Agustin Wijayanti
Politeknik Kesehatan Bhakti Setya Indonesia

Published : 13 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN VITAMIN A PADA BALITA Wijayanti, Agustin; Azizah, Sabella Nur; Rohman, Hendra
Jurnal Ilmu Keperawatan Vol 13 No 1 (2024): Al-Asalmiya Nursing Jurnal Ilmu Keperawatan (Journal of Nursing Sciences)
Publisher : Institut Kesehatan dan Teknologi Al Insyirah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35328/keperawatan.v13i1.2624

Abstract

Vitamin A merupakan nutrisi penting yang larut dalam lemak yang disimpan dalam hati, namun tidak dapat disintesis oleh tubuh manusia dan harus diserap dari luar tubuh. Vitamin ini mempengaruhi kesehatan mata/penglihatan, pertumbuhan dan memperkuat sistem kekebalan tubuh. Kebutuhan vitamin A secara normal pada orang wanita dewasa adalah 700 mikrogram/hari dan untuk pria 900 mikrogram/hari.  Kebutuhan untuk anak-anak 300 hingga 900 mikrogram/hari, wanita hamil 770 mikrogram/hari, dan wanita menyusui 1300 mikrogram/hari. Akibat kekurangan asupan vitamin A dapat menyebabkan rabun senja yang dikarenakan terganggunya proses regenerasi pigmen penglihatan pada retina. Apabila kondisi tersebut dibiarkan secara berkepanjangan maka  sel pada retina akan mengalami  degenerasi, dan timbul xerophthalmia yang berakhir pada kebutaan permanen. Selain itu, kekurangan vitamin A juga dapat menyebabkan Xerosis dan kerusakan membran mukosa usus serta paru-paru, juga penurunan tubuh. Oleh karena pentingnya asupan vitamin A maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang pemberian vitamin A di Dusun Bregan Muryodadi Bambanglipuro. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan rancangan penelitian survei. Populasi dari penelitian ini yaitu 60 Ibu di Dusun Bregan, Mulyodadi, Bambanglipuro. Teknik pengambilan sampel dengan  total sampling. Dimulai dari pengambilan data untuk mendapatkan informasi dengan menggunakan kuesioner, kemudian data dianalisis secara deskriptif dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat pengetahuan tentang pemberian vitamin A adalah pengetahuan baik berjumlah 33%, pengetahuan cukup 52% dan pengetahuan kurang 15%. Jadi, dapat disimpulkan bahwa Ibu di Dusun Bregan, Mulyodadi, Bambanglipuro sebagian besar memiliki pengetahuan cukup (52%) terhadap pemberian vitamin A.
POLA PERESEPAN ANTIEMETIKA PADA PENDERITA DISPEPSIA PASIEN DEWASA DAN LANSIA RAWAT INAP DI PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA PERIODE JANUARI-JUNI TAHUN 2012 Wijayanti, Agustin; Nuraeni, Nuraeni
Media Farmasi: Jurnal Ilmu Farmasi Vol. 11 No. 2: September 2014
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/mf.v11i2.1879

Abstract

Kasus dispepsia di dunia mencapai 13-40% dari total populasi setiap tahun. Mual dan muntah adalah gejala-gejala dari penyakit yang mendasarinya dan bukan penyakit spesifik. Muntah bila tidak segera ditangani maka akan berakibat fatal seperti kurangnya elektrolit, kesadaran menurun hingga dapat menyebabkan koma. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pola peresepan antiemetika yang digunakan pada penderita dispepsia pasien dewasa dan lansia rawat inap di rumah sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Jenis penelitian ini deskriptif non analitik dengan pengambilan data secara simple random sampling dengan pendekatan secara retrospektif, dengan melihat data lampau berdasarkan rekam medis penderita dispepsia pasien dewasa dan lansia rawat inap di rumah sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta periode Januari - Juni 2012. Pola peresepan antiemetika yang diamati meliputi dosis, frekuensi, lama penggunaan, serta cara pemberian.Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis antiemetika yang sering digunakan adalah golongan serotonin yaitu ondansetron (57,01%), rerata lama penggunaan antiemetika adalah 3 hari. Pemberian dihentikan bila keluhan sudah membaik, cara pemberian antiemetika didominasi pemberian secara injeksi, dosis pemberian ondansetron 4mg/12 jam atau 8mg/12 jam, dosis pemberian domperidon 3xsehari 10mg.    
Tingkat Pengetahuan Dan Persepsi Bahaya Kosmetika Yang Mengandung Bahan Pemutih Di SMK Negeri 4 Yogyakarta Lisnawati, Deni; Wijayanti, Agustin; Puspitasari, Ade
Media Farmasi: Jurnal Ilmu Farmasi Vol. 13 No. 1: Maret 2016
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/mf.v13i1.5747

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi banyaknya kosmetika dengan bahan berbahaya yang terkandung di pasaran. Selama tahun 2014 ditemukan 68 kosmetikaa mengandung bahan berbahaya, baik produk impor maupun lokal. Produk-produk tersebut telah ditarik dari peredaran karena akan membahayakan konsumen. Pada hasil studi pendahuluan yang dilakukan pada 56 siswi di SMK Negeri 4 Yogyakarta, khususnya jurusan tata kecantikan sebagian besar masih kurang pemahamannya tentang bahaya kosmetika yang mengandung bahan pemutih. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana tingkat pengetahuan dan persepsi siswi-siswi kelas XI terhadap bahaya kosmetika yang mengandung bahan pemutih, serta darimana saja sumber informasi siswi-siswi kelas XI tentang bahaya kosmetika yang mengandung bahan pemutih. Penelitian ini menggunakan metode deskriftif dirancang secara kualitatif dan kuantitatif. Subyek dalam penelitian ini adalah siswi kelas XI SMK Negeri 4 Yogyakarta jurusan tata kecantikan sebanyak 56 siswi dan teknik pengumpulan data menggunakan metode Quota sampling. Alat pengambil data adalah kuesioner tertutup dan dianalisa secara deskriptif. Hasil penelitian pengetahuan siswi kelas XI tentang bahaya kosmetika yang mengandung bahan pemutih yaitu 51,8% yang sebagian besar sudah cukup mengetahui tentang kosmetika yang mengandung bahan pemutih. Persepsi siswi-siswi kelas XI tentang bahaya kosmetika yang mengandung bahan pemutih berbahaya dapat merusak kulit, dapat menyebabkan kanker, lebih berwaspada, berhati-hati dalam memilih kosmetika dan jangan digunakan (sebaiknya dimusnahkan). Sumber informasi pengetahuan kosmetika yang mengandung bahan pemutih yaitu sosial media, iklan di TV, brosur, teman sekolah dan guru di sekolah. Kata kunci: Pengetahuan, Persepsi, pemutih, kosmetika berbahaya