Unmet Need Keluarga Berencana (KB) adalah Pasangan Usia Subur (PUS) yang masih usia produktif (15-49 tahun) dan mereka tidak memakai kontrasepsi modern. Masih tingginya unmet need KB di Provinsi Riau tahun 2021 yaitu sebesar 25,6% (target nasional 5%) dan masih menjadi perhatian pemerintah daerah. Hal ini memicu peneliti untuk menelaah faktor penyebabnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor determinan unmet need KB melalui Ecological Approach, seperti: faktor intrapersonal (pengetahuan, kepercayaan budaya), faktor interpersonal (dukungan suami, keluarga, teman dan tokoh masyarakat (TOMA)), faktor institusi (tenaga kesehatan dan fasilitas), faktor komunitas (media sosial, e-media) dan kebijakan publik. Jenis penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Riset dilakukan selama empat bulan (Mei-Agustus 2022). Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner yang telah divalidasi. Responden berjumlah 103 orang Wanita Usia Subur (WUS) yang dipilih dengan teknik proportional stratified random sampling. Analisis statistik yang digunakan yaitu: analisis univariat, bivariat (Confident Interval; 95%) dan multivariat (uji regresi logistik berganda). Hasil penelitian menjelaskan bahwa terdapat tujuh variabel dalam ecological approach yang berhubungan dengan unmet need KB (p < 0,05), yaitu: pengetahuan, dukungan suami, dukungan keluarga, dukungan teman, faktor institusi, faktor komunitas dan kebijakan publik. Sedangkan dua faktor lainnya tidak berhubungan yaitu kepercayaan dan dukungan TOMA. Terdapat empat faktor yang menunjukkan faktor dominan penyebab unmet need KB, yaitu: faktor intrapersonal (pengetahuan), faktor interpersonal (dukungan teman), faktor komunitas (media sosial dan e-media) dan kebijakan publik dengan nilai R2=0,246. Terbukti bahwa 24,6% proporsi ecological approach berkontribusi terhadap potret penyebab tingginya unmet need KB di Kabupaten Rokan Hilir.