Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Identifikasi Klaster Tipe Kanker Berdasarkan Algoritma Iterasi Kernel Gaussian Wasito Wasito
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi (SNATI) 2006
Publisher : Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diagnosa yang cepat dan tepat sangat memegang peranan penting dalam mengatasi masalah penyakit kanker. Melalui penggunaan teknologi microarray DNA, diharapkan diagnosa dan prediksi penyakit kanker akan dapat dilakukan secara lebih cepat dan akurat. Hanya saja, masalah utama dalam penggunaan database yang dihasilkan melalui microarray DNA ini adalah besarnya dimensi database yan dianalisis. Dalam laporan ini, akan diperkenalkan metode pengelompokan alternatif berbasis densitas fungsi kernel Gaussian dengan teknik K-nearest neighbour yang kami namakan sebagai algoritma Iterative Gaussian Local Klastering (ILGC).Eksperimen untuk implementasi algoritma ILGC dilakukan menggunakan database yang diperoleh dari eksperimen studi tentang kanker Diffuse large B-cell lymphoma (DLBCL). Hasil eksperimen menunjukan bahwa banyaknya klaster database identik dengan hasil eksperimen masing-masing oleh Alizadeh et. al. (2000) dan Lossos te. al (2000). Secara umum hasil eksperimen menunjukan bahwa gene klaster yang ditemukan memiliki korelasi yang signifikan dengan parameter klinis dari penyakit kanker.Kata kunci: penyakit kanker, teknologi microarray DNA, Algoritma Iterasi Kernel Gaussian
Avian Influenza (H5N1) Bentuk Pernafasan Pada Entok (Cairina moschata) Sehat Di Yogyakarta Hastari Wuryastuti; Wasito Wasito
Jurnal Sain Veteriner Vol 30, No 1 (2012): JUNI
Publisher : Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan PB PDHI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2344.966 KB) | DOI: 10.22146/jsv.2458

Abstract

Influenza virus type A H5N1 has become epidemic in poultry population in Indonesia and has been suspected sporadically to cross humans. All the available evidences suggest that the most common primary introduction of AI viruses into an area is by wild birds. The ducks form the reservoir of influenza type A viruses in nature and may spread AI virus from farm to farm by mainly mechanical transfer of infective feces, in which AIvirus may be present at high concentrations and may survive for considerable periods. In the present paper, we report on the immunohistochemical and molecular investigations performed on nine ducks (Cairina moschata)naturally infected by influenza virus type A. The H5N1 gene was detected by molecular analysis of the reversetranscriptase-polymerase chain reaction in the parenchyma of the lungs, but neither in the pancreas nor the intestines. Immunohistochemical streptavidin biotin assay of monoclonal antibody anti nucleoprotein viral antigen also only corresponded to virus location within the vascular endothelia of the lung only. Our findings may suggest that the ducks provide an environment transmission of AI virus not only by a fecal route, but also by either an airborne route or direct contact with contaminated respiratory secretions. Moreover, we suggest that surveillance activities influenza viruses of the avian origin are critical for characterizing AI virus in the ducksand requires a high level of preparedness.Keywords: ducks, immunohistochemical, molecular, monoclonal antibody, airborne route
Avian Influenza Virus H5N1 Remained Exist in Gastrointestinal Tracts of House Flies 24 Hours Post-infection) (VIRUS FLU BURUNG H5N1 TETAP BERADA DALAM SALURAN PENCERNAAN LALAT RUMAH 24 JAM PASCAINFEKSI) Tisna Tyasasmaya; Hastari Wuryastuty; Wasito Wasito; Kai Sievert
Jurnal Veteriner Vol 17 No 2 (2016)
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University and Published in collaboration with the Indonesia Veterinarian Association

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (93.156 KB)

Abstract

House flies (Musca domestica L.) are one of the major pests found in poultry farms resulting in not onlyannoyance and indirect damage to the poultry production but also transmitting many infectious organismsmechanically and biologically. A highly pathogenic avian influenza virus H5N1 (HPAIV H5N1) collectedfrom field house flies in Java Island, have fully succeeded identified and isolated in 2008. The AIV H5N1isolates were further used in the present study to determine the presence and persistence of the AIV H5N1in the laboratory infected house flies. One hundred house flies from a free AIV poultry farm in Yogyakarta,Indonesia were used in this study. The collected house flies were fasted for 12 hours then divided equallyin control and treated groups. The treated group was allowed to imbibe Dulbecco’s modified eagle medium(DMEM) containing AIV H5N1 while the control group imbibed medium without virus for one hour. Theflies from each group were collected at 12 and 24 hours post-exposure, respectively. All flies were immobilizedat 4°C, immersed in absolute ethanol for a few seconds and dissected under the stereomicroscope to collectthe gastrointestinal (GI) tracts. Based on the RT-PCR results, it is concluded that AIV H5N1 remainedexist in GI tracts of house flies for at least 24 hours post-exposure.
PENGARUH DOSIS PUPUK HAYATI DAN PUPUK FOSFAT TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KEDELAI EDAMAME (Glycine max (L.) Merill.) VARIETAS RYOKKOH 75 Mohammad Imam Nawawi; Nur Fitriyah; Wasito Wasito
Jurnal Ilmiah Hijau Cendekia Vol 3 No 2 (2018): Jurnal Ilmiah Hijau Cendekia
Publisher : Universitas Islam Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (484.633 KB) | DOI: 10.32503/hijau.v3i2.272

Abstract

Kedelai edamame” termasuk spesies Glycine max L. untuk meningkatkan produksi makanan yang baik untuk kesehatan serta memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi, maka perlu penggunaa pupuk hayati dan pupuk fosfat terhadap pertumbuhan dan droduksi tanaman kedelai edamame. Penelitian dilakukan Pelaksanaan penelitian ini dimulai pada Januari sampai dengan April 2017 di lahan sawah di Desa Toyoresmi, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri jenis tanah regosol dengan ketinggian tempat 102 m dpl dengan pH tanah awal 4,5 menjadi 6,2. Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) yang dilakukan secara faktorial, yang terdiri dari dua faktor dan dengan tiga ulangan. Hasil Penelitian menunjukkan Pada kombinasi perlakuan pemberian dosis pupuk hayati dan pupuk fosfat terjadi interaksi yang nyata antar perlakuan dosis pupuk hayati dan pupuk fosfat terhadap variabel pengamatan berat biji / tanaman dan berat 100 biji yaitu pada perlakuan pupuk H2F3 yaitu dengan dosis pupuk hayati 75 kg / ha dan dosis pupuk fosfat 100 kg/ha.
PENDIDIKAN MULTIKULTURAL Wasito Wasito
Tribakti: Jurnal Pemikiran Keislaman Vol. 21 No. 1 (2010): Jurnal Tribakti
Publisher : Institut Agama Islam Tribakti (IAIT) Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33367/tribakti.v21i1.120

Abstract

Multikulturalisme sebagai sebuah terminologi yang relatif baru hadir dalam wacana yang mendunia saat ini. Dalam perkembangannya multikulturalisme tidak lebih dari sebuah istilah yang menyempurnakan gagasan sebelumnya yaitu pluralisme. Multikultural dalam perspektif bangsa Indonesia bukan sesuatu yang mengherankan. Karakter dan pribadi bangsa Indonesia sudah terbiasa dengan keragaman yang luar biasa dari bumi Nusantara ini. Multikultur bukan sesuatu yang baru karena doktrin dan peradaban Islam telah mempresentasikannya bagaimana umat Islam dengan bimbingan wahyu harus bersikap. Keragaman umat manusia dipandang menjadi penyebab terjadinya penderitaan dan kesengsaraan. Pertikaian dan peperangan yang ada dipandang sebagai akibat dari keragaman ini yang melahirkan pendangkalan sikap umat manusia terhadapnya. Maka para pakar menganggap bahwa kesadaran multikultur harus ditanamkan dan menjadi bagian dari kesadaran umat manusia dalam berbagai aspek kehidupan. Untuk menanamkan kesadaran tersebut diperlukan sebuah metoda yang efektif. Pendidikan pada akhirnya dianggap sebagai solusi untuk hal ini.
RESPON BARAT TERHADAP ISLAM SEBAGAI SUMBER PERADABAN Wasito Wasito
Tribakti: Jurnal Pemikiran Keislaman Vol. 24 No. 2 (2013): Jurnal Tribakti
Publisher : Institut Agama Islam Tribakti (IAIT) Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33367/tribakti.v24i2.174

Abstract

Islam adalah agama abrahamik yang pada perjalanan kemudian menjelma menjadi peradaban besar. Bahkan, pada kurun waktu sebelum abad ke 13 M atau tepatnya sebelum masa renaissance di Barat, peradaban Islam menjadi pemimpin dan kiblat peradaban-peradaban dunia.Meski demikian, kendati diakui atau tidak Barat berhutang budi pada Islam untuk kemajuan peradabannya sebagaimana sekarang ini, tidak sedikit orang-orang Barat yang mengakuinya. Dengan kata lain, respon Barat atas Islam sebagai sumber peradaban tidak ijmal, namun terpecah menjadi dua, yaitu respon positif dan respon negatif
PENDIDIKAN MULTIKULTURAL Wasito Wasito
Tribakti: Jurnal Pemikiran Keislaman Vol. 21 No. 1 (2010): Jurnal Tribakti
Publisher : Universitas Islam Tribakti (UIT) Lirboyo Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33367/tribakti.v21i1.120

Abstract

Multikulturalisme sebagai sebuah terminologi yang relatif baru hadir dalam wacana yang mendunia saat ini. Dalam perkembangannya multikulturalisme tidak lebih dari sebuah istilah yang menyempurnakan gagasan sebelumnya yaitu pluralisme. Multikultural dalam perspektif bangsa Indonesia bukan sesuatu yang mengherankan. Karakter dan pribadi bangsa Indonesia sudah terbiasa dengan keragaman yang luar biasa dari bumi Nusantara ini. Multikultur bukan sesuatu yang baru karena doktrin dan peradaban Islam telah mempresentasikannya bagaimana umat Islam dengan bimbingan wahyu harus bersikap. Keragaman umat manusia dipandang menjadi penyebab terjadinya penderitaan dan kesengsaraan. Pertikaian dan peperangan yang ada dipandang sebagai akibat dari keragaman ini yang melahirkan pendangkalan sikap umat manusia terhadapnya. Maka para pakar menganggap bahwa kesadaran multikultur harus ditanamkan dan menjadi bagian dari kesadaran umat manusia dalam berbagai aspek kehidupan. Untuk menanamkan kesadaran tersebut diperlukan sebuah metoda yang efektif. Pendidikan pada akhirnya dianggap sebagai solusi untuk hal ini.
RESPON BARAT TERHADAP ISLAM SEBAGAI SUMBER PERADABAN Wasito Wasito
Tribakti: Jurnal Pemikiran Keislaman Vol. 24 No. 2 (2013): Jurnal Tribakti
Publisher : Universitas Islam Tribakti (UIT) Lirboyo Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33367/tribakti.v24i2.174

Abstract

Islam adalah agama abrahamik yang pada perjalanan kemudian menjelma menjadi peradaban besar. Bahkan, pada kurun waktu sebelum abad ke 13 M atau tepatnya sebelum masa renaissance di Barat, peradaban Islam menjadi pemimpin dan kiblat peradaban-peradaban dunia.Meski demikian, kendati diakui atau tidak Barat berhutang budi pada Islam untuk kemajuan peradabannya sebagaimana sekarang ini, tidak sedikit orang-orang Barat yang mengakuinya. Dengan kata lain, respon Barat atas Islam sebagai sumber peradaban tidak ijmal, namun terpecah menjadi dua, yaitu respon positif dan respon negatif