, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (513.839 KB)

Abstract

This study aims to determine the implementation of collection and factors that affect supporting and obstacle factors of vila on hotel tax collection at Supo Songgoriti association . The type of research uses a descriptive study. Results from this research that collection system of hotel tax applied by Department of Revenue in Batu is self assessment system, but Supo Songgoriti association not use the self assessment system accordance with Peraturan Daerah No. 5 of 2010. Researcher also found a discrepancy between processes of determining amount of tax by Supo Songgoriti association to its members with applicable laws, the amount of tax is determined accordance with the location vilas not based on the turnover received. Supporting factors the vila on hotel tax collection in Supo Songgoriti association is socialization and the dominant role of the association while obstacle factors are lack of public awareness and there are no spesific regulations for vilas. This research recommends that Department of Revenue in Batu determine tax rates for vilas in Supo Songgoriti association by adjusting such boarding rates in Malang imposed by 5%, or the rate below on Peraturan Daerah No. 5 of 2010 by 10%. Keywords: Hotel Tax Collection, Vila, Supo Songgoriti Association ABSTAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan pemungutan dan faktor yang mempengaruhi meliputi faktor pendukung dan penghambat pemungutan pajak hotel atas vila di Paguyuban Supo Songgoriti. Peneliti menggunakan jenis penelitian yaitu penelitian deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sistem pemungutan pajak hotel yang diterapkan oleh Dispenda Kota Batu adalah self assessment system, namun pajak hotel atas vila di Paguyuban Supo Songgoriti belum menggunakan self assessment system yang sesuai dengan Perda Kota Batu Nomor 5 Tahun 2010. Peneliti juga menemukan ketidaksesuaian antara proses penentuan besarnya pajak yang dilakukan oleh Paguyuban Supo kepada anggotanya dengan peraturan yang berlaku, yaitu besarnya pajak ditentukan sesuai dengan letak vila bukan berdasarkan omset yang diterima. Faktor pendukung pemungutan pajak hotel atas vila di Paguyuban Supo adalah sosialisasi dan peran paguyuban yang dominan sedangkan faktor penghambat adalah kurangnya kesadaran masyarakat dan belum adanya peraturan khusus mengenai vila. Penelitian ini merekomendasikan agar Dispenda Kota Batu menentukan tarif pajak untuk vila yang ada di Paguyuban Supo dengan menyesuaikan seperti tarif kosan yang diberlakukan oleh Kota Malang sebesar 5%, atau berapapun tarifnya asalkan tidak melebihi tarif 10% seperti yang tercantum dalam Perda Kota Batu No. 5 Tahun 2010. Kata Kunci : Pemungutan Pajak Hotel, Vila, Paguyuban Supo Songgoriti
GAP ANALYSIS (TAX GAP) OF LAND AND BUILDING TAX OF URBAN AND RURAL SECTOR (PBB P2) REVENUES IN KEDIRI CITY Yuniawati, Veny; Husaini, Achmad; Dewantara, Rizki Yudhi
Jurnal Mahasiswa Perpajakan Vol 9, No 1 (2016)
Publisher : Program Studi S-1 Perpajakan, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (581.717 KB)

Abstract

This study will reveal what makes the gap on the Land and Building Tax of Urban and Rural Sector (PBB P2) revenues in Kediri. PBB P2 is one kind of local taxes which was regulated in Law No. 28 of 2009 on Regional Taxes and Retribution. Kediri is one of cities that had been collecting PBB P2 through Regional Financial Management Body of Kediri (Dispenda Kediri) since the beginning of 2013. This research used descriptive research with qualitative approach. Study’s result shows that tax gap phenomenon is happening in PBB P2 revenues at Kediri. Tax gap itself consists of three variables, they are non-filling gap, underreporting gap, and underpayment gap. All these variables are detected in the PBB P2 revenues in Kediri with different percentage of its variables. Research’s result also shows how Dispenda Kediri didn’t use the tax gap theory to analyze the element of PBB P2 revenues. By knowing the variables contained in tax gap, Dispenda Kediri will be easier to set proper strategies to reduce the amount of tax gap in  PBB P2 revenues. Keywords: Tax Gap, PBB P2, Non-filling Gap, Underreporting Gap, Underpayment Gap
PERANAN FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL DALAM PENCAPAIAN TARGET PENERIMAAN PAJAK MINERAL BUKAN LOGAM DAN BATUAN DARI PERTAMBANGAN BATU KAPUR DI KABUPATEN TUBAN Anggraeni, Ayu Wiji; Al Musadieq, Mochammad; Husaini, Achmad
Jurnal Mahasiswa Perpajakan Vol 10, No 1 (2016)
Publisher : Program Studi S-1 Perpajakan, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (467.011 KB)

Abstract

Tax revenue realization on non metallic and rocks minerals in Tuban always exceeded the set target, but the level achievement of the target still tend up and down. Limestone is a type of excavation that provides the greatest Attainment of Tax on Non Metallic and Rocks Minerals. The success is certainly not free from internal factors and external factors which play a role in it. This study aimed to analyze the internal factors and external factors which play a role in achieving the tax revenue target for Non Metallic and rocks minerals from the mining of limestone in Tuban. This research uses descriptive qualitative research. The data was collected through interviews and documentation. One of the results of this study is the internal factors that play a role in achieving the revenue target of Tax on Non Metallic and Rocks Minerals from the mining of limestone in Tuban, they are the targeting, the implemented policies, the voting system, the quality of service, the action in the collection, and the employee performance. While the external factors that play a role in achieving the target of tax revenue are the income tax compliance, and the taxpayers. Keywords: internal factors, external factors, attainment of target, Tax on Non Metallic and Rocks Minerals. ABSTRAK Realisasi penerimaan Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan di Kabupaten Tuban selalu melampaui target yang telah ditetapkan, tetapi tingkat pencapaian targetnya masih cenderung mengalami kenaikan dan penurunan. Batu kapur merupakan jenis galian yang memberikan penerimaan terbesar pada Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan. Keberhasilan tersebut tentunya tidak lepas dari faktor internal dan faktor eksternal yang berperan di dalamnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor internal dan faktor eksternal yang berperan dalam pencapaian target penerimaan Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan dari pertambangan batu kapur di Kabupaten Tuban. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini yaitu faktor internal yang berperan dalam pencapaian target penerimaan Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan dari pertambangan batu kapur di Kabupaten Tuban yaitu penetapan target, kebijakan-kebijakan yang dilaksanakan, sistem pemungutan, kualitas pelayanan, tindakan penagihan, dan kinerja pegawai. Faktor eksternal yang berperan dalam pencapaian target penerimaan pajak yaitu kepatuhan wajib pajak dan pendapatan wajib pajak. Kata Kunci: faktor internal, faktor eksternal, pencapaian target, Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan.
ANALISIS PENERAPAN SELF ASSESSMENT SYSTEM PAJAK HIBURAN DI KOTA BLITAR (Studi Pada Dinas Pendapatan Kota Blitar) Anitasari, Angelia Maylinda Wahyu; Topowijono, .; Husaini, Achmad
Jurnal Mahasiswa Perpajakan Vol 10, No 1 (2016)
Publisher : Program Studi S-1 Perpajakan, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (481.536 KB)

Abstract

This study has the objective to found out and describe implementation of entertainment tax collection system which is using self-assessment system, to found out supporting and inhibiting factors in implementation of self-assessment system in Kota Blitar. This study is a descriptive study. It is conducted in Dinas Pendapatan Kota Blitar Jl. Jawa No. 64 Kota Blitar. Data source in this study would be primary data obtained from interview with employees of Dinas Pendapatan and also taxpayer for entertainment tax in Kota Blitar, while secondary data obtained from documents supporting primary data. Result of this study revealed that there were lots of entertainment taxpayer within Kota Blitar who did not understand and comprehend self-assessment system such as in calculating their own tax implemented by Dinas Pendapatan Kota Blitar, there were also lots of taxpayer who did not attach and rather to conceal their financial report in reporting their taxes. Tax knowledge awareness possessed by taxpayers related with this implementation is still low. Suggestion from this study would be to held continuous briefing and socialization for taxpayers concerning insight in taxation, better service for taxpayer is necessary so that awareness and compliance of taxpayers can be improved. There should be audit team so that tax income results and allocation was controlled in better way, thus decreasing tax avoidance and embezzlement as minimum as possible. Keywords: Implementation of self-assessment system, entertainment tax in Kota Blitar   ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan penerapan sistem pemungutan pajak hiburan yang menggunakan self assessment system, serta untuk mengetahui faktor pendukung dan faktor penghambat dalam penerapan dan pelaksanaan self assessment system di Kota Blitar. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif. Penelitian dilakukan di Dinas Pendapatan Kota Blitar Jl. Jawa No 64 C Kota Blitar. Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer dari wawancara oleh Pegawai Dinas Pendapatan dan wajib pajak Hiburan Kota Blitar, sedangkan  data sekunder diperoleh dari dokumen yang dapat mendukung data primer. Hasil penelitian ini menunjukan masih banyak wajib pajak hiburan di Kota Blitar yang tidak memahami dan mengerti self assessment system seperti menghitung pajaknya sendiri dan mengisi SPTPD sendiri yang diterapkan Dinas Pendapatan Kota Blitar, selain itu masih banyak wajib pajak yang tidak menyertakan dan menyembunyikan laporan keuangan dalam melaporkan pajaknya. Kesadaran dan pengetahuan pajak yang dimiliki oleh Wajib Pajak dalam penerapan ini masih rendah. Saran dari penelitian ini, yaitu penyuluhan dan sosialisasi harus dilaksanakan terus menerus bagi wajib pajak tentang pengetahuan di bidang pajak, Pelayanan yang lebih baik kepada wajib pajak sangat diperlukan agar kesadaran dan kepatuhan wajib pajak dapat taerus ditingkatkat. Perlu ada tim audit agar hasil penerimaan pajak dan alokasi terkontrol dengan baik, sehingga adanya penghindaran dan penggelapan pajak dapat ditekan seminimal mungkin. Kata Kunci : Penerapan self assessment system Pajak Hiburan di Kota Blitar
ANALISIS EFEKTIVITAS PENERIMAAN BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PENDAPATAN PAJAK DAERAH (STUDI PADA DINAS PENDAPATAN DAERAH KOTA MALANG PERIODE 2011-2014) Jamil, Ida Nur Asiah; Husaini, Achmad; Mayowan, Yuniadi
Jurnal Mahasiswa Perpajakan Vol 10, No 1 (2016)
Publisher : Program Studi S-1 Perpajakan, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (774.3 KB)

Abstract

BPHTB is a potential local tax at Malang. Realization BPHTB at Malang has always managed to exceed the planned target, but the other still a lot of problems that make collecting BPHTB not optimal. Percentage contribution of BPHTB to the Local Tax Revenue is great, BPHTB become a tax that dominates Total Local Tax Revenue. The purpose of this study is to analyze the effectiveness of BPHTB, and it contribution to the Local Tax Revenues in Malang. The type of research is descriptive with qualitative approach. The results show  that the level of effectiveness of BPHTB in Malang during the years 2011-2014 has been very good with an average 121.94%, but based on the survey results in mind that a lot of potential BPHTB that has not been optimized. Contribution of BPHTB to the Local Tax Revenue at Malang in 2011-2014 has been good with an average 44.49%, This happens because the transaction on acquisition of land and buildings at Malang high, it causing of continued increase in property prices at Malang. The situation is feared impact on poor people increasingly can not afford to buy housing at Malang. Keywords: BPHTB, Contribution, Effectiveness, Local Tax Revenue.   ABSTRAK BPHTB merupakan pajak daerah yang sangat potensial di Kota Malang. Realisasi penerimaan BPHTB Kota Malang selama tahun 2011-2014 selalu berhasil melampaui target yang direncanakan, namun disisi lain masih banyak terjadi permasalahan yang membuat pemungutan BPHTB belum optimal. Persentase kontribusi BPHTB terhadap Pendapatan Pajak Daerah sangat baik, penerimaan BPHTB menjadi pajak yang mendominasi Total Pendapatan Pajak Daerah. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis efektivitas penerimaan BPHTB Kota Malang dibandingkan dengan potensi riil, serta untuk menganalisis kontribusi penerimaan BPHTB terhadap Pendapatan Pajak Daerah. Jenis Penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat efektivitas penerimaan BPHTB Kota Malang selama tahun 2011-2014 sudah sangat baik dengan rata-rata persentase 121,94%, namun berdasarkan  hasil survei diketahui bahwa masih banyak potensi BPHTB yang belum dioptimalkan. Kontribusi BPHTB  terhadap Pendapatan Pajak Daerah Kota Malang tahun 2011-2014 sudah baik dengan persentase rata-rata 44,49%, Hal tersebut terjadi karena transaksi pengalihan hak atas tanah dan bangunan di Kota Malang tinggi, yang mengakibatkan terus meningkatnya harga properti di Kota Malang. Keadaan tersebut dikhawatirkan berdampak pada masyarakat kecil kota malang semakin tidak mampu membeli hunian di Kota Malang. Kata Kunci : BPHTB, Efektivitas, Kontribusi, Pendapatan Pajak Daerah
INTENSIFIKASI PEMUNGUTAN PAJAK HIBURAN SEBAGAI SALAH SATU CARA MENINGKATKAN PENDAPATAN PAJAK DAERAH KOTA MALANG (Studi Pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Malang) Padang, Ismed; Topowijono, .; Husaini, Achmad
Jurnal Mahasiswa Perpajakan Vol 10, No 1 (2016)
Publisher : Program Studi S-1 Perpajakan, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (598.386 KB)

Abstract

Entertainment tax is a tax levied on the organization of entertainment. Type of research was descriptive. The location of reseach was the Local Income Official of Malang City. Data type included primary and secondary. Primary data were obtained from interview, whereas secondary data were collected from documents archived by the Local Income Official of Malang City. Result of research indicates that the intensification of entertainment tax collection by the Local Income Official of Malang City was involving some measures such as: conducting the socialization, increasing the supervision, improving Human Resource (HR) quality, and upgrading the accuracy of data and information. The realization of Malang City entertainment tax improved every year. However, the contribution of entertainment tax to Malang City local tax revenue was still very low. Such low contribution percentage was not due to the failure of realizing entertainment tax revenue, but because the target and realization of local tax were always always upgraded annually. Intensification by the Local Income Offical of Malang City was often followed by factors supporting and constraining entertainment tax intensification. Keyword : Entertainment Tax, Local Tax, Intensification ABSTRAK Pajak hiburan adalah pajak yang dikenakan atas penyelenggaraan hiburan. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif. Penelitian di lakukan di Dispenda Kota Malang. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil wawancara, sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen yang dimiliki oleh Dispenda Kota Malang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Intensifikasi pemungutan pajak hiburan yang dilakukan oleh Dispenda Kota Malang dengan cara : sosialisasi, peningkatan pengawasan, meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), dan meningkatkan akurasi data dan informasi. Pajak hiburan di Kota Malang realisasinya selalu meningkat setiap tahun. Kontribusi pajak hiburan terhadap penerimaan pajak daerah di Kota Malang masih tergolong sangat kurang. Kurangnya persentase kontribusi bukan dikarenakan tidak tercapainya realisasi penerimaan pajak hiburan, tetapi karena target dan realisasi pajak daerah secara keseluruhan selalu meningkat setiap tahunnya. Pelaksanaan intensifikasi oleh Dispenda Kota Malang diwarnai dengan adanya faktor-faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan intensifikasi pajak hiburan. Kata kunci : Pajak Hiburan, Pajak Daerah, Intensifikasi
Pengaruh Variabel Return On Assets , Return On Equity, Net Profit Margin dan earning Per Share Terhadap Harga Saham Perusahaan Husaini, Achmad
Profit: Jurnal Adminsitrasi Bisnis Vol. 6 No. 1 (2012): Profit : Jurnal Administrasi Bisnis
Publisher : FIA UB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1105.77 KB)

Abstract

Harga saham mencerminkan nilai dari suatu perusahaan. Jika perusahaan mencapai prestasi yang baik,  maka saham  perusahaan tersebut akan banyak  diminati oleh para investor.  Nilai perusahaan akan tercermin dalam nilai pasar sahamnya, semakin tinggi harga saham semakin tinggi pula nilai perusahaan.Bagi perusahaan yang sudah  go public    nilai perusahaan dapat menunjukkan nilai aset yang dimiliki perusahaan seperti surat-surat berharga. Dalam penelitian ini menggunakan analisa statistik deskriptif melalui perhitungan rata-rata (mean), nilai minimum dan maximum sehingga diperoleh gambaran mengenai data sampel secara garis besar. Adapun sampel dalam penelitian ini sebanyak  10 perusahaan  dengan  menggunakan  analisa  setiap variabel pada masing-masing perusahaan yaitu analisis: harga saham, Return on Assets  (ROA), Return on Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM), Earning Pers Share (EPS) serta Uji asumsi klasik  statistik, uji regresi linier berganda  dan uji koefsien determinasi.  Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan tentang Pengaruh Profitabilitas terhadap harga Saham pada Perusahaan  Food and Beverages  Yang Tercatat Di Bursa Efek Indonesia, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut.Dari hasil uji secara simultan dengan uji F dapat disimpulkan bahwa kinerja keuangan perusahaan yang diukur dari ROA, ROE, NPM, dan EPS mempunyai pengaruh terhadap harga saham. Dari hasil uji secara parsial dengan uji t, dapat disimpulkan bahwa secara parsial variabel ROA dan EPS yang berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham, sedangkan variabel ROE dan NPM tidak berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham. Dari hasil uji t diperoleh hasil bahwa ROA (X1) yang mempunyai pengaruh dominan terhadap harga saham pada perusahaan yang termasuk dalam perusahaan Food and Beverages.
ANALISIS EFEKTIFITAS KEBIJAKAN PEMUTIHAN BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR DI KOTA MALANG Husaini, Achmad
Profit: Jurnal Adminsitrasi Bisnis Vol. 14 No. 2 (2020): Profit : Jurnal Administrasi Bisnis
Publisher : FIA UB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.105 KB) | DOI: 10.21776/ub.profit.2020.014.02.6

Abstract

The vehicle title transfer fee (BBNKB) is a tax on the submission of the property of a vehicle as a result of two-party agreements or unilateral acts or circumstances that occur due to sale, exchange, grant, inheritance, or income into a business entity. East Java Province as one of the local governments that also collects BBNKB has its own fiscal policy to obtain optimal tax from the motor vehicle sector. The policy is the bleaching of the BBNKB and the release of administrative sanctions for the BBNKB and the Motor Vehicle Tax. So that the bleaching policy on transfer of motor vehicle fees implemented by the Malang City Samsat can be carried out, the policy must be implemented. The focus of this study is the registration mechanism, the calculation mechanism, the payment mechanism and the effectiveness ratio of the acceptance of the BBNKB bleaching policy in 2017 and 2018 in Malang. The results of the study show that the calculation mechanism for tax bleaching every year has been running according to the governor's governing procedures. It only needs to be considered by members of the council so that bleaching can be subject to multilevel tariffs, which have a death tax of more than 10 years, for example sanctions still apply. The effectiveness of this bleaching policy is the ratio of BBNKB revenue in the bleaching period. In 2017, the effectiveness ratio was 110.07%, which means it had very high effectiveness (> 100%), whereas in 2018 despite decreasing from the previous year which was 107.67%, the achievement fixed to size very effectively.