Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

IDENTIFIKASI DAN PROBLEMATIKA PENGGUNAAN LAHAN LINGKUNGAN BANTARAN SUNGAI TERHADAP PERATURAN PEMERINTAH DAN DAERAH DI KOTA BANJARMASIN Mukhlis, Adriani; ., Darmawani
POROS TEKNIK Vol 5, No 2 (2013)
Publisher : Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di Kota Banjarmasin dan sekitarnya umumnya merupakan tanah rawa, yang banyak dila-lui oleh sungai-sungai, sehingga dikenal dengan nama Kota Seribu Sungai. Tetapi pada kenyataanya, sungai-sungai tersebut kurang terawat dan kotor, pada bantaran sungai tumbuh rumah-rumah penduduk tanpa adanya izin untuk membangun tempat tinggal.Dalam penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan hasil dari identifikasi kondisi daerah bantaran atau pesisir sungai yang dijadikan tempat bermukim masyarakat dan penggu-naan lainnya hubungannya dengan Peraturan Daerah Kota Banjarmasin dan Peraturan Lainnya, serta mendapatkan faktor-faktor yang menyebabkan kesesuaian dan ketidaksu-aian bantaran Sungai di Banjarmasin dengan kebijakan Pemerintah dalam menjaga dan menata wilayah sekitar bantaran sungai.Metode penelitian dimulai dari persiapan, pengumpulan data primer dan sekunder, iden-tifikasi sungai, hasil dan pembahasan, dan kesimpulan akhir penelitian.Dari hasil yang didapat, ternyata perbandingan antara panjang sungai yang diteliti de-ngan permukiman yang ada di bantaran sungai, pemukiman di bantaran menempati 46,78 %., sedangkan bantaran kosong termasuk di sini adalah lahan hijau (RTH) sungai, yang dianggap tidak mengganggu fungsi sungai, mencapai 38,13 % saja. Sehingga jika permukiman ditambah fasilitas umum dan perusahaan / industri, serta perkantoran me-rupakan hal yang mempengaruhi fungsi sungai, maka didapat 61,87 % dari keseluruhan.Berdasarkan lamanya menempati rumah lebih dari 30 tahun berjumlah 52,40 % dan u-mur rumah yang ditempati tersebut berumur lebih dari 30 tahun mencapai 80 %. Rata-rata hampir 82,8 % penduduk yang bermukim di bantaran tersebut  tidak mengetahu ten-tang peraturan bahwa mendirikan bangunan di bantaran atau sempadan sungai tersebut tidak diperbolehkan dan sewaktu-waktu akan dilakukan penggusuran.Faktor-faktor yang menyebabkan adanya tersebut ketidaksesuaian antara Peraturan Da-erah dan peraturan lainnya dengan kondisi sesungguhnya di lapangan, adalah permu-kiman banyak terjadi sebelum adanya peraturan tersebut, dan kurangnya sosialisasi dan pengawasan serta penindakan dari petugas / pemerintah.Penanggulangan kerusakan lingkungan khususnya sempadan sungai berbasis masya-rakat diharapkan mampu menjawab persoalan yang terjadi di suatu wilayah berdasarkan karakteristik sumberdaya alam dan sumberdaya manusia yang dimiliki. Dalam hal ini, prinsip-prinsip pemberdayaan masyarakat menjadi hal krusial yang harus dijadikan dasar pengelolaan berbasis masyarakat. Peranan pemerintah, swasta dan masyarakat dalam hal ini menjadi bagian terpenting yang tidak terpisahkan dalam upaya mengelola sempa-dan sungai.
KAJIAN POTENSI ZONA GENANGAN AIR KOTA BANJARMASIN Muhlis, Adriani; ., Darmawani; Sobatnu, Ferry; Inayah, Nurul
INTEKNA Vol 12, No 2 (2012)
Publisher : Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Banjarmasin merupakan kota yang dijuluki “Kota Air” atau “Kota Seribu Sungai” yang terdapat banyak sungai. Seiring dengan laju pertumbuhan penduduk dan aktivitasnya, kota Banjarmasin secara fisik kualitas sungainya mulai terus mengalami penurunan yang disebabkan berkurangnya jumlah sungai yang akan berdampak pada berubahnya fungsi ruas sungai dan anak sungai yang diaki-batkan oleh perkembangan perumahan dan ba-ngunan di pinggir sungai.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji daerah potensi zona genangan air de-ngan memanfaatkan teknologi Sistem Informasi Geografi (SIG) menggunakan metode tumpang susun untuk mengidentifikasi daerah yang berpotensi terjadinya genangan air di wilayah kota Banjarmasin.Kegiatan penelitian ini memberikan kesimpulan terdapat 30 (tiga puluh) potensi zona ge-nangan air yang tersebar di 3 (tiga) wilayah Kecamatan di kota Banjarmasin, yaitu di kecamatan Banjarmasin Barat 7 titik yang berpotensi, Banjarmasin Timur 5 titik yang berpotensi dan Banjarmasin Tengah 18 titik yang berpotensi. Hasil identifikasi zona ge-nangan air yang terlihat secara langsung pada ruas-ruas jalan yang merupakan infra-struktur  utama kota, hal ini diakibatkan pada wilayah tersebut merupakan wilayah yang awal mulanya adalah suatu urukan pada daerah rawa.
IDENTIFIKASI DAN PROBLEMATIKA PENGGUNAAN LAHAN LINGKUNGAN BANTARAN SUNGAI TERHADAP PERATURAN PEMERINTAH DAN DAERAH DI KOTA BANJARMASIN Mukhlis, Adriani; ., Darmawani
POROS TEKNIK Vol. 5 No. 2 (2013)
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

KAJIAN POTENSI ZONA GENANGAN AIR KOTA BANJARMASIN Muhlis, Adriani; ., Darmawani; Sobatnu, Ferry; Inayah, Nurul
INTEKNA informasi teknik dan niaga Vol 12 No 2 (2012)
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract