Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

ALFOS ENERGY (ALTERNATIVE ENERGY FOR ANGKRINGAN ENTREPRENEURS) SEBAGAI USAHA ZERO POLLUTION ASAP ARANG DAN LAMPU TEMPEL PADA WARUNG ANGKRINGAN Iskandar, Muhamad; Sisilia, Maisel Priskila; Sutiani, Nurlia; Habibullah, Ahmad; Khairudin, Mohammad
Program Kreativitas Mahasiswa - Teknologi PKM-T 2013
Publisher : Ditlitabmas, Ditjen DIKTI, Kemdikbud RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (418.394 KB)

Abstract

This paper presents experimental and implementation of solar cell for alternative energy source of angkringan (traditional food stalls) in Yogyakarta province. The angkringan is a famous place among the stalls selling food and constantly visited by most of people. Implementation of solar cell has two functions, namely as a source of alternative energy for traditional food stalls and to keep a comfortable environment for fans culinary. Visitor feel comfort when they are not disturbed by smoke pollution outboard lamps and wood charcoal are usually used in the angkringan. The results show the resilience of solar cell can cover between 12 hours to 14 hours, and depending on the load used to turn other device besides substituting for wood charcoal and lighting. The tool resiliences are proportional to the operating time of food stall that usually requires lighting from 17:30 hours until 00:30 or more. Advantages of this tool also is with the mobile cart can make easier for entrepreneurs to find a strategic place for gaining benefit without relying on PLN power. With an affordable cost of solar cell can be applied to a food stall that could be an alternative solution to maintain a healthy and comfortable environment as well as getting the optimum benefit.
Pencegahan Penodaan Agama Perspektif Fiqh Jinâyah Habibullah, Ahmad
Al-Jinayah: Jurnal Hukum Pidana Islam Vol 1 No 2 (2015): Desember
Publisher : Prodi Hukum Pidana Islam Fakultas Syari’ah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.281 KB) | DOI: 10.15642/aj.2015.1.2.236-251

Abstract

Abstract: This article discusses the Islamic criminal Law (fiqh jinâyah) analysis on prevention of blasphemy in Indonesia. Law No. 1 Year 1965 concerning with prevention of religion abuse and/or blasphemy and Criminal Code which see criteria regarding the banned or misguided sects or organizations that are also stipulated in the provisions of MUI (Indonesian Ulama Council) in 2007. The laws state that the legal sanction against the perpetrators of the desecration of religion is imprisoned for ever five years. In Islamic criminal Law, the detailed criteria of blasphemy can only slightly be met due to the absence of the text of either al-Qur’an or al-Hadith that explain in detail about the legal sanction of blasphemy. Application of the legal punishment which based on the wisdom of judge can be used against blasphemy. Such a legal punishment is in line with the existing legal sanction in UUPNPS. This is when the offense of blasphemy committed is rated light. On the other hand, if the offense of blasphemy is considered very heavy and has a very great effect, it can be the opposite.Keywords: Blasphemy, legal sanction, Islamic criminal law. Abstrak: Artikel ini membahas tentang analisis fikih jinâyah tehadap pencegahan penodaan agama di Indonesia. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1965 Tentang Pencegahan Penyalahgunaan dan atau Penodaan Agama maupun KUHP, melihat kriteria mengenai aliran/organisasi yang terlarang atau sesat yang tertuang dalam ketentuan hukum tersebut yang dikuatkan pula oleh fatwa MUI pada tahun 2007, dinyatakan bahwa sanksi hukum terhadap pelaku penodaan agama adalah dengan pidana penjara selama-lamanya lima tahun. Dalam Fiqh Jinâyah, kriteria penodaan agama secara terperinci dapat ditemui meskipun hanya sedikit, dikarenakan tidak adanya nash al-Qur’an maupun Hadis yang menjelaskan secara detail mengenai penodaan agama beserta sanksi hukumnya. Penerapan hukuman ta’zîr yang berdasarkan kearifan hakim, digunakan untuk menjerat pelaku penodaan agama. Hukuman ta’zîr ini sejalan dengan sanksi hukum yang ada dalam UUPNPS, hal ini bila delik penodaan agama yang dilakukan dinilai ringan. Tetapi di sisi lain akan sangat bertolak belakang, apabila delik penodaan agama dinilai sangat berat dan besar pengaruh yang ditimbulkan.Kata Kunci: Penodaan agama, sanksi, fiqh jinâyah.
Pengaruh Latihan Passing Dengan Metode Small Side Game Terhadap Keterampilan Passing Pada Siswa Ekstrakulikuler Futsal Man 2 Bandar Lampung Habibullah, Ahmad; Triyanto, Triyanto
Journal of Arts and Education Vol 3, No 1 (2023): Volume 3, Nomor 1, Juli 2023
Publisher : Faculty of Arts and Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33365/jae.v3i1.479

Abstract

Permasalahan dalam penelitian ini adalah belum maksimalnya penerapan latihan yang selama ini diberikan oleh pelatih ekstrakurikuler futsal dalam usaha peningkatan akurasi passing pemain. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak penerapan latihan Small Side Game terhadap akurasi passing. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperiment semu atau (quasy exsperiment) yang menggunakan desain penelitian One-Group Pretest- Posttest Design, yaitu desain penelitian yang terdapat pretest sebelum diberikan perlakuan dan posttest setelah diberikan perlakuan, sehingga pengaruh treatment atau perlakuan dapat dihitung dengan cara membandingkan nilai posttest dan pretest. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa ekstrakurikuler futsal yang berjumlah 20 orang pemain. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik totalsampling, maka jumlah sampel dalam penelitian ini adalah berjumlah 20 orang pemain. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan tes passing ke teman. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis statistik uji beda mean atau uji t. Hasil penelitian ini adalah: terdapat pengaruh variasi latihan metode Small Side Game terhadap akurasi passing  (thitung = 2,38 ttabel 1,746) dimana dari rata- rata 3,41 meningkat menjadi 5,24.
Budidaya Tanaman Vertikultur Sebagai Upaya Pengoptimalan Ketahanan Pangan Rumah Tangga Hidayatulloh, Muhammad Kris Yuan; Fauziyah, Naura; Fikriyah, Wafiqotul; Ummah, Robithotul; Habibullah, Ahmad
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Indonesia (JPKMI) Vol. 2 No. 1 (2022): April : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia (JPKMI)
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jpkmi.v2i1.136

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan dalam memenuhi kebutuhan pangan khususnya sayur-sayuran di skala rumah tangga dan hasilnya bisa di jual kembali. Setelah adanya kegiatan ini masyarakat dapat menerapkan dan memanfaatkan lahan pekarangan yang sempit di kediamannya masing-masing sehingga dapat memenuhi kebutuhan sayur-sayuran yang sehat untuk keluarga dengan budidaya tanaman vertikultur yang bisa bermanfaat di kemudian hari. Asset Based Community Delelopment (ABCD) digunakan sebgai metode dalam pelaksanan kegiatan pengabdian kepada masyarakat pada skema progra penerapan teknologi tepat guna (PPTTG). Metode ini sebagai alternatif pemberdayaan masyarakat dengan menggunakan asset. Asset dalam konteks ini diberikan makna potensi yang dimiliki oleh masyarakat sendiri, dengan menggunakan potensi atau kekayaan yang dimiliki masyarakat dapat digunakan sebagai senjata pamungkas untuk melakukan program pemberdayaan. Hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam upaya pengoptimalan ketahanan pangan rumah tangga dapat di lakukan dari hal yang paling sederhana, yakni dengan berbudidaya tanaman sendiri di rumah. Inisiasi dalam menggunakan teknik penanaman vertikultur ini di dasari oleh karena tidak setiap orang memiliki lahan yang luas untuk melakukan budidaya sayuran. penggunaan media berupa botol bekas dengan menggunakan limbah botol air mineral merupakan sedikit contoh kegiatan yang baik bagi keberlangsungan ekosistem alam. proses pembuatan vertikultur dapat menggunakan modal yang sangat minim yang mana masyarakat sendiri akan mendapatkan kualitas hasil panen yang segar dengan modal yang sangat ekonomis.
Klasterisasi Data Produksi Daging Sapi Menggunakan Algoritma K-Means Orange Data Mining Ramadani, Achmes Dade; Hilmy Ibrahim, Farras; Hidayat, Manarul; Habibullah, Ahmad; Sumanto, Sumanto; Kuswanto, Andi Diah
Jurnal Pustaka Data (Pusat Akses Kajian Database, Analisa Teknologi, dan Arsitektur Komputer) Vol 5 No 1 (2025): Jurnal Pustaka Data (Pusat Akses Kajian Database, Analisa Teknologi, dan Arsitekt
Publisher : Pustaka Galeri Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55382/jurnalpustakadata.v5i1.1013

Abstract

     Produksi daging sapi merupakan salah satu komponen penting dalam sektor peternakan yang mendukung ketahanan pangan nasional. Mengingat fluktuasi produksi dari tahun ke tahun dan perbedaan karakteristik antar wilayah, diperlukan metode analisis yang tepat untuk mengolah data secara efektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengelompokkan data produksi daging sapi di Indonesia selama periode 2021 hingga 2024 menggunakan algoritma K-Means Orange Data Mining. Proses analisis mengikuti tahapan CRISP-DM, mulai dari pemahaman bisnis hingga deployment. Data yang digunakan diperoleh dari Badan Pusat Statistik dan diproses untuk menghasilkan tiga klaster utama: wilayah dengan produksi daging sapi tinggi, rendah, dan sedang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa algoritma K-Means Orange Data Mining mampu mengelompokkan data produksi daging sapi secara efektif ke dalam beberapa klaster yang berbeda. Orange Data Mining turut membantu proses analisis data dengan tampilan antarmuka visual yang inovatif dan hasil yang mudah diinterpretasikan. Temuan ini diharapkan menjadi acuan dalam perumusan kebijakan strategis peternakan dan perencanaan distribusi produksi berbasis data. Hasil klasterisasi ini memberikan gambaran kepada pemerintah mengenai tingkat produksi daging sapi di setiap wilayah, sehingga memungkinkan pengambilan kebijakan atau langkah-langkah strategis yang lebih tepat dan sesuai dengan kondisi masing-masing wilayah berdasarkan hasil klasterisasi.