Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

IDENTIFIKASI DAN PERTUMBUHAN BERBAGAI GULMA AIR SEBAGAI BAHAN BIOFILTER PENYARING AIR LIMBAH Oktap Ramlan Madkar; Denny Kurniadie
Bionatura Vol 5, No 2 (2003): Bionatura Juli 2003
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Percobaan rumah kaca identifikasi dan pertumbuhan berbagai gulma air untukdigunakan sebagai bahan biofilter penyaring air limbah telah dilakukan di RumahKaca milik Fakultas Pertanian Unpad, Jatinangor. Waktu pelaksanaan percobaandimulai dari bulan Juli sampai bulan November 2000. Percobaan menggunakanrancangan acak kelompok (RAK) dengan tiga ulangan dan 42 buah perlakuan. Ujistatistik yang digunakan adalah uji F pada taraf 5% dengan uji lanjutan uji ScottKnott. Tujuan penelitian ini adalah untuk menyeleksi beberapa jenis gulma airyang mempunyai kecepatan tumbuh dan produktivitas biomassa yang tinggi sertamampu mengabsorpsi zat-zat pencemar air sehingga berpotensi untuk digunakansebagai biofilter limbah cair industri. Seluruh gulma air ditumbuhkan pada emberplastik kapasitas 5 liter. Media tanam yang digunakan yaitu media air, air limbahpabrik tekstil dan pabrik tahu yang diencerkan sebanyak 8 kali. Berat basah awalgulma adalah berkisar antara 19,50 sampai 20,20 gram. Hasil percobaanmenunjukkan bahwa gulma air yang ditanam pada media limbah tahumempunyai laju pertumbuhan relatif dan produktivitas biomassa yang lebihtinggi dibandingkan dengan gulma yang sama yang ditanam pada media airbersih dan limbah tekstil. Gulma-gulma air: Eichornia crassipes, S. molesta, S.natans, P. stratiotes dan M. crenata merupakan gulma-gulma air yang mamputumbuh cepat dan beradaptasi pada media tercemar (limbah tahu dan limbahtekstil), sehingga berpotensi untuk digunakan sebagai bahan biofilter penyaringair limbah.
Pollution index and load of total nitrogen and phosphate on agriculture and fisheries in Jatigede Reservoir Zulfia Kamila Mutia; Denny Kurniadie; Dadan Sumiarsa
Jurnal Akuakultur Indonesia Vol. 22 No. 2 (2023): Jurnal Akuakultur Indonesia
Publisher : Indonesian Society of Scientific Aquaculture (ISSA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19027/jai.22.2.126-133

Abstract

Jatigede Reservoir has an area of approximately 4,122 Ha, the purpose of Jatigede dam construction is to increase rice production with a range irrigation network system. Problems arising from the use of chemical fertilizers, regarding the development of agricultural land used to increase agricultural productivity, support food security and also activities in floating net cages (FNC) can result in a decrease in reservoir water quality, siltation of reservoirs, etc. Organic waste from FNC cultivation feed, for example nitrogen and phosphate. The purpose is to determine the pollution index of each observation station and the concentration of total nitrogen and total phosphor pollutant loads from the agriculture and fisheries sectors in Jatigede Reservoir so that it can be analyzed which activities have the most influence on pollution and determine effective countermeasures a decrease in water quality in Jatigede Reservoir. The quantitative method uses a survey method is processing data from laboratory tests using the Pollution Index and total nitrogen and phosphate pollution loads. The results of the highest pollution index are at station three of 6.08 with moderate pollution status caused by runoff from Cihonje inlet waste and FNC activities. The nitrogen parameter pollution load has a high amount of 192.13 kg/day then the amount of phosphate pollution load is 34.16 kg/day. As for good pollution control, by reducing the burden of pollution by involving the community in managing the reservoir environment, routine monitoring of reservoir water quality and mapping potential pollutant sources at each location so that problems will be quickly resolved. Keywords: agriculture, fisheries, Jatigede reservoir, pollution index, pollution load ABSTRAK Waduk Jatigede memiliki luas sekitar 4.122 Ha, tujuan pembangunan Waduk Jatigede adalah untuk meningkatkan produksi padi dengan sistem jaringan irigasi rentang. Permasalahan yang ditimbulkan terkait penggunaan pupuk kimiawi, mengenai perkembangan lahan pertanian yang digunakan untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan mendukung ketahanan pangan dan juga kegiatan budidaya ikan karamba jaring apung (KJA) dapat mengakibatkan terjadinya penurunan kualitas air waduk, pendangkalan waduk, dan lain-lain. Limbah organik sisa pakan budidaya KJA yang terbuang ke dalam perairan contohnya yaitu nitrogen dan fosfat. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan index pencemaran dari setiap stasiun pengamatan dan konsentrasi beban pencemar total nitrogen dan total fosfat dari sektor pertanian dan perikanan di Waduk Jatigede sehingga dapat dianalisis kegiatan mana yang paling berpengaruh terhadap pencemaran dan menentukan penanggulangan yang efektif untuk mencegah penurunan kualitas air di Waduk Jatigede. Metode yang digunakan adalah mix method (metode campuran). Metode kuantitatif menggunakan metode survey yaitu pengolahan data hasil uji laboratorium. Menganalisis tingkat pencemaran di setiap stasiun, menggunakan Index Pencemaran dan analisis beban pencemaran nitrogen dan fosfat. Hasil dari index pencemaran paling tinggi terdapat di stasiun tiga sebesar 6,08 dengan status tercemar sedang disebabkan oleh limpasan dari limbah inlet cihonje dan aktivitas KJA dan untuk beban pencemaran parameter nitrogen memiliki jumlah yang tinggi yaitu 192,13 kg/hari kemudian jumlah beban pencemaran fosfat 34,16 kg/hari. Adapun pengendalian pencemaran yang baik yaitu dengan pengurangan beban pencemaran dengan melibatkan masyarakat dalam pengelolaan lingkungan waduk, pemantauan rutin kualitas air waduk dan memetakan sumber-sumber pencemar potensial pada setiap lokasi sehingga permasalahan akan cepat teratasi. Kata kunci: beban pencemaran, index pencemaran, pertanian, perikanan, Waduk Jatigede
Determination of trophic status and carrying capacity of floating net cages in Jatigede Reservoir Kristina Marsela; Dadan Sumiarsa; Denny Kurniadie
Jurnal Akuakultur Indonesia Vol. 22 No. 2 (2023): Jurnal Akuakultur Indonesia
Publisher : Indonesian Society of Scientific Aquaculture (ISSA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19027/jai.22.2.147-155

Abstract

Aquaculture activities with floating net cages are essential to increase fishery production. However, The fish cages in the Jatigede Reservoir are illegal because they are against local government regulations. However, the people affected by the dam's construction still maintain it for economic reasons. Therefore, it is necessary to conduct research to address these problems by determining the carrying capacity of aquaculture and evaluating the trophic status of the waters. Determination of the carrying capacity of fish farming in the Jatigede Reservoir was conducted using the Beveridge method. by calculating the remaining phosphorus still available in the Jatigede Reservoir and evaluating the trophic state index based on three indicators: transparency, total phosphorus, and chlorophyll-a. The sampling was carried out by purposive sampling method. The calculation results show that the condition of the Jatigede Reservoir was eutrophic to hypertrophic with a trophic state index (TSI) value of 66-71. The results of calculating the carrying capacity of cage aquaculture using class 3 water quality standards. Indicate that Jatigede Reservoir waters can still increase fish production by 7,140.25 tons of fish/year, provided that fish replace the primary fish commodities cultivated. Keywords: aquaculture, cage aquaculture, carrying capacity, eutrophication, Jatigede Reservoir. ABSTRAK Kegiatan budidaya dengan keramba jaring apung (KJA) sangat penting untuk meningkatkan produksi perikanan. Keberadaan KJA di Waduk Jatigede merupakan kegiatan ilegal karena bertentangan dengan peraturan pemerintah setempat. Namun, masyarakat yang terkena dampak pembangunan waduk tetap mempertahankannya karena alasan ekonomi. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan menentukan daya dukung perikanan budidaya dan mengevaluasi status trofik perairan. Penentuan daya dukung budidaya ikan di Waduk Jatigede dilakukan dengan menggunakan metode Beveridge dengan menghitung sisa fosfor yang masih tersedia di Waduk Jatigede dan mengevaluasi indeks status trofik berdasarkan tiga indikator yaitu transparansi, total fosfor, dan klorofil-a. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa kondisi Waduk Jatigede adalah eutrofik hingga hipertrofik dengan nilai indeks kondisi trofik (TSI) 66-71. Hasil perhitungan daya dukung budidaya perikanan keramba dengan menggunakan baku mutu air kelas tiga. Perairan Waduk Jatigede masih dapat meningkatkan produksi ikan sebesar 7.140,25 ton ikan/tahun, dengan catatan ikan menggantikan komoditas ikan utama yang dibudidayakan. Kata Kunci: akuakultur, daya dukung, eutrofikasi, keramba jaring apung, Waduk Jatigede