Muhamad Nizar Muhamad Nizar
Program Studi Ilmu Lingkungan, Program Pascasarjana, Universitas Indonesia, Jalan Salemba Raya No. 4, Jakarta, 10430, Indonesia

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENGEMBANGAN METODE CENTRIFUGE PEMERIKSAAN DARAH TEBAL MALARIA (Studi Kasus di Kabupaten Musi Rawas) Muhamad Nizar; Suharyo Hadisaputo; Ludfi Santoso
JURNAL DUNIA KESMAS Vol 1, No 2 (2012): Volume 1 Nomor 2
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v1i2.328

Abstract

Malaria, penyakit menular dengan karakteristik demam interminten disebabkan olehP.falciparum, P.vivax, P.ovale dan P.malariae. Masih menjadi permasalahan kesehatanmasyarakat terutama pada anak dan ibu hamil. Pada umumnya terdapat di negara yangterbentang antara 64° LU dan 32° LS, ketinggian 400 – 2800 meter di atas permukaanlaut. Menurut WHO setiap tahunnya diperkirakan ada 250 juta dengan kematian hampir880.000 kasus. Di Indonesia, hasil Riskesdas 2007 insiden malaria sekitar 2,85% danpada tahun 2010 sekitar 10,6% keduanya ditegakkan berdasarkan gejala klinis. Cakupanpemeriksaan mikroskopis terjadi penurunan dari 20% (2007) menjadi 0,6% (2010). Olehkarena itu, perlu dikembangkan metode centrifuge dengan tujuan menilai indikatorsensitivitas, spesifisitas, PPV, NPV, akurasi dan analisis Kappa.Desain penelitian, uji diagnostik dengan mengembangkan metode centrifugepemeriksaan darah malaria di Kabupaten Musi Rawas dari Februari sampai April 2011.Sampel diperoleh sebanyak 211 suspek malaria yang diambil secara seleksi kasuskegiatan PCD dan ACD di empat Puskesmas dengan AMI > 10‰. Sebagai kriteriainklusif, riwayat demam > 38°C, menggigil, berkeringat dingin, sakit kepala, mialgia dansplenomegali. Data dianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan tabel 2 x 2.Proporsi penemuan plasmodium metode centrifuge sekitar 3,3%, mikroskopissebagai gold standard sediaan darah tebal 3,3% dan sediaan darah tipis 1,9%. Nilaisensitivitas mendeteksi Plasmodium sediaan tebal sekitar 57,1%, sediaan tipis 100% danjenis P.falciparum hanya 50%, serta jenis P.vivax mencapai 100%. Nilai spesifisitassediaan tebal 98,5%, sediaan tipis 98,5% dan jenis P.falciparum 99% serta jenis P.vivax99,5%. Nilai PPV pada sediaan tebal dan tipis, keduanya diperoleh 57,1%, untuk jenisP.falciparum 50% dan P.vivax 66,6%, nilai NPV pada sediaan tebal dan tipis, Plasmodiumterdeteksi 98,5% dan 100%, sedangkan jenis P.falciparum dan P.vivax sekitar 99% dan100%. Akurasi sediaan tebal dan tipis sekitar 0,97 dan 0,98 dan akurasi terhadap jenisP.falciparum dan P.vivax sekitar 0,98 dan 0,99. berdasarkan persetujuan Kappa,mendeteksi Plasmodium dengan sediaan tebal 55,8% dan sediaan tipis 72,1% dan jenisP.falciparum 49%, P.vivax 79,8%.Simpulan dan Saran. Metode ini lebih tepat mendeteksi jenis P.vivax sebagai metodealternatif yang baik. Disarankan metode ini dapat diterapkan sebagai metode alternatifpemeriksaan darah malaria untuk evaluasi program eliminasi dan lebih efektif diterapkandi Puskesmas atau Rumah Sakit serta perlunya studi lanjut dengan beberapa goldstandard, mikroskopis, RDT dan PCR terutama di daerah endmisitas tinggi yang berbeda.Kata Kunci : Metode Centrifuge, mikroskopis, sensitivitas, spesifisitas.