Enni Suwarsi R, Enni Suwarsi
FMIPA UNNES Gd D6 Lt 1 Jln. Raya Sekaran- Gunungpati- Semarang 50299 Telp./Fax. (024) 8508033

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pemanfataan Pupuk Daun, Air Kelapa dan Bubur Pisang sebagai Komponen Medium Pertumbuhan Plantlet Anggrek Dendrobium Kelemense Hasanah, Uhwatul; R, Enni Suwarsi; -, Sumadi
Biosaintifika: Journal of Biology & Biology Education Vol 6, No 2 (2014): September 2014
Publisher : Department of Biology, Faculty of Mathematics and Sciences, Semarang State University . Ro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/biosaintifika.v6i2.3784

Abstract

Bahan alternatif alami diperlukan untuk menggantikan bahan kimia yang mahal untuk kegiatan kultur jaringan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh merk, konsentrasi pupuk daun, interaksinya terhadap pertumbuhan plantlet anggrek Dendrobium dan menentukan konsentrasi yang paling optimal dalam menginduksi pertumbuhan plantlet. Percobaan dilakukan dengan rancangan acak lengkap faktorial yang terdiri dari dua perlakuan yaitu merk pupuk dan konsentrasi pupuk, masing-masing dengan tiga taraf perlakuan yaitu merk pupuk (growmore, hyponex, gandasil) dan konsentrasi (1 g/l, 2 g/l, 3 g/l). Pertumbuhan plantlet anggrek pada penelitian ini diukur berdasarkan parameter tinggi plantlet, jumlah daun, luas daun, jumlah akar dan panjang akar. Data dianalisis dengan anava dua arah, bila signifikan dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil anava menunjukkan merk pupuk berpengaruh signifikan terhadap penambahan jumlah daun, luas daun dan jumlah akar, konsentrasi pupuk berpengaruh signifikan terhadap penambahan tinggi plantlet dan panjang akar sedangkan interaksi merk pupuk dengan konsentrasi pupuk signifikan terhadap penambahan tinggi plantlet dan luas daun. Kombinasi perlakuan yang paling optimal yang menginduksi penambahan tinggi plantlet dan luas daun adalah pupuk hyponex dengan konsentrasi 2 g/l (5,40 cm dan 5,43 cm2). Untuk mendapatkan pertumbuhan plantlet paling tinggi dan luas daun paling optimal digunakan media pupuk hyponex dengan konsentrasi pupuk 2 g/l.Natural alternative materials needed to replace expensive chemicals for tissue culture activities. This study aimed to examine the influence of the brand, the concentration of foliar fertilizer, interaction on the growth of dendrobium orchid Dendrobium and determine the optimal concentration in inducing the growth of plantlets. Experiments were carried out with completely randomized factorial design consisting of two treatments, the brand of fertilizer and manure concentration, each with three levels, namely brand fertilizer treatments (Growmore, Hyponex, Gandasil) and concentration (1 g/l, 2 g /l, 3 g/l). Orchid plantlets growth in this study was measured by high parameter plantlets, number of leaves, leaf area, root number and root length. Data were analyzed by two-way ANAVA, if significant followed by Duncan test. Results of ANAVA showed a significant effect on the brand of fertilizer increase in the number of leaves, leaf area and number of roots, the concentration of fertilizer significantly influenced the high increase of plantlets and root length, while the interaction with the concentration of manure fertilizer brands significantly to the high increase of plantlets and leaf area. The most optimal combination of treatments that induce high addition of plantlets and leaf area was Hyponex fertilizer with a concentration of 2 g / l (5.40 cm and 5.43 cm2). To get the highest plantlet growth and optimal leaf area most used media Hyponex fertilizer with manure concentration of 2 g/l.
Optimasi Jenis dan Konsentrasi ZPT dalam Induksi Kalus Embriogenik dan Regenerasi menjadi Planlet pada Carica pubescens (Lenne & K.Koch) Sari, Nika; R, Enni Suwarsi; -, Sumadi
Biosaintifika: Journal of Biology & Biology Education Vol 6, No 1 (2014): March 2014
Publisher : Department of Biology, Faculty of Mathematics and Sciences, Semarang State University . Ro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/biosaintifika.v6i1.3785

Abstract

Carica pubescens (Lenne & K. Koch) Badillo atau Vasconcellea pubescens, di Indonesia hanya ditemukan di daerah pegunungan Dieng dan Bali. Kultur jaringan merupakan teknik perbanyakan yang efisien. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji pengaruh jenis dan konsentrasi ZPT terhadap induksi kalus embriogenik pada media MS pada C. Pubescens. Penelitian pertama (induksi) merupakan percobaan 2 faktor yang disusun menggunakan rancangan acak petak tersarang (Split block Design) dengan 4 ulangan. Penelitian kedua (regenerasi kalus) merupakan percobaan satu arah yang disusun dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 ulangan. Analisis menggunakan ANAVA dan uji lanjut BNT dengan taraf kesalahan 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa induksi kalus embriogenik dari eksplan jaringan daun paling tinggi didapatkan pada perlakuan ZPT 2,4-D 3 mg/l + TDZ 1 mg/l yang ditambahkan pada media MS, menghasilkan persentase kalus dan berat kalus yang paling tinggi. Untuk regenerasi jenis ZPT BAP dengan konsentrasi 4 mg/l dalam media MS arang aktif yang mengandung NAA 0,2 mg/l, menghasilkan persentase pembentukan kalus menjadi tunas dan jumlah kalus yang membentuk tunas dengan hasil yang optimal. Berdasarkan hasil penelitian disarankan untuk menginduksi kalus embriogenik menggunakan kombinasi ZPT 2,4-D dan thidiazuron, sedangkan untuk regenerasinya menggunakan ZPT BAP dan NAA.In Indonesia, Carica pubescens (Lenne & K. Koch) Badillo and Vasconcellea pubescens only found in mountainous areas in Dieng and Bali. Tissue culture is an efficient propagation technique. The aim of this research was to assess the effect of the type and concentration of plant growth regulator on embryogenic callus induction on MS medium in C. Pubescens. The first study (induction) was a two factor experiment were prepared using a nested plot randomized complete block design (Split block design) with 4 replications. The second study (callus regeneration) is a one-way experiment which prepared using a completely randomized design (CRD) with four replications. Data were analyzed using ANAVA and LSD to further test error level of 5%. The results showed that the induction of embryogenic callus from leaf tissue explants obtained at the highest 2,4-D treatment PGR 3 mg/l+TDZ 1 mg/l were added to the media MS, produce weight percentage of callus and callus highest. For regeneration of PGR BAP with a concentration of 4 mg/l in MS medium containing activated charcoal NAA 0.2 mg/l, a greater percentage of callus formation into buds and the number of callus forming buds with optimal results. Based on the research results, it suggested to induce embryogenic callus using PGR combination with 2,4-D and thidiazuron, while for regeneration was suggested to use PGR BAP and NAA.
EFEKTIVITAS SUBSTITUSI SITOKININ DENGAN AIR KELAPA PADA MULTIPLIKASI TUNAS KRISAN SECARA IN VITRO Indriani, Betty Shinta; R, Enni Suwarsi; Pukan, Krispinus K.
Life Science Vol 3 No 2 (2014)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Krisan (Chrysanthemum indicum L) merupakan salah satu komoditas bunga potong yang sangat digemari di Indonesia. Keindahan warna dan variasi bentuk bunga serta tingkat kelayuan yang rendah menyebabkan krisan banyak diminati. Minimnya pengadaan dan kualitas bibit merupakan salah satu masalah yang ada di lapangan. Perlu dilakukan penelitian untuk meningkatkan jumlah dan kualitas bibit krisan agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Penelitian ini termasuk penelitian eksperimental. Sampel yang digunakan berupa meristem lateral, menggunakan rancangan acak lengkap (RAK) dengan dua faktorial. Faktor pertama konsentrasi air kelapa (5%,10%,15%,20% & 25%), sedangkan faktor kedua adalah konsentrasi benzil adenin (BA) (0 ppm, 0.5 ppm, 1 ppm & 1.5 ppm). Multiplikasi krisan diukur berdasarkan tiga parameter pengamatan: tinggi eksplan, jumlah tunas & daun. Penelitian ini menggunakan analisis data ANAVA dua jalan dengan uji lanjut beda nyata terkecil (BNT). BA berpengaruh signifikan terhadap jumlah tunas dan jumlah daun namun tidak signifikan terhadap tinggi tunas, air kelapa berpengaruh signifikan terhadap semua parameter pengamatan. Multiplikasi tunas yang optimal dianjurkan untuk menggunakan interaksi BA 0.5 ppm dengan 10% air kelapa Chrysanthemum (Chrysanthemum indicum L ) was one of the most popular cut flower commodity in Indonesia. The popularity of this flower was caused by the beauty of various petals color and flower shape as well as high level of flower freshness. The lack of high quality seed provision was one of the problems which are currently existed. Based on that problem, it was urgent to conduct a research in order to improve the quantity and quality of chrysanthemum seedlings as well as fulfilling the market demand. This research was categorized as experimental research. The sample used in this study was lateral meristem of Chrysanthemum and the design used was a complete randomized design (RBD) with two factorials. The first factor was the concentration of coconut water (coconut endosperm) which was; 5%, 10 % , 15 % , 20 % & 25 %. While the second factor wass the concentration of benzyl adenine ( BA ) which was; 0 ppm, 0.5 ppm 1 ppm and 1.5 ppm ). Chrysanthemum multiplication was measured using three observations parameters; the height of explants, the number of shoots and leaves. Data were analyzed by using two- way ANOVA and using least significant difference (BNT) as the further test. The results of study that BA had significant effect on the number of shoots and leaves but has no significant effect on shoot height, while coconut water had significant effect on all observation parameters. In order to accelerate the multiplication of shoots and leaves of chrysanthemum, it was recommended to use the combination of BA 0.5 ppm with 10 % coconut water.