Yuliana Ratna Wati, Yuliana Ratna
Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa, Rumah Sakit TNI AU Dr. M. Salamun Bandung 3Bagian Biologi Medik Dan Histologi Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Perbandingan Tingkat Kecemasan Primigravida dengan Multigravida di RSUD Majalaya Iqbal, Iqbal Muhammad; Wati, Yuliana Ratna; Yulianti, Arief Budi
Global Medical & Health Communication (GMHC) Vol 3, No 2 (2015)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak   Kecemasan adalah respons terhadap situasi mengancam tertentu yang dapat menyebabkan perubahan perilaku, karena terdapat ketidakpastian di masa mendatang serta ketakutan bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi. Kecemasan pada ibu hamil apabila tidak ditanggulangi akan membawa dampak terhadap fisik dan psikis, seperti persalinan lama, preeklamsi dan depresi pascamelahirkan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis perbandingan tingkat kecemasan antara ibu primigravida dan multigravida di Poli Obstetri dan Ginekologi RSUD Majalaya. Penelitian ini menggunakan rancangan observational analitik dengan pendekatan metode cross sectional periode April–Juni 2014 dengan jumlah sampel sebanyak 42 orang yang telah memenuhi kriteria inklusi. Alat ukur yang digunakan berupa kuesioner Zung Self-rating Anxiety Scale (ZSAS). Data penelitian dianalisis secara analitik dan diuji menggunakan uji t tidak berpasangan. Dari hasil penelitian didapatkan tingkat kecemasan rata-rata pada primigravida adalah 36,76±5,75, sedangkan pada multigravida 37,43±7,07. Berdasarkan hasil uji statistik tidak terdapat perbedaan tingkat kecemasan antara primigravida dan multigravida (p=0,739). Hal ini diduga karena faktor biologis seperti perubahan hormonal dan faktor dukungan sosial dari keluarga ibu primigravida maupun multigravida sehingga cukup efektif untuk menurunkan tingkat kecemasan. Simpulan, tidak terdapat perbedaan tingkat kecemasan ibu primigravida dengan multigravida di Poli Obstetri dan Ginekologi RSUD Majalaya.   Kata kunci: Kecemasan, kehamilan, multigravida, primigravida, ZSAS         Comparative Level of Anxiety between Primigravida and Multigravida in RSUD Majalaya   Abstract   Anxiety is a response to treated due to threatens the uncertainty of the future and fear that something bad will happen. Pregnancy is growth and development of fetoes intrauterin since conception until the beginning of labour. If anxiety not resolved, it will have an impact on physical and psychological, such as prolonged labour, preeclampsia and postpartum depression. The aim of this study was to assess the anxiety level comparison between primigravida and multigravida in Obstetrics and Gynecology clinic at the General Hospital Majalaya.The method was a cross sectional with number of respondent 42 people who appropriate with inclusion criteria in period April–June 2014. The questionnaires Zung Self-rating Anxiety Scale (ZSAS) used to measure level of anxiety in primigravida and multigravida. The data were analyzed and tested using independent t-test. The results showed the average level of anxiety in primigravida was 36.76±5.75, while the multigravida was 37.4 ±7.07 (p=0.74). Thus, no differences in anxiety levels between primigravida and multigravida. This is presumably due to biological factors such as hormonal changes and factors of social support from family were given the primigravida and multigravida, so it is quite effective to reduce the level of anxiety. In conclusion, there is no differences occured between primigravida and multigravida in Obstetrics and Gynecology clinic at the General Hospital Majalaya.   Key words: Anxiety, multigravida, pregnancy, primigravida, ZSAS
Perbandingan Tingkat Kecemasan Primigravida dengan Multigravida di RSUD Majalaya Iqbal Muhammad Iqbal; Yuliana Ratna Wati; Arief Budi Yulianti
Global Medical & Health Communication (GMHC) Vol 3, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2795.23 KB) | DOI: 10.29313/gmhc.v3i2.1551

Abstract

Kecemasan adalah respons terhadap situasi mengancam tertentu yang dapat menyebabkan perubahan perilaku, karena terdapat ketidakpastian di masa mendatang serta ketakutan bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi. Kecemasan pada ibu hamil apabila tidak ditanggulangi akan membawa dampak terhadap fisik dan psikis, seperti persalinan lama, preeklamsi dan depresi pascamelahirkan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis perbandingan tingkat kecemasan antara ibu primigravida dan multigravida di Poli Obstetri dan Ginekologi RSUD Majalaya. Penelitian ini menggunakan rancangan observational analitik dengan pendekatan metode cross sectional periode April–Juni 2014 dengan jumlah sampel sebanyak 42 orang yang telah memenuhi kriteria inklusi. Alat ukur yang digunakan berupa kuesioner Zung Self-rating Anxiety Scale (ZSAS). Data penelitian dianalisis secara analitik dan diuji menggunakan uji t tidak berpasangan. Dari hasil penelitian didapatkan tingkat kecemasan rata-rata pada primigravida adalah 36,76±5,75, sedangkan pada multigravida 37,43±7,07. Berdasarkan hasil uji statistik tidak terdapat perbedaan tingkat kecemasan antara primigravida dan multigravida (p=0,739). Hal ini diduga karena faktor biologis seperti perubahan hormonal dan faktor dukungan sosial dari keluarga ibu primigravida maupun multigravida sehingga cukup efektif untuk menurunkan tingkat kecemasan. Simpulan, tidak terdapat perbedaan tingkat kecemasan ibu primigravida dengan multigravida di Poli Obstetri dan Ginekologi RSUD Majalaya. COMPARATIVE LEVEL OF ANXIETY BETWEEN PRIMIGRAVIDA AND MULTIGRAVIDA IN RSUD MAJALAYAAnxiety is a response to treated due to threatens the uncertainty of the future and fear that something bad will happen. Pregnancy is growth and development of fetoes intrauterin since conception until the beginning of labour. If anxiety not resolved, it will have an impact on physical and psychological, such as prolonged labour, preeclampsia and postpartum depression. The aim of this study was to assess the anxiety level comparison between primigravida and multigravida in Obstetrics and Gynecology clinic at the General Hospital Majalaya.The method was a cross sectional with number of respondent 42 people who appropriate with inclusion criteria in period April–June 2014. The questionnaires Zung Self-rating Anxiety Scale (ZSAS) used to measure level of anxiety in primigravida and multigravida. The data were analyzed and tested using independent t-test. The results showed the average level of anxiety in primigravida was 36.76±5.75, while the multigravida was 37.4±7.07 (p=0.74). Thus, no differences in anxiety levels between primigravida and multigravida. This is presumably due to biological factors such as hormonal changes and factors of social support from family were given the primigravida and multigravida, so it is quite effective to reduce the level of anxiety. In conclusion, there is no differences occured between primigravida and multigravida in Obstetrics and Gynecology clinic at the General Hospital Majalaya.
Apakah Depresi Berpengaruh pada Derajat Nyeri Pasien Post-Pericutaneous Coronary Intervention? Wati, Yuliana Ratna; Puspitasari, Putri Ratna Palupi; Maharani, Annisa Berlia; Fitriyane, Aida
Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains Vol 6, No 1 (2024): Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jiks.v6i1.13393

Abstract

Salah satu metode terapi pada penyakit jantung yang banyak dilakukan adalah percutaneous coronary intervention (PCI). Masalah yang sering dihadapi pascatindakan PCI adalah post-procedure chest pain (PPCP), yaitu berbagai derajat nyeri dada yang tipikal maupun atipikal yang mulai muncul pascatindakan tersebut. Di sisi lain, ditemukan prevalensi depresi yang cukup tinggi di kalangan pasien yang menderita serangan jantung akut atau menjalani PCI. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh depresi terhadap derajat nyeri pada pasien yang menjalani prosedur PCI. Metode penelitian ini berupa analitik observasional rancangan potong lintang dengan melakukan analisis bivariat untuk melihat pengaruh depresi terhadap derajat nyeri dan analisis regresi logistik multinominal dengan tingkat signifikansi 5% untuk mengetahui variabel yang memengaruhi nyeri. Subjek pada penelitian ini adalah pasien yang menjalani prosedur PCI di unit Cathlab RSAU dr. M. Salamun pada 1 Juli 2023 sampai dengan 31 Juli 2023. Data dikumpulkan dengan kuesioner Beck’s Depression Inventory dan Numeric Rating Scale. Hasil penelitian didapatkan sebanyak 6 (9%) subjek yang mengalami depresi. Untuk pengukuran derajat nyeri didapatkan hasil 26 (38%) subjek mengalami derajat nyeri ringan, 41 (59%) nyeri sedang, dan 2 (3%) mengalami derajat berat. Pada penelitian didapatkan hasil likelihood ratio dengan nilai p=0,482 yang berarti tidak ada pengaruh depresi terhadap derajat nyeri dan nilai ρ-sig final sebesar 0,390 yang bermakna tidak ada variabel yang memengaruhi nyeri pada penelitian saat ini. Simpulan, tidak ada pengaruh depresi terhadap derajat nyeri pada pasien post-PCI. Hal ini mungkin disebabkan kaitan antara depresi dan nyeri sangat dipengaruhi oleh tipe nyeri sehingga harus dipahami dengan jelas mekanisme nyeri yang terjadi pada PCPP. Selain itu, perlu penelitian lebih lanjut untuk mengetahui faktor-faktor apa yang secara spesifik memengaruhi persepsi individu terhadap nyeri.AbstractOne of the most common methods of treatment for heart disease is percutaneous coronary intervention (PCI). The problem that is often faced after PCI is post-procedure chest pain (PPCP), which is various degrees of typical and atypical chest pain that begins to appear after the procedure. On the other hand, there is a high prevalence of depression among patients who suffered an acute heart attack or underwent PCI. This study aims to determine the effect of depression on the degree of pain in patients undergoing PCI procedures. This research method is an observational analytic with a cross-sectional design, by conducting bivariate analysis to see the effect of depression on the degree of pain and multinominal logistic regression analysis with a significance level of 5% to determine the variables that affect pain. The subjects in this study were patients who underwent PCI procedures in the Cathlab unit of RSAU dr. M. Salamun on July 1, 2023 to July 31, 2023. Data were collected with Beck's Depression Inventory and Numeric Rating Scale questionnaires. The results showed that 6 (9%) subjects experienced depression. For the measurement of the degree of pain, it was found that 26 (38%) subjects experienced mild pain, 41 (59%) moderate pain and 2 (3%) experienced severe pain. The study obtained the results of the likelihood ratio with a value of p = 0.482 which means that there is no effect of depression on the degree of pain, and the final ρ-sig value of 0.390 which means that there are no variables that affect pain in the current study. The conclusion of this study is that there is no effect of depression on the degree of pain in post-PCI patients. This may be due to the relationship between depression and pain is strongly influenced by the type of pain so that it must be clearly understood the mechanism of pain that occurs in PCPP. In addition, further research is needed to find out what factors specifically affect individual perceptions of pain.