Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KARAKTERISTIK BATU KORAL UKURAN 25 MM DAN BATU KORAL GRADASI MENERUS PADA CAMPURAN BETON Prasetia, Bayu
KURVA S JURNAL MAHASISWA Vol 4, No 2 (2014)
Publisher : KURVA S JURNAL MAHASISWA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (112.909 KB)

Abstract

Bayu Prasetia, 11.11.1001.7311.042. The Characteristics Of 25 MM Coral Stone  And Continuous Gradation Of Coral Stone On Mixed Concrete. Final Project of Civil Engineering Department of The Universitas 17 Agustus 1945. Samarinda. Gradation grain size of the aggregate which is a concrete filler material must comply with - the provisions in force. Coarse aggregate must be hard, clean from organic matter, free from chemical absorption properties and graded in a way that can be used as an intact concrete, homogeneous and dense. One area that holds the potential aggregate that has not been used optimally is in the District Kaliorang. The research objective was to determine the characteristics of continuous gradation of coral stone and the 25 mm coral stone using material from Kaliorang as aggregate. This study used SNI 03-2847-2002 conducted in the laboratory with a continuous gradation of stone size and the 25 mm of stone size. The manufacturing of test specimens used a mold cube size of 15 x 15 x 15 cm, the total sample is 30 to 60 pieces continuous gradation and 30 to size 25 mm. From the compressive strength of concrete test, the crushed concrete mixtures obtained with the use of coral Kaliorang for 28 days for continuous gradation is 195.78 kg / cm², while the compressive strength of concrete targeted (f'cr) = 225 kg / cm² and the use of stone coral Kaliorang for ages 28 days to 25 mm size is 179.60 kg / cm², while the compressive strength of the targeted (f'cr) = 225 kg / cm².
Inovasi Pembelajaran Digital: Pengenalan Komputer sebagai Upaya Peningkatan Kompetensi Teknologi Informasi Siswa SDN 2 Endang Rejo Pratama, Aditya Agung Budi; Anggaraini, Anjeli Preti; Prasetia, Bayu; Abrori, Farid; Nugraha, Farid Adi; Ardiansyah, Feri; Rahmawan, Hendra; Ismail, Hilyan Taufik; Prasetyawan, Ibnu; Pujijayanti, Ovita; Kartika, Shofiana; Firmansyah, Syahrul Haris; Yudistira, Wildan Eka; Siregar, Guna Yanti K. S
SINAR SANG SURYA Vol 9, No 2 (2025): Agustus 2025
Publisher : UM Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/sss.v9i2.4092

Abstract

Program pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi teknologi informasi siswa SD Negeri 2 Endang Rejo melalui implementasi inovasi pembelajaran digital berbasis pengenalan komputer. Metode pelaksanaan mencakup pendekatan partisipatif yang diimplementasikan dalam empat tahapan: persiapan, pelaksanaan, evaluasi, dan keberlanjutan. Program melibatkan delapan mahasiswa sebagai fasilitator pembelajaran dan dieksekusi selama empat bulan (Januari-Mei 2025). Strategi pembelajaran mengintegrasikan metode demonstrasi, praktik langsung, dan gamifikasi untuk mengoptimalkan transfer pengetahuan dan keterampilan. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan signifikan pada kompetensi teknologi informasi siswa, dengan rata-rata kenaikan 104,9% dari kondisi awal. Peningkatan tertinggi terjadi pada aspek kemampuan aplikatif (118,2%), diikuti keterampilan pengoperasian (112,9%), dan pemahaman konseptual (85,8%). Variasi peningkatan kompetensi teridentifikasi berdasarkan jenjang kelas, dengan siswa kelas 6 menunjukkan peningkatan tertinggi pada aspek pemahaman konseptual (89,2%), sementara siswa kelas 4 unggul dalam peningkatan keterampilan pengoperasian (119,7%). Program ini berdampak pada tiga dimensi: akademik (peningkatan kompetensi), sosial (terbentuknya komunitas pembelajaran), dan institusional (transformasi kebijakan sekolah). Keberlanjutan program dijamin melalui pengembangan repositori digital, pembentukan kelompok "Duta Teknologi", dan perjanjian kerjasama berkelanjutan antara tim pengabdian dengan sekolah mitra. Pendekatan holistik yang mengintegrasikan aspek teknologi, pedagogi, dan konteks sosial-budaya lokal menjadi faktor kunci keberhasilan program ini.