ABSTRAKIndonesia merupakan Negara pertama di kawasan Asia-Pasifik yangmembentuk kementerian khusus untuk meningkatkan peran perempuan. Berbagaikegiatan perempuan yang muncul sejak pemerintahan Orde baru baik organisasiprofesi maupun ikatan kerja suami, PKK, Kowani, dll. Hal tersebut menunjukkanadanya pertumbuhan partisipasi politik perempuan yang semakin besar dan telahbanyak membantu melaksankan program-program pemerintah. Berbagai jabatanpolitis telah dicapai seperti menjadi menteri, anggota parlemen, ketua partai,bupati, camat, lurah dll. Tetapi jika dilihat dari jumlah maupun pengaruhnyadalam perumusan kebijaksanaan nasional sangatlah kecil. Partisipasi perempuandibidang politik pada masa reformasi kini mengalami perluasan peran menjadianggota parlemen. Partisipasi perempuan dalam pemilu legislatif menunjukanadanya kemajuan bagi proses demokrasi yang berbudaya partisipatoris dan tentusaja hal ini membuat kaum perempuan lebih kaya akan pemenuhan haknya.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hal-hal yang menyebabkanrendahnya partisipasi politik perempuan dalam pemilihan umum legislatif 2014di Kecamatan Siau Barat Selatan. Sedangkan konsep yang digunakan dalampenelitian ini adalah konsep tentang partisipasi sedangkan Metode yangdigunakan dalam penelitian ini adalah deskritif kualitatif.Hasil yang di peroleh dalam penelitian ini adalah 1) Perempuanberpartisipasi dan menjatuhkan pilihan politiknya berdasarkan informasi yangdia terima, dimana partispasi politik ini juga ternyata berkorelasi dengan kondisilingkungan dimana perempuan itu tinggal. Hal ini membuat partisipasi politiktiap perempuan berbeda-beda. Terdapat perempuan yang menggunakan hakpilihnya berdasarkan informasi dan pengetahuan yang diperoleh tentang profilpartai, figur caleg, serta visi dan misinya, akan tetapi juga terdapat perempuanyang menggunakan hak pilihnya meski dengan pengetahuan yang sangatminim tentang partai, caleg dan juga visi dan misinya. 2) Terdapat pula pemilihperempuan yang memiliki pengetahuan dan informasi tentang proses PemiluLegislatif, tetapi dari berbagai informasi yang diterima pemilih perempuan tersebuttidak menggunakan hak pilihnya, hal ini karena adanya anggapan bahwa prosespolitik yang ada tidak mampu meyakinkannya bahwa akan ada perubahan yanglebih baik. 3) Partisipasi politik perempuan di Kecamatan Siau Barat Selatanterbentuk melalui soalisasi dan berbagai informasi yang diterima dan dikeloladalam lingkungan sosial pemilih perempuan. Informasi-informasi yang adaakan membentuk bangunan Kognitif pemilih perempuan dan yang nantinyaakan mendorongnya untuk memberikan afirmasi pada pilihan politiknya.Kata Kunci : Partisipasi Politik Perempuan.