Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

VENTURI-PACKED SCRUBBER SEBAGAI PENGENDALI CEMARAN PARTIKULAT PADA INDUSTRI PENGECORAN LOGAM TUNGKU INDUKSI Fatkhurrahman, Januar Arif; Juliasari, Ikha Rasti
Jurnal Riset Industri Vol 8, No 2 (2014): Teknologi Pengendalian Pencemaran Lingkungan untuk Industri Hijau
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Industri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (329.528 KB)

Abstract

Industri pengecoran logam tungku induksi skala kecil menengah memerlukan perhatian khusus mengingat sampai saat ini belum ada penanganan cemaran partikulat pada kegiatan produksinya. Kegiatan penelitian ini berupa rancang bangun peralatan venturi packed scrubber beserta fasilitas pendukung yaitu: bangunan penangkap partikel, pengendap air dan cerobong. Lokasi penelitian dilaksanakan di bengkel pengecoran milik Balai Besar Logam dan Mesin (BBLM) Bandung untuk melihat efektifitas penurunan parameter partikulat inhalabel dan partikulat respirabel selama proses pengecoran berlangsung. Hasil ujicoba alat menunjukkan penurunan partikulat inhalabel sebesar 0,5745 mg/Nm3 dan partikulat respirabel sebesar 0,2357 mg/Nm3. Efisiensi pengikatan venturi packed scrubber untuk partikulat inhalabel sebesar 57,26% dan partikulat respirabel sebesar 61,73%. Kata Kunci: Pengecoran Logam Tungku Induksi, Venturi-Packed Scrubber, Partikulat Inhalabel, Partikulat Respirabel
Peluang Penggunaan Sensor Elektrokimia Sebagai Instrumen Pemantauan Kualitas Udara Ambien Sari, Ikha Rasti Julia; Fatkhurrahman, Januar Arif
Prosiding Sains Nasional dan Teknologi Vol 11, No 1 (2021): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 11 2021
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36499/psnst.v1i1.5365

Abstract

Pencemaran udara memberikan dampak negatif bagi lingkungan dan kesehatan masyarakat. Udara ambien merupakan udara bebas yang ada di lingkungan. Saat ini pemantuan udara ambien dilakukan secara manual dengan menggunakan bahan kimia yang dapat mencemari lingkungan. Seiring dengan perkembangan industri 4.0, pemantauan udara lingkungan secara elektronika banyak dikembangkan diantaranya penggunaan gas analyzer dengan sensor elektrokimia. Tujuan penelitian ini adalah melakukan verifikasi sensor elektrokimia parameter SO2 dan NO2 dengan penggunaan gas standar skala laboratorium dan menganalisis kelayakan sebagai peralatan pemantauan udara ambien. Hasil verifikasi menunjukkan penggunaan sensor SO2 dan NO2 mempunyai signifikansi korelasi yang cukup baik ditunjukkan dengan nilai R > 0.995 untuk kedua sensor yang digunakan. Deviasi pembacaan respon beda tegangan pada konsentrasi blanko, menengah, dan tinggi untuk parameter SO2 dan NO2 menunjukkan nilai deviasi < 2% diperbandingkan dengan uncertainty dari gas standar yang digunakan.
A Low-Cost Instrument to Monitor Sulphur Dioxide Emissions Based on The DOAS Method Zen, Nur; Huboyo, Haryono Setiyo; Romadhon, Moch. Syarif; Fatkhurrahman, Januar Arif; Amrulah, Sidna Kosim
Jurnal Riset Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri Vol. 14 No. 1 (2023): May
Publisher : Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Pencegahan Pencemaran Industri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21771/jrtppi.2023.v14.no1.p1-7

Abstract

Various techniques to measure SO2 concentration based on Differential Optical Absorption Spectroscopy (DOAS) have been widely developed and applied for various measurements. However, most of the applications are still relatively expensive. Some efforts have been made to reduce the cost by using Ultraviolet Light Emitting Diodes (LEDs) as light sources, showing promising results. Further reductions can be possibly made by providing an alternative to replace high spectral resolution spectrometers widely used in DOAS applications since those spectrometers are commercially expensive. This paper studies the feasibility of a DOAS instrument using a low-cost spectrometer and UV-LEDs as light sources. The resolution of the spectrometer is 0.7 nm. With this resolution, it is expected that the instrument hardly captures narrow band structures of SO2 optical absorption in the spectral range between 280 nm and 320 nm when measuring SO2 gas concentration lower than the limits of SO2 emissions regulated by the Indonesian government. To compensate for this drawback, narrow and broad bands of optical absorption structures are considered in the data analysis to achieve a detection limit far below the regulated limits. To capture the broadband structures, four UV-LEDs are used to cover spectral absorption from 250 nm to 320 nm. The instrument was calibrated using eight different standard concentrations of SO2. The correlation between the readings and the standard concentrations is high, indicated by the Pearson correlation coefficient of 0.9999. It was also found that the lowest concentration the instrument can distinguish from blank samples or the Limit of Detection is 16 ppm. However, the instrument can precisely measure concentrations higher than or equal to 25 ppm with a standard deviation of less than 10% of the mean concentration measured from five measurements. This is far below the required legal limits, below 229 ppm. After the calibration, the DOAS instrument was used to measure SO2 sampled from the emission of burning coals. To compare, a commercial SO2 sensor was used to measure the same gas. The results indicate that the difference in the readings between the two instruments is around 6% of the concentration.
Potensi Cemaran Lingkungan di Industri Karet Alam Crumb Rubber Andriani, Yose; Sari, Ikha Rasti Julia; Fatkhurrahman, Januar Arif; Harihastuti, Nani
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2019: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (536.199 KB)

Abstract

Indonesia merupakan negara penghasil karet alam kedua terbesar di dunia. Industri crumb rubber adalah industri yang mengolah karet alam yang berorientasi ekspor, dimana produknya merupakan produk setengah jadi sesuai Standard International Rubber (SIR). Pengolahan di industri crumb rubber relatif sederhana, dimana memiliki potensi memberikan cemaran ke lingkungan. Isu lingkungan dari industri ini adalah cemaran kebauan yang cukup mengganggu bagi masyarakat di sekitarnya. Kegiatan ini merupakan bagian penelitian yang bertujuan untuk memberikan gambaran secara menyeluruh dan melakukan evaluasi proses produksi yang berkontribusi memberikan cemaran baik air maupun udara. Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif di salah satu industri crumb rubber. Hasil analisis laboratorium menunjukkan bahwa cemaran dominan yang menyebabkan kebauan berasal dari parameter amonia yang terbentuk pada saat proses penyimpanan bahan baku, gudang angin-angin dan pengeringan akhir (drying). Konsentrasi amonia tertinggi dalam air terdapat pada effluent scrubber sebesar 38,45 mg/L dimana baku mutu amonia dalam air limbah industri karet sebesar 10 mg/L sedangkan konsentrasi amonia tertinggi pada udara berada di proses drying dengan konsentrasi 20,52 mg/Nm3 dan uap air yang ikut terbuang ke udara sebesar 66,45 mg/Nm3. Pengolahan air limbah dengan sistem anaerob serta wetland diharapkan mampu mereduksi konsentrasi amonia dalam air limbah sedangkan untuk mengatasi cemaran amonia di udara dapat menggunakan teknologi wet scrubber.