Latar Belakang: Hemodialisis (HD) adalah salah satu pilihan terapi pada pasien dengan Gagal Ginjal Kronik (GGK). Terapi ini tentunya akan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan seperti aspek fisiologis, psikologis dan sosial ekonomi. Pasien GGK yang menjalani hemodialisa seringkali mengalami malnutrisi, inflamasi dan penurunan pada kualitas hidup sehingga memiliki morbiditas dan mortalitas yang lebih tinggi dibanding populasi normal. Frekuensi hemodialisa setiap pasien berbeda-beda, ada frekuensi 2x dan 3x seminggu, lamanya hemodialisa ini berperan penting dalam mempengaruhi kualitas hidup.Tujuan: untuk mengetahui hubungan frekuensi hemodialisa dengan kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa.Metode: Penelitian menggunakan pendekatan cross-sectional dengan desain analitik korelati, Teknik pengambilang menggunakan consecutive sampling, dengan jumlah sampel 40 yaitu pasien hemodialisa di Klinik Hemodialisa PMI Surakarta pada bulan Maret – Mei 2022. Analisa data menggunakan uji fisher’s dan uji Somers’d. Hasil: Hasil penelitian menggambarkan distribusi kualitas hidup pasien hemodialisis didominasi dengan kualitas hidup kurang baik, jumlah responden terbanyak laki-laki dengan tingkat pendidikan responden yang terbanyak pada penelitian ini yaitu SMA. Analisis bivariat diperoleh nilai p=0,781, hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara frekuensi hemodialisis dengan kualitas hidup. Saran: Hasil penelitian ini bisa menjadi dasar bahwa bagi tenaga-tenaga kesehatan baik di institusi Kesehatan dan pusat pelayanan kesehatan. Kata Kunci : Frekuensi_hemodialisa; pasien_GGK; Kualitas_Hidup