Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

AJARAN MORAL KGPAA MANGKUNAGARA IV BAGI MASYARAKAT JAWA PADA ERA GLOBAL Edy Tri Sulistyo
Gelar : Jurnal Seni Budaya Vol 10, No 2 (2012)
Publisher : Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1507.011 KB) | DOI: 10.33153/glr.v10i2.1413

Abstract

This research aims at studying the understanding and response of the Javanese society to the moral teachings of KGPAA Mangkunegara IV in serat Wedhatama in this globalization era. The strategy used in this research is an embedded case study research. The data source made use in this research is the text in Serat Wedhatama. The data taken from  literary studies is used to study the objective and genetic factors and  the information obtained  from  cultural observers, lecturers of regional literature, members of Mangkunegaran palace is used to study the affective factor. The sampling technique used in this study was purposive sampling, while the data was collected through in-depth interviews and Focus Group Discussion (FGD), and then was analyzed using holistic critical analysis (Sutopo, 2006). The validity of the data was endorsed using the  triangulation method. The results showed that the moral teachings of KGPAA Mangkunegara IV had a close relation to God Almighty, the wise method of social intercourse, nobleman in spirit, respect for other’s opinion and struggle for life. The moral teachings of KGPAA Mangkunegara IV summarized from Serat Wedhatama are as follows: (1) moral teachings in the forms of  advices, guidance, persuasion, and messages; (2) warning; (3) prohibition; (4) criticism; (5) statements, and (6) teachings. The moral teaching offered is generally in the form of a suggestion through a metaphor. The suggestion given uses the method of esem mantri which means the smile of  punggawa mantri and semu bupati which means the regent’s amusing face.Key words : moral teachings, Serat Wedhatama, Tembang Macapat, sanepa, esem mantra, punggawa mantra, and semu bupati
Makna Budi Pekerti Remaja pada Serat Wulangreh Karya Pakubuwono IV: Pupuh Macapat Durma Bremara Sekar Wangsa; Edy Tri Sulistyo; Suyanto Suyanto
Mudra Jurnal Seni Budaya Vol 34 No 3 (2019): September
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31091/mudra.v34i3.681

Abstract

Penelitian berjudul “Makna Budi Pekerti Remaja pada Serat Wulangreh Karya Pakubuwono IV: Pupuh Macapat Durma”. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan dan mengungkapkan nilai budi pekerti yang terdapat dalam Serat Wulangreh khususnya pupuh Durma. Penelitian ini menggunakan pendekatan hermeneutika dengan analisis disiplin sastra Jawa. Sumber data yang digunakan berupa sumber pustaka, yaitu teks bait-bait tembang Durma dalam Serat Wulangreh karya Sri Susuhunan Pakubuwono IV. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan beberapa langkah, yaitu (1) inventarisasi naskah, (2) deskripsi naskah (3) alih tulis dengan transliterasi standar (4) menterjemahkan dengan metode terjemahan harfiah dan bebas. Keabsahan data penelitian dilakukan dengan menggunakan, (1) validasi semantis, (2) kajian berulang, dan (3) diskusi dengan teman sejawat. Teknik Analisis data yang digunakan adalah pemahaman (vresthen), dengan tahapan pembahasan: mengungkapkan, menjelaskan serta menterjemahkan tembang tersebut. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa pada beberapa bait tembang macapat Durma dalam Serat Wulangreh mengandung nilai budi pekerti bagi remaja.
Nilai Estetis Penampilan Busana Pengantin Gaya Solo Basahan di Surakarta Hadiningrat Addiina Purnawangsih; Margana Margana; Edy Tri Sulistyo
Mudra Jurnal Seni Budaya Vol 35 No 2 (2020): Mei
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31091/mudra.v35i2.776

Abstract

Busana pengantin gaya Solo Basahan merupakan busana adat di Surakarta, Jawa Tengah. Upacara panggih menjadi puncak rangkaian prosesi pernikahan yang dalam pelaksanaannya menggunakan busana pengantin gaya Solo Basahan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan nilai estetis yang terkandung dalam penampilan busana pengantin gaya Solo Basahan di Surakarta Hadiningrat. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan model analisis interaktif. Sumber data dalam penelitian ini adalah dokumentasi prosesi pernikahan dan catatan lapangan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan mencatat, merekam, dan mewawancarai. Analisis data dengan mendeskripsikan dan menjelaskan setiap rangkaian prosesi pernikahan yang menggunakan busana pengantin Solo Basahan. Hasil penelitian ini adalah nilai-nilai yang terkandung dalam penampilan busana pengantin Gaya Solo Basahan di Surakarta Hadiningrat berupa wujud pertunjukkan seni oleh pengantin yang menjadi raja dan ratu sehari yang di dalamnya terkandung nilai-nilai meliputi kasihsayang, rasa bakti, tanggung jawab, kesetiaan, kebahagiaan, keserasian, semangat, kemesraan, kejujuran, keharmonisan, dan kesopanan. Nilai-nilai tersebut menjadi representasi nilai estetis busana Solo Basahan sebagai bentuk pertunjukkan seni yang terdapat dalam upacara panggih yang meliputi Balangan Gantal, Wiji Dadi, Sindur Binayang, Bobot Timbang, Tanem, Kacar-kucur, Dhahar Kembul, Mertui, dan Sungkem.
Internalization of Local Wisdom Value through I-Spring Technology- Based Art and Culture Learning Mizron Zen Fatro; Edy Tri Sulistyo; Sugeng Nugroho
Lekesan: Interdisciplinary Journal of Asia Pacific Arts Vol. 2 No. 1 (2019): April
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31091/lekesan.v2i1.748

Abstract

The social change dynamic in globalization era impacts on the students’ reduced love to local wisdom culture so that they understand poorly the meaning of local wisdom culture existence as cultural heritage rich of life prudence values. This research aimed to analyse the internalization of local wisdom culture values through I-Spring technology-based art and culture learning. The unit of analysis used in this qualitative research with case study approach was the stakeholders of SMA Batik 2 Surakarta selected using purposive sampling technique. Techniques of collecting data used were observation, in-depth interview, and documentation. Data validation was carried out using source triangulation, while data analysis was carried out using an interactive model. The result of research showed that I-Spring technology-based art and culture learning could be a learning media facilitating the students to internalize local wisdom culture values. Through I-Spring learning media, students could internalize, externalize, and objectify local wisdom values in order to achieve the balance of students’ conscience, supra-ritual, and intellectuality related to God through the content of local wisdom values.