Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

KAJIAN KUAT TEKAN BETON DAN KUAT TARIK BAJA TULANGAN GEDUNG TEKNIK ARSITEKTUR DAN ELEKTRO UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO PASCA KEBAKARAN Wior, Christian Eko; Wallah, Steenie E.; Pandaleke, Ronny
JURNAL SIPIL STATIK Vol 3, No 4 (2015): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gedung perkuliahan Teknik Arsitektur dan Elektro yang ada di Universitas Sam Ratulangi Manado mengalami kebakaran pada hari Rabu, 05 Maret 2014. Temperatur yang tinggi saat terjadi kebakaran memiliki pengaruh yang besar terhadap material beton maupun baja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kekuatan sisa dari beton dan baja tulangan serta mengidentifikasi kerusakan yang terjadi. Data yang diperlukan untuk mengetahui kekuatan sisa dari beton dan baja tulangan didapat melalui survei lapangan, uji lapangan dan uji laboratorium, ada  4 (empat) macam pengujian yang dilakukan yakni Pengamatan Visual Struktur, pengujian Palu Beton (Schmidt Hammer Test), Kuat Tekan Beton Inti (Core Drill Test) dan uji kuat tarik Baja Tulangan. Hasil Evaluasi Schmidt Hammer Test memperlihatkan telah terjadi degradasi kekuatan beton dan suhu panas kebakaran yang tidak merata pada semua tempat menyebabkan ketidakseragaman kekuatan sisa beton pasca kebakaran serta berkurangnya kuat tekan  yang sangat signifikan sampai 74% dibandingkan dengan kuat tekan hasil Hammer Test pada kolom yang tidak terbakar, sedangkan hasil tes tekan beton benda uji Core Drill menunjukan mutu beton (fc’) berkisar antara 5,99 - 26,10 MPa, selain itu dari pengujian tarik baja tulangan memperlihatkan tegangan leleh baja tulangan berkisar antara 450 – 530 MPa untuk tulangan polos berdiameter 10, sedangkan untuk tulangan polos berdiameter 16 berkisar antara 390 – 484 MPa dan berdasarkan hasil pemeriksaan dilapangan maupun di laboratorium dapat disimpulkan tingkat kerusakan yang terjadi tergolong Kerusakan Sedang. Kata kunci: pasca kebakaran, pengujian, kekuatan sisa
TRANSFORMASI PELAYANAN PASTORAL MELALUI SOSIAL MEDIA Wior, Christian Eko
PADAMARA: Jurnal Psikologi dan Sosial Budaya Vol. 2 No. 1 (2025): Februari
Publisher : PT. Giat Konseling Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70420/padamara.v2i1.95

Abstract

Digital transformation has significantly impacted various aspects of life, including pastoral ministry. This article explores how social media has become an essential tool in modern pastoral care. Social media enables pastors and church leaders to reach their congregations in new ways, expand faith communities, and provide spiritual guidance more effectively. In addition to its benefits, this article discusses the challenges and opportunities faced in using social media for pastoral care and presents relevant strategies to optimize the use of digital platforms. Through comprehensive analysis, this article aims to be a source of inspiration and practical guidance for church leaders in the digital age. Transformasi digital telah memberikan dampak signifikan pada berbagai bidang kehidupan, termasuk pelayanan pastoral. Artikel ini mengeksplorasi bagaimana media sosial menjadi alat penting dalam pelayanan pastoral di era modern. Media sosial memungkinkan pendeta dan pemimpin gereja untuk menjangkau jemaat dengan cara baru, memperluas komunitas iman, dan memberikan bimbingan rohani secara lebih efektif. Selain manfaatnya, artikel ini juga membahas tantangan dan peluang yang dihadapi dalam penggunaan media sosial untuk pelayanan pastoral, serta menyajikan strategi-strategi yang relevan untuk mengoptimalkan penggunaan platform digital. Dengan analisis menyeluruh, artikel ini diharapkan menjadi sumber inspirasi dan panduan praktis bagi para pemimpin gereja di era digital.
Church Management in the Organic Church Paradigm: Integrating Spiritual Structure and Ministry Governance Wior, Christian Eko
Philosophy Global: International Journal of Christian and Catholic Philosophy Vol. 2 No. 2 (2025): June || Philosophy Global: International Journal of Christian and Catholic Phil
Publisher : International Forum of Researchers and Lecturers

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70062/philosophyglobal.v2i2.242

Abstract

Organic church and church management are often viewed as two opposing approaches: one emphasizes spiritual vitality and relational community life, while the other focuses on structure, planning, and organizational sustainability. This study argues that these approaches need not be placed in tension; rather, they can be integrated into a coherent and holistic framework of ministry. Using a descriptive qualitative approach through literature analysis, this research explores how the concept of the organic church in New Testament ecclesiology can be integrated with key principles of modern church management. Insights from Bonhoeffer (1954) on communal life, Erickson (1998) on the nature of the body of Christ, and Tomatala (2014) on congregational development provide the foundational basis for this integrative model. The findings indicate that the organic church contributes life, relational depth, and the dynamic work of the Holy Spirit, whereas church management offers direction, coordination, and the structural space needed for spiritual gifts to function. Together, these dimensions produce a living structure that is flexible, relational, theological, and accountable. The study concludes that the contemporary church requires structures that support life rather than replace it.