This Author published in this journals
All Journal JEJAK
Hardiansyah Nur Sahaya, Hardiansyah Nur
Universitas Negeri Semarang

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHATANI KEDELAI UNTUK MEWUJUDKAN KETAHANAN PANGAN INDONESIA Pratama, Bayu Rizky; Sahaya, Hardiansyah Nur
JEJAK: Jurnal Ekonomi dan Kebijakan Vol 7, No 2 (2014): September 2014
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jejak.v7i2.3899

Abstract

In the era of globalization, food sustainability is one of the main sectors that has an important role in economic development in Indonesia. The development of agricultural sector needs to be implemented. It is for advancing the agriculture, so that, both production output and farmer welfare will increase. Soybean is one of the leading agricultural commodities in Central Java province. The purpose of this research is to analyze the strategy and program criteria that can be done to develop the soybean farming in Central Java. An Analysis Hierarchy Process (AHP) was applied. The sampling technique was done by simple random sampling consisting of 12 people. The results show that the development of soybean farming in Central Java province comprises of several prioritized program criterias. The first priority is the criteria of cultivation, 0.537. The second criteria is input and its score is 0.220. The third criteria is institutions, 0.110. The fourth criteria is post-harvest, 0.058. The fifth criteria is marketing, 0.040. Pada era globalisasi salah satu isu utamanya adalah ketahanan pangan maka sektor pertanian merupakan salah satu sektor utama yang memegang peranan penting dalam pembangunan ekonomi di Indonesia. Pengemban-gan sektor pertanian perlu dilaksanakan guna memajukan sektor pertanian baik berupa peningkatan output produksi dan kualitas serta mampu mengangkat kesejahteraan petani. Kedelai merupakan salah satu komodi-tas unggulan pertanian Provinsi Jawa Tengah. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis strategi dan kriteria program yang dapat dilakukan untuk mengembangkan usaha tani kedelai di Provinsi Jawa Tengah yang ber-dampak kepada terwujudnya ketahanan pangan Indonesia berdasarkan pendekatan Analysis Hierarchy Pro-cess. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan simple random sampling yang terdiri dari 12 orang. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengembangan usahatani kedelai di Provinsi Jawa Tengah tersusun atas bebera-pa kriteria program yang di prioritaskan dalam pembentukannya yaitu pertama kriteria budidaya (nilai bobot 0,537), kedua kriteria input (nilai bobot 0,220), ketiga kriteria lembaga (nilai bobot 0,110), keempat kriteria pasca panen (nilai bobot 0,058), dan kelima kriteria pemasaran (nilai bobot 0,040).
PERAN MP3EI BERBASIS ”NOT BUSINESS AS USUAL” UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING DAN PENYERAPAN TENAGA KERJA Sahaya, Hardiansyah Nur; Arto, Ali
JEJAK: Jurnal Ekonomi dan Kebijakan Vol 5, No 1 (2012): March 2012
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jejak.v5i1.4629

Abstract

Indonesia, as a developing country, is currently facing a tremendous challenge. Global era can be an opportunity, a challenge, as well as a threat. In this globalization era, known as economic liberalization or free trade in services in particular labor. Indonesian workers are expected to be able to compete with workers from other countries. To meet the challenges of globalization workforce, the government has prepared MP3EI (Master Plan for the Acceleration and Expansion of Indonesias Economic Development) which is not based on common business. MP3EI is a government program that is made by considering the various advantages and potential, as well as the development challenges that Indonesia must face. However, in the implementation of the strategic role of MP3EI, there are still problems in terms of human resources, science and technology. Education focuses mainly on Java, less access to education, use of science and technology training, lack of infrastructure investment training. Therefore, we need a concrete solution in optimizing regional autonomy to address the education gap in each corridor, develop the concept of "one corridor, one potential school corridor". This concept is expected to optimize each economic corridor, regeneration and gradual training for cadres training centers, increasing government and private partnership (PPP) in infrastructure investment in training through the implementation of regional autonomy.Indonesia sebagai bangsa yang sedang membangun, saat ini sedang menghadapi tantangan yang luar biasa. Era global dapat menjadi peluang, tantangan, sekaligus juga menjadi ancaman. Dalam era globalisasi yang dikenal dengan liberalisasi ekonomi atau perdagangan bebas khususnya bidang jasa tenaga kerja. Tenaga kerja Indonesia dituntut harus mampu bersaing dengan tenaga kerja dari negara lain. Untuk menjawab tantangan globalisasi tenaga kerja yang ada, pemerintah telah menyiapkan MP3EI (Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia) berbasis not business as usual. Dimana MP3EI merupakan program pemerintah yang dibuat dengan mempertimbangkan berbagai keunggulan dan potensi yang dimiliki, serta tantangan pembangunan yang harus Indonesia hadapi. Akan tetapi dalam pelaksanaan peran strategis MP3EI ini masih terdapat kendala dalam segi kemampuan SDM dan IPTEK seperti, masih terfokusnya pendidikan di koridor ekonomi Jawa, masih lemahnya akses pendidikan di masing-masing koridor, rendahnya kaderisasi pelatihan, rendahnya pengunaan IPTEK dalam pelatihan, rendahnya investasi infrastruktur pelatihan. Oleh karena itu diperlukan solusi nyata seperti optimalisasi otonomi daerah untuk mengatasi kesenjangan pendidikan di masing-masing koridor, mengembangkan konsep “one corridor one potential school” untuk mengoptimal­kan masing-masing koridor ekonomi, regenerasi kader dan pelatihan bertahap untuk calon kader pelatih balai latihan kerja (BLK), meningkatkan kerja sama pemerintah dan swasta (KPS) dalam investasi infrastruktur pelatihan melalui implementasi otonomi daerah.
PERAN MP3EI BERBASIS ”NOT BUSINESS AS USUAL” UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING DAN PENYERAPAN TENAGA KERJA Sahaya, Hardiansyah Nur; Arto, Ali
JEJAK: Jurnal Ekonomi dan Kebijakan Vol 5, No 1 (2012): March 2012
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jejak.v5i1.4629

Abstract

Indonesia, as a developing country, is currently facing a tremendous challenge. Global era can be an opportunity, a challenge, as well as a threat. In this globalization era, known as economic liberalization or free trade in services in particular labor. Indonesian workers are expected to be able to compete with workers from other countries. To meet the challenges of globalization workforce, the government has prepared MP3EI (Master Plan for the Acceleration and Expansion of Indonesia's Economic Development) which is not based on common business. MP3EI is a government program that is made by considering the various advantages and potential, as well as the development challenges that Indonesia must face. However, in the implementation of the strategic role of MP3EI, there are still problems in terms of human resources, science and technology. Education focuses mainly on Java, less access to education, use of science and technology training, lack of infrastructure investment training. Therefore, we need a concrete solution in optimizing regional autonomy to address the education gap in each corridor, develop the concept of "one corridor, one potential school corridor". This concept is expected to optimize each economic corridor, regeneration and gradual training for cadres training centers, increasing government and private partnership (PPP) in infrastructure investment in training through the implementation of regional autonomy.Indonesia sebagai bangsa yang sedang membangun, saat ini sedang menghadapi tantangan yang luar biasa. Era global dapat menjadi peluang, tantangan, sekaligus juga menjadi ancaman. Dalam era globalisasi yang dikenal dengan liberalisasi ekonomi atau perdagangan bebas khususnya bidang jasa tenaga kerja. Tenaga kerja Indonesia dituntut harus mampu bersaing dengan tenaga kerja dari negara lain. Untuk menjawab tantangan globalisasi tenaga kerja yang ada, pemerintah telah menyiapkan MP3EI (Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia) berbasis not business as usual. Dimana MP3EI merupakan program pemerintah yang dibuat dengan mempertimbangkan berbagai keunggulan dan potensi yang dimiliki, serta tantangan pembangunan yang harus Indonesia hadapi. Akan tetapi dalam pelaksanaan peran strategis MP3EI ini masih terdapat kendala dalam segi kemampuan SDM dan IPTEK seperti, masih terfokusnya pendidikan di koridor ekonomi Jawa, masih lemahnya akses pendidikan di masing-masing koridor, rendahnya kaderisasi pelatihan, rendahnya pengunaan IPTEK dalam pelatihan, rendahnya investasi infrastruktur pelatihan. Oleh karena itu diperlukan solusi nyata seperti optimalisasi otonomi daerah untuk mengatasi kesenjangan pendidikan di masing-masing koridor, mengembangkan konsep “one corridor one potential school” untuk mengoptimal­kan masing-masing koridor ekonomi, regenerasi kader dan pelatihan bertahap untuk calon kader pelatih balai latihan kerja (BLK), meningkatkan kerja sama pemerintah dan swasta (KPS) dalam investasi infrastruktur pelatihan melalui implementasi otonomi daerah.
STRATEGI PENGEMBANGAN USAHATANI KEDELAI UNTUK MEWUJUDKAN KETAHANAN PANGAN INDONESIA Pratama, Bayu Rizky; Sahaya, Hardiansyah Nur
JEJAK: Jurnal Ekonomi dan Kebijakan Vol 7, No 2 (2014): September 2014
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jejak.v7i2.3899

Abstract

In the era of globalization, food sustainability is one of the main sectors that has an important role in economic development in Indonesia. The development of agricultural sector needs to be implemented. It is for advancing the agriculture, so that, both production output and farmer welfare will increase. Soybean is one of the leading agricultural commodities in Central Java province. The purpose of this research is to analyze the strategy and program criteria that can be done to develop the soybean farming in Central Java. An Analysis Hierarchy Process (AHP) was applied. The sampling technique was done by simple random sampling consisting of 12 people. The results show that the development of soybean farming in Central Java province comprises of several prioritized program criterias. The first priority is the criteria of cultivation, 0.537. The second criteria is input and its score is 0.220. The third criteria is institutions, 0.110. The fourth criteria is post-harvest, 0.058. The fifth criteria is marketing, 0.040. Pada era globalisasi salah satu isu utamanya adalah ketahanan pangan maka sektor pertanian merupakan salah satu sektor utama yang memegang peranan penting dalam pembangunan ekonomi di Indonesia. Pengemban-gan sektor pertanian perlu dilaksanakan guna memajukan sektor pertanian baik berupa peningkatan output produksi dan kualitas serta mampu mengangkat kesejahteraan petani. Kedelai merupakan salah satu komodi-tas unggulan pertanian Provinsi Jawa Tengah. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis strategi dan kriteria program yang dapat dilakukan untuk mengembangkan usaha tani kedelai di Provinsi Jawa Tengah yang ber-dampak kepada terwujudnya ketahanan pangan Indonesia berdasarkan pendekatan Analysis Hierarchy Pro-cess. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan simple random sampling yang terdiri dari 12 orang. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengembangan usahatani kedelai di Provinsi Jawa Tengah tersusun atas bebera-pa kriteria program yang di prioritaskan dalam pembentukannya yaitu pertama kriteria budidaya (nilai bobot 0,537), kedua kriteria input (nilai bobot 0,220), ketiga kriteria lembaga (nilai bobot 0,110), keempat kriteria pasca panen (nilai bobot 0,058), dan kelima kriteria pemasaran (nilai bobot 0,040).