heri supranoto
Unknown Affiliation

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA DALAM PEMBELAJARAN SMA supranoto, heri
Jurnal Promosi Pendidikan Ekonomi Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Mengacu kepada berbagai peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagaimana yang dinyatakan dalam naskah konsep dan strategi implementasi pendidikan budaya dan karakter bangsa di SMA, pendidikan budaya dan karakter bangsa dilakukan melalui integrasi pada mata pelajaran, pengembangan diri, dan budaya sekolah. Pendidikan budaya dan karakter bangsa pada intinya bertujuan mengembangkan karakter setiap individu agar mampu mewujudkan nilai-nilai luhur Pancasila; mengembangkan potensi dasar agar berhati baik, berpikiran baik, dan berperilaku baik; memperkuat dan membangun perilaku bangsa yang multikultur; dan meningkatkan peradaban bangsa yang kompetitif dalam pergaulan dunia. Proses ini melibatkan kerjasama seluruh warga sekolah. Sehubungan dengan itu, pendidikan budaya dan karakter bangsa di SMA dilakukan dengan pendekatan sistematik dan integratif dengan optimalisasi seluruh sumber daya pendukung yang ada di sekolah, keluarga, dan di masyarakat. Pendidikan karakter dapat didefinisikan sebagai segala usaha yang dapat dilakukan untuk mempengaruhi karakter siswa. Pendidikan karakter mengandung tiga unsur pokok, yaitu mengetahui kebaikan (knowing the good), mencintai kebaikan (loving the good), dan melakukan kebaikan (doing the good). Pendidikan karakter tidak sekedar mengajarkan mana yang benar dan mana yang salah kepada peserta didik, tetapi lebih dari itu pendidikan karakter menanamkan kebiasaan (habituation) tentang yang baik sehingga peserta didik paham, mampu merasakan, dan mau melakukan yang baik. Jadi, pendidikan karakter membawa misi yang sama dengan pendidikan akhlak atau pendidikan moral. Kemendiknas, telah diidentifikasi 18 nilai karakter yang perlu ditanamkan kepada peserta didik yang bersumber dari Agama, Pancasila, Budaya, dan Tujuan Pendidikan Nasional. Kedelapan belas nilai tersebut adalah: 1) religius, 2) jujur, 3) toleransi, 4) disiplin, 5) kerja keras, 6) kreatif, 7) mandiri, 8) demokratis, 9) rasa ingin tahu, 10) semangat kebangsaan, 11) cinta tanah air, 12) menghargai prestasi, 13) bersahabat/komunikatif, 14) cinta damai, 15) gemar membaca, 16) peduli lingkungan, 17) peduli sosial, 18) tanggung jawab Kata Kunci: Pendidikan Karakter Bangsa
PENERAPAN LESSON STUDY DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGI GURU SMA BINA MULYA GADINGREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Supranoto, Heri
PROMOSI Jurnal Pendidikan Ekonomi Vol 3, No 2 (2015): PROMOSI
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Guru merupakan salah satu ujung tombak keberhasilan tujuan dari pendidikan. Guru merupakan komponen paling menentukan dalam sistem pendidikan secara keseluruhan yang harus mendapat perhatian sentral, pertama dan utama. Figur yang satu ini akan senantiasa menjadi sorotan strategis ketika berbicara masalah pendidikan, karena guru selalu terkait dengan komponen manapun dalam sistem pendidikan. Guru memegang peran utama dalam pembangunan pendidikan, khususnya yang diselenggarakan secara formal di sekolah.Lesson Study diartikan sebagai suatu model pembinaan profesi pendidik melalui pengkajian pembelajaran secara kolaboratif dan berkelanjutan, berdasarkan prinsip-prinsip kolegialitas yang saling membantu dalam pembelajaran untuk membangun komunitas belajar. Adapun tujuan utama dari  penggunaan metode Lesson Study adalah kegiatan perbaikan guru dalam melakukan proses pembelajaran di kelas. Hal ini susuai dengan pendapat Astika  (2013: 04), yang mengatakan bahwa: Lesson Study mendukung terjadinya peningkatan kemampuan profesionalisme guru, khususnya kompetensi pedagogi dan kompetensi profesional. Teknik pengajaran yang dilakukan dengan berbagai ketrampilan bertujuan untuk menciptakan situasi dalam proses belajar mengajar, yakni dapat menyenangkan dan mendukung terciptanya prestasi belajar siswa yang memuaskan. Dengan adanya proses pembelajaran berbasis Lesson Study, diharapkan guru akan mengetahui kelamahan-kelamahan yang selama ini dilakukan saat dikelas dan berusaha memperbaikinya dipertemuan berikutnya melalui pengamatan yang dilakukan oleh guru lain
PENERAPAN LESSON STUDY DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGI GURU SMA BINA MULYA GADINGREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Supranoto, Heri
PROMOSI (Jurnal Pendidikan Ekonomi) Vol 3, No 2 (2015): PROMOSI
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Guru merupakan salah satu ujung tombak keberhasilan tujuan dari pendidikan. Guru merupakan komponen paling menentukan dalam sistem pendidikan secara keseluruhan yang harus mendapat perhatian sentral, pertama dan utama. Figur yang satu ini akan senantiasa menjadi sorotan strategis ketika berbicara masalah pendidikan, karena guru selalu terkait dengan komponen manapun dalam sistem pendidikan. Guru memegang peran utama dalam pembangunan pendidikan, khususnya yang diselenggarakan secara formal di sekolah.Lesson Study diartikan sebagai suatu model pembinaan profesi pendidik melalui pengkajian pembelajaran secara kolaboratif dan berkelanjutan, berdasarkan prinsip-prinsip kolegialitas yang saling membantu dalam pembelajaran untuk membangun komunitas belajar. Adapun tujuan utama dari  penggunaan metode Lesson Study adalah kegiatan perbaikan guru dalam melakukan proses pembelajaran di kelas. Hal ini susuai dengan pendapat Astika  (2013: 04), yang mengatakan bahwa: Lesson Study mendukung terjadinya peningkatan kemampuan profesionalisme guru, khususnya kompetensi pedagogi dan kompetensi profesional. Teknik pengajaran yang dilakukan dengan berbagai ketrampilan bertujuan untuk menciptakan situasi dalam proses belajar mengajar, yakni dapat menyenangkan dan mendukung terciptanya prestasi belajar siswa yang memuaskan. Dengan adanya proses pembelajaran berbasis Lesson Study, diharapkan guru akan mengetahui kelamahan-kelamahan yang selama ini dilakukan saat dikelas dan berusaha memperbaikinya dipertemuan berikutnya melalui pengamatan yang dilakukan oleh guru lain. Kata Kunci: Lesson Study dan Kompetensi Pedagogi Guru
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA DALAM PEMBELAJARAN SMA supranoto, heri
PROMOSI (Jurnal Pendidikan Ekonomi) Vol 3, No 1 (2015): PROMOSI
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Mengacu kepada berbagai peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagaimana  yang dinyatakan dalam naskah konsep dan strategi implementasi pendidikan budaya dan karakter bangsa di SMA, pendidikan budaya dan karakter bangsa dilakukan melalui integrasi pada mata pelajaran, pengembangan diri, dan budaya sekolah. Pendidikan  budaya dan karakter bangsa pada intinya bertujuan mengembangkan karakter setiap individu agar mampu mewujudkan nilai-nilai luhur Pancasila; mengembangkan potensi dasar agar berhati baik, berpikiran baik, dan berperilaku baik; memperkuat  dan membangun perilaku bangsa yang multikultur;  dan meningkatkan peradaban bangsa yang kompetitif dalam pergaulan dunia. Proses ini melibatkan kerjasama seluruh warga  sekolah. Sehubungan dengan itu, pendidikan  budaya dan karakter bangsa di SMA dilakukan dengan pendekatan sistematik dan integratif dengan optimalisasi seluruh sumber daya pendukung  yang ada di sekolah, keluarga,  dan di masyarakat.Pendidikan karakter dapat didefinisikan sebagai segala usaha yang dapat dilakukan untuk mempengaruhi karakter siswa. Pendidikan karakter mengandung tiga unsur pokok, yaitu mengetahui kebaikan (knowing the good), mencintai kebaikan (loving the good), dan melakukan kebaikan (doing the good). Pendidikan karakter tidak sekedar mengajarkan mana yang benar dan mana yang salah kepada peserta didik, tetapi lebih dari itu pendidikan karakter menanamkan kebiasaan (habituation) tentang yang baik sehingga peserta didik paham, mampu merasakan, dan mau melakukan yang baik. Jadi, pendidikan karakter membawa misi yang sama dengan pendidikan akhlak atau pendidikan moral.Kemendiknas, telah diidentifikasi 18 nilai karakter yang perlu ditanamkan kepada peserta didik yang bersumber dari Agama, Pancasila, Budaya, dan Tujuan Pendidikan Nasional. Kedelapan belas nilai tersebut adalah:1) religius, 2) jujur, 3) toleransi, 4) disiplin, 5) kerja keras, 6) kreatif, 7) mandiri, 8) demokratis, 9) rasa ingin tahu, 10) semangat kebangsaan, 11) cinta tanah air, 12) menghargai prestasi, 13) bersahabat/komunikatif, 14) cinta damai, 15) gemar membaca, 16) peduli lingkungan, 17) peduli sosial, 18) tanggung jawab 
PENERAPAN LESSON STUDY DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGI GURU SMA BINA MULYA GADINGREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Heri Supranoto
PROMOSI: Jurnal Program Studi Pendidikan Ekonomi Vol 3, No 2 (2015): PROMOSI
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/ja.v3i2.330

Abstract

Guru merupakan salah satu ujung tombak keberhasilan tujuan dari pendidikan. Guru merupakan komponen paling menentukan dalam sistem pendidikan secara keseluruhan yang harus mendapat perhatian sentral, pertama dan utama. Figur yang satu ini akan senantiasa menjadi sorotan strategis ketika berbicara masalah pendidikan, karena guru selalu terkait dengan komponen manapun dalam sistem pendidikan. Guru memegang peran utama dalam pembangunan pendidikan, khususnya yang diselenggarakan secara formal di sekolah.Lesson Study diartikan sebagai suatu model pembinaan profesi pendidik melalui pengkajian pembelajaran secara kolaboratif dan berkelanjutan, berdasarkan prinsip-prinsip kolegialitas yang saling membantu dalam pembelajaran untuk membangun komunitas belajar. Adapun tujuan utama dari  penggunaan metode Lesson Study adalah kegiatan perbaikan guru dalam melakukan proses pembelajaran di kelas. Hal ini susuai dengan pendapat Astika  (2013: 04), yang mengatakan bahwa: Lesson Study mendukung terjadinya peningkatan kemampuan profesionalisme guru, khususnya kompetensi pedagogi dan kompetensi profesional. Teknik pengajaran yang dilakukan dengan berbagai ketrampilan bertujuan untuk menciptakan situasi dalam proses belajar mengajar, yakni dapat menyenangkan dan mendukung terciptanya prestasi belajar siswa yang memuaskan. Dengan adanya proses pembelajaran berbasis Lesson Study, diharapkan guru akan mengetahui kelamahan-kelamahan yang selama ini dilakukan saat dikelas dan berusaha memperbaikinya dipertemuan berikutnya melalui pengamatan yang dilakukan oleh guru lain. Kata Kunci: Lesson Study dan Kompetensi Pedagogi Guru
PENGARUH KUALITAS SEKOLAH, BAURAN PROMOSI DAN LOKASI SEKOLAH TERHADAP JUMLAH SISWA SMA SWASTA DI KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 20162017 Heri Supranoto
PROMOSI: Jurnal Program Studi Pendidikan Ekonomi Vol 5, No 1 (2017): PROMOSI
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/ja.v5i1.851

Abstract

The purpose of this study was to determine the effect of school quality (X1), Promotion mix (X2), School location (X3) Against the number of students (Y). The type of this research is descriptive associative. Descriptive means describing the variables X1, X2, X3 dan Y, While the associative meaning seeks a relationship or influence between variables X1,X2, X3 and Y. This study uses ex post facto method, which is to test what has happened to the subject. The population in this study amounted to 24 schools, because the population is less than 100, the sampling technique in this study is to use saturated samples. All of the population is sampled. Based on the table, to test the above hypothesis is using statistic F. In the table it is explained that Fhitung = 10007.508With a level of significance 0,00. FhitungWith dk numerator = k and dk denominator = n-k-1 with α = 0,05 with Ftabel = F (0,05)(3; 103-3-1)  = F(0,05)(3:100) = 2,790. Therefore Fhitung  > Ftabel  or 10007.508> 2,790. Means, H0 is rejected and H1 accepted. With a level of significance 0,00. Means, H0 is rejected and H1 accepted. It means that, there is a significant influence among school quality (X1), Promotion mix (X2), School location (X3) Against the number of students (Y). Level determination of 0.997 or 99.7%, this means the variable number of students (Y) is affected by school quality (X1), Promotion mix  (X2), School location (X3) of 99,7%, The rest of 0.3% influenced by other factors not examined in this study. Keywords: Promotion mix and school location, School quality.
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR TEORI ORGANISASI BERBASIS CONCEPT MAPPING TERHADAP KEMAMPUAN KRITIS Siti Suprihatin; Heri Supranoto
PROMOSI: Jurnal Program Studi Pendidikan Ekonomi Vol 6, No 2 (2018): PROMOSI
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/pro.v6i2.1697

Abstract

Teaching materials are a set of information that is presented in printed and non-printed forms which contain material as well as the constraints that must be understood by students through pleasant learning. This research is a study using research and development methods, better known as Research and Development. Research and Development Method is a research method used to produce certain products. Based on the results of the recapitulation on the value of validation of teaching materials based on Conceps Mapping obtained from validation 1 amounting to 65.00%, validator 2 at 68.00%, validator 3 at 66.00%, and validator 4 at 66.00% so based on result 4 the validator can be taken on average the value of validation of teaching materials based on Conceps Mapping is 66.25% and fulfills the criteria very well. The quality of the learning material obtained from several evaluations by the validators, namely material experts, language, design and critical thinking obtained results that the teaching material based on Conceps Mapping is quite feasible to use. Based on the conclusions that can be presented by the researcher that: 1) Feasibility of teaching materials based on Conceps Mapping from experts, namely: material experts on aspects of material feasibility obtained 84.42%, b) on language aspects obtained 81.33%, c) on design feasibility obtained 79.75%. d) and on the aspect of critical thinking students get 75.50%. The average value of the validation of teaching materials based on Conceps Mapping is 80.25% with a fairly decent category. 2) Student responses to the development of teaching materials based on Conceps Mapping in this organizational theory course from small groups and large groups, namely "very interesting" with a score of 85.25%. Keywords: Teaching Materials, Based On Concept Mapping, Critical Ability
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA DALAM PEMBELAJARAN SMA heri supranoto
PROMOSI: Jurnal Program Studi Pendidikan Ekonomi Vol 3, No 1 (2015): PROMOSI
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/ja.v3i1.141

Abstract

Abstrak Mengacu kepada berbagai peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagaimana  yang dinyatakan dalam naskah konsep dan strategi implementasi pendidikan budaya dan karakter bangsa di SMA, pendidikan budaya dan karakter bangsa dilakukan melalui integrasi pada mata pelajaran, pengembangan diri, dan budaya sekolah. Pendidikan  budaya dan karakter bangsa pada intinya bertujuan mengembangkan karakter setiap individu agar mampu mewujudkan nilai-nilai luhur Pancasila; mengembangkan potensi dasar agar berhati baik, berpikiran baik, dan berperilaku baik; memperkuat  dan membangun perilaku bangsa yang multikultur;  dan meningkatkan peradaban bangsa yang kompetitif dalam pergaulan dunia. Proses ini melibatkan kerjasama seluruh warga  sekolah. Sehubungan dengan itu, pendidikan  budaya dan karakter bangsa di SMA dilakukan dengan pendekatan sistematik dan integratif dengan optimalisasi seluruh sumber daya pendukung  yang ada di sekolah, keluarga,  dan di masyarakat.Pendidikan karakter dapat didefinisikan sebagai segala usaha yang dapat dilakukan untuk mempengaruhi karakter siswa. Pendidikan karakter mengandung tiga unsur pokok, yaitu mengetahui kebaikan (knowing the good), mencintai kebaikan (loving the good), dan melakukan kebaikan (doing the good). Pendidikan karakter tidak sekedar mengajarkan mana yang benar dan mana yang salah kepada peserta didik, tetapi lebih dari itu pendidikan karakter menanamkan kebiasaan (habituation) tentang yang baik sehingga peserta didik paham, mampu merasakan, dan mau melakukan yang baik. Jadi, pendidikan karakter membawa misi yang sama dengan pendidikan akhlak atau pendidikan moral.Kemendiknas, telah diidentifikasi 18 nilai karakter yang perlu ditanamkan kepada peserta didik yang bersumber dari Agama, Pancasila, Budaya, dan Tujuan Pendidikan Nasional. Kedelapan belas nilai tersebut adalah:1) religius, 2) jujur, 3) toleransi, 4) disiplin, 5) kerja keras, 6) kreatif, 7) mandiri, 8) demokratis, 9) rasa ingin tahu, 10) semangat kebangsaan, 11) cinta tanah air, 12) menghargai prestasi, 13) bersahabat/komunikatif, 14) cinta damai, 15) gemar membaca, 16) peduli lingkungan, 17) peduli sosial, 18) tanggung jawab 
PENGARUH CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TEKNIK PRAKTEK JUAL BELI TERHADAP KEMAMPUAN MAHASISWA MEMAHAMI AKUNTANSI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI UM METRO Heri Supranoto
PROMOSI: Jurnal Program Studi Pendidikan Ekonomi Vol 4, No 2 (2016): PROMOSI
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/ja.v4i2.635

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh  contextual teaching and learning (CTL) teknik praktek jual beli terhadap kemampuan memahami akuntansi. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan desain penelitian True Experimental Design, bentuk Pretest-control Group Design. yang dilakukan pada mahasiswa semester genap, mata kuliah Telaah Ekonomi SMA pada materi akuntansi, pembahasan Jurnal Khusus Perusahaan Dagang UM Metro. Analisis data menunjukkan rataan skor postes kemampuan memahami akuntansi mahasiswa untuk kelas eksperimen sebesar 71,80 dan kelas kontrol sebesar 66,26. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa nilai Sig. (2-tailed) yaitu 0,007 lebih kecil dari nilai α = 0,05, sehingga H0 ditolak. Hasil ini berarti kedua kelas memiliki kemampuan memahami akuntansi yang berbeda secara signifikan. Kemampuan memahami akuntansi mahasiswa yang mendapat pembelajaran pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL)  lebih tinggi  dari pada mahasiswa yang mendapat pembelajaran konvensional. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) terhadap memahami akuntansi mahasiswa.