Dewi Khodijah, Dewi
Program Studi Budidaya Perairan, Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERFORMA PERTUMBUHAN BENIH IKAN LELE SANGKURIANG (Clarias gariepinus) MELALUI PENAMBAHAN ENZIM PAPAIN DALAM PAKAN BUATAN Khodijah, Dewi; Rachmawati, Diana; Pinandoyo, -
Journal of Aquaculture Management and Technology Volume 4, Nomor 2, Tahun 2015
Publisher : Journal of Aquaculture Management and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (266.403 KB)

Abstract

Budidaya lele Sangkuriang memerlukan nutrisi yang berasal dari pakan buatan.  Pakan yang dikonsumsi ikan hendaknya memiliki nutrien yang mudah dicerna dan diserap dengan baik oleh ikan, sehingga pakan tersebut dapat dimanfaatkan secara optimal.  Penambahan enzim pada pakan buatan dilakukan untuk dapat memanfaatkan protein secara maksimal untuk pertumbuhan kultivan.  Enzim papain merupakan enzim protease yang mampu meningkatkan penyerapan protein pakan yang dikonsumsi oleh ikan, sehingga meningkatkan pemanfaatan protein pakan oleh tubuh.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan enzim papain dalam pakan buatan dan mengetahui dosis enzim papain yang optimal dalam pakan buatan terhadap pertumbuhan ikan lele Sangkuriang (C. gariepinus).  Ikan uji yang digunakan adalah benih ikan lele Sangkuriang dengan bobot rata-rata 1,38±0,24 g.ekor-1 dan padat tebar 1 ekor.l-1.  Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuan dalam penelitian ini: perlakuan A (tanpa enzim papain), B (enzim papain dengan dosis 1,125%), C (enzim papain dengan dosis 2,25%), dan D (enzim papain dengan dosis 3,375%).  Data yang diamati meliputi laju pertumbuhan relatif (RGR), protein efficiency ratio (PER), efisiensi pemanfaatan pakan (EPP), kelulushidupan (SR), dan kualitas air.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan enzim papain dalam pakan buatan memberikan pengaruh yang nyata (P<0,05) terhadap RGR, PER dan EPP namun tidak berbeda nyata (P>0,05) terhadap SR. Dosis optimal enzim papain sebesar 2,53% pada pakan buatan mampu menghasilkan laju pertumbuhan relatif maksimal sebesar 5,05%/hari untuk ikan lele Sangkuriang (C. gariepinus).  Kualitas air pada media pemeliharaan terdapat pada kisaran yang layak untuk budidaya ikan lele Sangkuriang. The catfish culture needs nutrients which derived from an artificial diet.  Feed consumed fish should have nutrients that are easily digested and absorbed by fish, so that the feed can be used optimally. Additional enzymes in the feed to maximize protein utilization by cultivan.  Papain enzyme is a protease enzyme that can enhance absorption of protein in the fish since the feed is consumed so that the utilization of protein is increased on the body.  The aim of this study to determine the effect of addition the papain enzyme in artificial diet againts the growth of the catfish (C. gariepinus) and for to knows the optimal dose of papain enzyme in artificial diets againts the growth of the catfish (C. gariepinus).  The fish samples which are used are the seed of the catfish which have average of weight, 1.38 ± 0.24 g.fish-1 and stocking density 1 fish.l-1.  The study was carried out experimentally by using a completely randomized design (CRD) of 4 treatments and 3 replications.  The treatments in this research were treatment A (without papain enzyme), B (papain enzyme with a dose of 1.125%), C (papain enzyme with a dose of 2.25%), and D (papain enzyme with a dose of 3.375%).  The data observed were relative growth rate (RGR), protein efficiency ratio (PER), efficiency of feed utilization (EPP), survival rate (SR), and water quality.  The results showed that the use of the papain enzyme significantly (P <0.05) of the RGR, PER and EPP but not significantly different (P> 0.05) to SR.  Optimal dose of 2.53% papain enzyme on artificial feed is able to produce maximum relative growth rate of 5.05%/day for catfish (C. gariepinus).  Water quality in the maintenance medium contained in a decent range for  farming catfish.
Pemanfaatan Tanaman Obat Untuk Ramuan Peningkat Daya Tahan Tubuh di Masa Pandemi Covid-19 Kabupaten Bekasi Marselina; Bastian, Mochamad Farhan; Anggraeni, Qori; Zaen, Baiq Laela; Nurapiah AR, Mimah; Hasanah, Maslihah; Caroline S, Indika Susan; Khodijah, Dewi
ABDIKESMAS MULAWARMAN : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol.2 No.1 Mei (2022) : ABDIKESMAS MULAWARMAN
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/abdikesmasmulawarman.v2i1.20

Abstract

Ramuan tradisional adalah minuman yang dapat menjadi salah satu pilihan untuk memperkuat sistem daya tahan tubuh seseorang. Hal ini dapat dimanfaatkan sebagai tindakan pencegahan terhadap penyakit COVID-19 yang sampai saat ini belum ada obat untuk menanganinya. Penyuluhan ini diharapkan mampu menambah pemahaman warga Desa Sukaindah tentang ramuan tradisional yang dapat meningkatkan sistem daya tahan tubuh. Kegiatan penyuluhan ini menggunakan bahan tanaman jahe merah, kayu manis, dan lemon. Untuk mengukur tingkat pemahaman terhadap materi penyuluhan dilakukan pengisian kuesioner oleh sekelompok masyarakat yang terdiri dari ibu rumah tangga yang berjumlah 13 orang berada di RT 002 RW 004 Desa Sukaindah, Kecamatan Sukakarya, Kabupaten Bekasi. Berdasarkan data hasil kuesioner yang telah diisi oleh warga Desa Sukaindah sebanyak 85% sangat paham dan 15% paham tentang pembuatan ramuan tradisional ini. Sesuai dengan data kuesioner yang telah didapat secara umum warga Desa Sukaindah sangat paham terkait materi penyuluhan dan cara pembuatan ramuan tradisional untuk meningkatkan sistem daya tahan tubuh di masa pandemi COVID-19. Kegiatan pengabdian masyarakat mengenai edukasi dan sosialiasi tentang cara pembuatan ramuan tradisional diharapkan menjadi alternatif sekaligus referensi masyarakat tentang pentingnya menjaga sistem daya tahan tubuh di masa pandemi COVID-19 ini.