Herawati -, Herawati
Alumnus of Communication Studies, Faculty of Social and Political Sciences University of Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta Kampus II Jln. Babarsari No. 2 Yogyakarta 55132

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Siti Maryam Salahuddin: Perannya dalam Pelestarian Manuskrip Kesultanan Bima (1984-2017 M) Fitriani, Nur; -, Herawati
Thaqafiyyat : Jurnal Bahasa, Peradaban dan Informasi Islam Vol 22, No. 1 (2023): Thaqāfiyyāt
Publisher : Fakultas Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/thaq.2022.22106

Abstract

Abstract: This study examines the contribution of Siti Maryam Salahuddin in preserving the manuscripts of the Sultanate of Bima. Preservation efforts include collecting, studying, documenting, and publishing manuscripts. The manuscripts of the Sultanate of Bima contain the history of Bima's journey from kingdom to sultanate, spanning from the 14th century. The aim of this research is to analyze the process and efforts made by Siti Maryam Salahuddin in preserving the manuscripts and texts of the Sultanate of Bima. Additionally, this study outlines the history of the manuscripts of the Sultanate of Bima, which includes the transition from the kingdom era to the sultanate era, the governance system, and the politics during the Sultanate of Bima. This study is important as discussions on Siti Maryam Salahuddin's contribution to the preservation of the Sultanate of Bima's manuscripts have received little attention. Siti Maryam's efforts have made significant positive contributions, particularly in the textual heritage of the Sultanate of Bima. She is a local philologist from Bima who is deeply concerned and has made valuable contributions to the study of manuscripts in Bima. Through this research, it is hoped to add to the collection of local historical research. The method used in this study is the historical method, comprising heuristic (data collection), verification (source criticism), interpretation, and historiography. Siti Maryam's efforts in preserving manuscripts have made significant contributions to the field of textual heritage. Thanks to her efforts, scattered manuscripts have been collected, studied, documented, and published. The results of the studies that have been published are stored in the Samparaja Museum, allowing these manuscripts to be read and understood by the public.Abstrak: Kajian dalam penelitian ini membahas tentang sumbangsih Siti Maryam Salahuddin dalam pelestarian manuskrip Kesultanan Bima. Pelestarian yang dimaksudkan mulai dari pengumpulan, pengkajian, pembukuan, dan penerbitan manuskrip-manuskrip. Manuskrip Kesultanan Bima memuat sejarah perjalanan Bima dari masa kerajaan hingga kesultanan, yang telah dilalui sejak abad ke-14. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis proses serta usaha yang dilakukan Siti Maryam Salahuddin dalam pelestarian manuskrip dan naskah Kesultanan Bima. Selain itu, penelitian ini juga menguraikan sejarah manuskrip Kesultanan Bima yang memuat transisi sejarah perjalanan Bima dari masa kerajaan ke masa kesultanan, sistem pemerintahan, juga perpolitikan yang terjadi pada masa Kesultanan Bima.Kajian ini penting dilakukan karena pembahasan tentang kontribusi Siti Maryam Salahuddin dalam pelestarian manuskrip Kesultanan Bima, masih belum banyak mendapatkan perhatian. Perjuangan Siti Maryam memberikan banyak sumbangan yang positif, khusunya dalam hal pernaskahan Kesultanan Bima. Siti Maryam Salahuddin merupakan seorang filolog lokal Bima yang sangat peduli dan berjasa terhadap kajian manuskrip yang ada di Bima. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat menambah koleksi hasil penelitian sejarah lokal, Metode yang digunakan pada kajian ini adalah metode sejarah. Pada metode ini, langkah yang pertama heuristik (pengumpulan data). Langkah selanjutnya verifikasi (kritik sumber), ketiga interpretasi (penafsiran), dan yang terakhir adalah historiografi. Usaha pelestarian naskah/manuskrip yang dilakukan oleh Siti Maryam memberikan sumbangan besar dalam dunia pernaskahan. Berkat usahanya, naskah-naskah yang masih tercerai berai berhasil dikumpulkan kembali. Tidak hanya dikumpulkan tetapi berhasil dilakukan pengkajian, pembukuan, dan penerbitan. Hasil dari pengkajian yang telah diterbitkan, disimpan di Museum Samparaja. Dengan demikian naskah-naskah tersebut bisa dibaca dan dipahami secara publik.
SEJARAH KERAJINAN KULIT DI KELURAHAN SONOREJO, KECAMATAN SUKOHARJO, KABUPATEN SUKOHARJO, TAHUN 1970 – 2016 M Nusiana, Salma; -, Herawati
Thaqafiyyat : Jurnal Bahasa, Peradaban dan Informasi Islam Vol 20, No. 2 (2021): Thaqāfiyyāt
Publisher : Fakultas Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/thaq.2021.20202

Abstract

Abstract: Sonorejo is one of the areas in the Sukoharjo district that made handicrafts animal skins through home industry. Leather handicrafts are produced puppet on cow and buffalo leather since the 1970s. The market of handicrafts leather distributed to souvenir centers outside Sukoharjo City. Most of the puppet crafts are made to fulfill the puppeteer's orders for performances. This narrow marketing circle provides other innovation for craftsmen to make new crafts, namely calligraphy. In 1980 the craftsmen went to various areas such as Jakarta, Bandung and Surabaya to learn to make calligraphy using goat skin as media. The economic crisis that occurred in 1997-1998 led to a decline in the production of shadow puppets in several home industries in Sonorejo, which eventually led to many craftsmen turning to new innovations, calligraphy. Based on these reasons, this scientific study intends to analyze and describe the conditions of the leather handicrafts in Sonorejo Village and the dynamics of the development of the leather industry in Sonorejo. Abstrak: Kelurahan sonorejo adalah salah satu wilayah di Kecamatan Sukoharjo yang mengembangakan produk industri rumahan yaitu kerajinan dari kulit hewan. Kerajinan yang dibuat yaitu wayang pada media kulit sapi dan kerbau sejak tahun 1970an. Pemasaran kerajinan kulit didistribusikan ke sentra oleh-oleh di luar kota Sukoharjo. Sebagian besar kerajinan wayang dibuat untuk memenuhi pesanan dalang untuk pertunjukkan. Lingkaran pemasaran yang sempit ini membuat pengrajin setempat memutuskan untuk mengembangkan kerajinan kulit yang lain yaitu kaligrafi. Tahun 1980 para pengrajin menyantrik ke berbagai daerah seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya untuk belajar membuat kaligrafi dengan media kulit kambing. Krisis ekonomi yang terjadi tahun 1997-1998 membawa imbas menurunnya produksi wayang kulit di Sonorejo yang kemudian pengrajin beralih membuat kerajinan kaligrafi. Berdasarkan alasan tersebut kajian ilmiah ini bermaksud untuk menganalisis dan mendeskripsikan bagaimana kondisi kerajinan kulit di kelurahan Sonorejo dan bagaimana dinamika perkembangan industri kerajinan kulit di Sonorejo.