Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pemberdayaan Masyarakat Dalam Manajemen Bank Sampah di Desa Citaman Kecamatan Ciomas Kota Serang, Banten Irwanto Irwanto; Endi Permata; Didik Aribowo; Irwani Irwani
Ekonomikawan: Jurnal Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan Vol 19, No 2 (2019)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (188.976 KB) | DOI: 10.30596/ekonomikawan.v19i2.3820

Abstract

Setiap harinya manajemen sampah rumah tangga atau sampah domestik semakin meningkat, keaktifan dari peran masyarakat di desa Citaman dalam mengelola sampah sangat dibutuhkan. Oleh karenanya, kegiatan pengabdian masyarakat sangat membantu masyarakat desa Citaman dalam mengelolah sampah yang baik untuk sampah organik maupun non organik. Permasalahan dalam kegiatan ini adalah bagaimanakah cara memberikan pengetahuan kepada masyarakat mengenai pentingnya bank sampah dalam masyarakat untuk memilah-milah jenis sampah menjadi barang-barang kerajinan yang bernilai ekonomi. Metode pengabdian masyarakat yang dilakukan adalah dengan kegiatan diskusi pemberdayaan kepada masyarakat Citaman RT 08, RW 13 pada kecamatan Ciomas di lokasi, yaitu di Pedukuhan Desa Citaman, Kecamatan Ciomas Serang Banten.Hasil kegiatan ini dapat disimpulkan bahwa kegiatan pengabdian masyarakat di Citaman memberikan bekal keterampilan kepada masyarakat untuk mengelola bank sampah, dengan upaya mengurangi dan memanfaatkan ulang. Kegiatan pengabdian ini cukup efektif karena bahan-bahan yang diperlukan ada di sekitar masyarakat setempat yaitu dengan dihasilkan suatu produk kerajinan dari sampah, berupa lampion dan bunga dari sedotan bekas, pigura dan tempat pensil dari karton dan plastik bekas dari tempat minuman.
Produktivitas Biomassa Copepoda di Perairan Demak Muhammad Zaenuri; Hadi Endrawati; Widianingsih Widianingsih; Irwani Irwani
ILMU KELAUTAN: Indonesian Journal of Marine Sciences Vol 13, No 1 (2008): Jurnal Ilmu Kelautan
Publisher : Marine Science Department Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (26.869 KB) | DOI: 10.14710/ik.ijms.13.1.19-24

Abstract

Copepoda sebagai konsumer primer, merupakan biomassa yang dapat dikuantifikasi dengan pendekatan morfometri, dengan output volume tubuh copepoda sebagai landasan penghitungan transfer energi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui produktivitas biomassa copepoda di perairan Demak. Penelitian ini dilaksanakan dari Mei hingga Oktober 2005 pada 6 stasiun di perairan Demak. Sampling dilakukan sebulan sekali dengan menggunakan planktonnet. Sampel copepoda yang diperoleh diklasifikasi berdasarkan ukuran tubuh untuk analisis morfometri sehingga didapatkan biomassa volumetrik. Pengukuran parameter kualitas air (suhu, salinitas, pH, arus, dan kecerahan) dilakukan secara bersamaan dengan sampling copepoda. Hasil pengamatan menunjukkan kelimpahan copepoda total pada 6 stasiun di perairan Demak 741-2094 ind./l. Hasil analisis morfometri ordo Calanoida Genus Acartia sp. berkisar 400-950 μm3; Calanus sp. 400-1900 μm3; Eucalanus sp. 400-925 μrn3; Pseudocalanus sp. 400-1200 μm3; Paracalanus sp. 400-1200 μm3 dan Centmpages sp. 400-1900 μm3. Ordo Cyclopoida, Genus Oithona sp. berkisar 450-1100 μm3 dan Ordo Harpacticoida, Genus Euterpinasp. berkisar 500-1050 μm3Kata kunci: Copepoda, Morfometri, Biomassa, Demak
Kajian Awal Kontaminasi Pestisida Organoklorin dalam Air Laut di Wilayah Perairan Paling Barat Semarang Chrisna Adhi Suryono; Baskoro Rochaddi; Irwani Irwani
Buletin Oseanografi Marina Vol 5, No 2 (2016): Buletin Oseanografi Marina
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.735 KB) | DOI: 10.14710/buloma.v5i2.15728

Abstract

Hasil penelitian menunjukkan bahwa air laut dari wilayah perairan paling barat Semarang telah terkontaminasi pestisida organoklorin.  Hasil tersebut menunjukkan bahwa konsentrasi yang tinggi ditemukan pada beberapa pestisida seperti Heptachlor, Aldrin, Endosulfan, Endrin, dan pp-DDT dengan nilai kisaran sebesar 0.319 ±0.231, 0.227±0.093, 0.119±0.080, 1.023±0.553, 0.906±0.005 ppb.  Bila dibandingkan dengan baku mutu dari Kementerian Lingkungan Hidup untuk kehidupan organisme laut dan wisata masih diketegorikan tinggi dan terkontaminasi pestisida organoklorin. Kata Kunci : órgano klorin, kontaminasi, Semarang
Prospek Budidaya Kerang Darah (Anadara granosa) untuk Peningkatan Produktifitas Tambak di Kecamatan Tugu Semarang Chrisna Adhi Suryono; Irwani Irwani; Baskoro Rochaddi
Jurnal Kelautan Tropis Vol 18, No 1 (2015): JURNAL KELAUTAN TROPIS
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (390.543 KB) | DOI: 10.14710/jkt.v18i1.509

Abstract

Tujuan dari kegiatan ini adalah: meningkatkan produktifitas tambak kurang produktip dengan budidaya kerang darah. Metodologi pemecahan masalah yang digunakan adalah mengubah sistim budidaya monokultur menjadi sistim polikultur dua jenis komoditas yang berbeda yang dapat dibudidayakan secara bersamaan dalam satu tambak. Hasil kegiatan menunjukan mitra kerja (petambak) sangat berantusias untuk mengikuti kegiatan tersebut terlihat dari cara mereka yang mengubah sitim budidaya tambak dari monokultur ke polikultur kerang darah. Setelah mengikuti cara sistim polikultur petambak nampak puas dengan hasil peliharaannya karena kedua jenis biota dapat hidup bersama dan menunjukan pertumbuhan yang baik. Dari hasil kegiatan pengabdian ini dapat disimpulkan bahwa sistim budidaya polikultur .dapat meningkatkan produktifitas tambak.Kata kunci: Tambak, kerang dan produktifitas The aim of the activities was increasing productivity on unproductive brackishwater pound to change the culture system to culture cockle Anadara granosa. The method used to solve the problem was to change the system cultivation from monoculture to be poly-culture two different species which can live and cultivate together in one brackishwater pound.The result shows, the partners was very serious followed all the instruction cultivation process. It can be seen he has change the system of the monoculture cultivation to be poly-culture system which introduce two different species. The result of program showed the farmer (petambak) was very sustified cause of the species can lives together and shows the increasing of weight. The conclusion of the activities was the poly-culture system can improve brackishwater pound productivity.Key words: brakishwater pound, cockle and productivity
Studi Akumulasi Logam Tembaga (Cu) dan Efeknya terhadap Struktur Akar Mangrove (Rhizophora mucronata) Irwan Dedy; Adi Santoso; Irwani Irwani
Journal of Marine Research Vol 2, No 4 (2013) : Journal of Marine Research
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (172.142 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v2i4.3678

Abstract

Copper metal (Cu) is one of the heavy metals that can contaminate the environment, especially water. Cu is a heavy metal which is harmful to human health, but Cu is also needed in our life as trace elements. This study aimed to determine the effect of Cu contaminants with different concentrations on the root structure of the mangrove seedlings Rhizophora mucronata for 30 days of observation. Rhizophora mucronata is taken from Tapak village, Tugu, Semarang, Central Java. The research was carried out from June to August 2012 at the Marine Science Campus of Diponegoro University Semarang. A laboratory experiment research was conducted on the effect of different Cu concentrationt (20, 100 and 500 ppm) and different exposure material (10, 20 and 30 days) on the root structure of mangrove Rhizophora mucronata. Root structure using microscopy observations performed at the Laboratory of Plant Faculty of Science and Mathematics, Diponegoro University. The result demonstrated that the root of epidermis, cortex, endodermis, xylem and phloem had no effect on their structure after exposure to concentration of Cu of 20, 100 and 500 ppm since there were not change on their shape compared to the control.