This Author published in this journals
All Journal Pharmacon
Tanti Azizah Sudjono, Tanti Azizah
Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGARUH KONSENTRASI GELLING AGENT CARBOMER 934 DAN HPMC PADA FORMULASI GEL LENDIR BEKICOT (Achatina fulica) TERHADAP KECEPATAN PENYEMBUHAN LUKA BAKAR PADA PUNGGUNG KELINCI Sudjono, Tanti Azizah
Pharmacon Vol 13, No 1 (2012)
Publisher : Pharmacon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (176.036 KB)

Abstract

Lendir bekicot mengandung glycosaminoglycan yang dapat menyembuhkan luka bakar. Sediaan ini dapat dibuat dalam bentuk gel. Perbedaan viskositas gel dapat dipengaruhi oleh gelling agent. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi carbomer 934 dan HPMC pada formulasi gel lendir bekicot terhadap viskositas dan kecepatan penyembuhan luka bakar. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian sama subyek menggunakan 12 ekor kelinci jantan New Zealand yang dicukur bulu punggungnya dan dibagi menjadi 6 area perlakuan, yaitu menggunakan kontrol positif (Bioplasenton), kontrol negatif (lendir bekicot), kontrol basis dan 3 formula gel lendir bekicot dengan basis carbomer 934 konsentrasi 3, 5 dan 7% dan untuk basis HPMC dengan variasi konsentrasi 6, 8 dan 10%. Tiap area perlakuan diinduksi luka bakar dengan penginduksi panas berdaya 40 W, 220 V dan suhu 800C, jarak antar luka 5 cm dan diameter luka 2 cm. Waktu penyembuhan luka bakar dihitung setelah semua luka tertutup oleh jaringan baru. Data diuji statistik Anava satu jalan, dilanjutkan uji LSD dengan taraf kepercayaan 95%. Semakin tinggi konsentrasi basis, maka viskositas semakin tinggi serta waktu penyembuhannya semakin lama. Sediaan gel lendir bekicot dengan basis carbomer 934 konsentrasi 3% lebih efektif menyembuhkan luka bakar dibanding konsentrasi 5% dan 7%, yang ditunjukkan dengan waktu penyembuhan luka bakar yaitu 12,50 + 0,54 hari. Sedangkan gel lendir bekicot dengan basis HPMC 6% lebih efektif dalam menyembuhan luka bakar yaitu 12,67 +0,33 hari. Kata kunci : Achatina fulica, Carbomer 934, HPMC, luka bakar
EFEK INFUSA BUNGA ROSELLA (Hibiscus sabdariffa) PADA SERUM GLUTAMATE PIRUVAT TRANSAMINASE TIKUS YANG DIINDUKSI PARASETAMOL DOSIS TOKSIK Sudjono, Tanti Azizah
Pharmacon Vol 13, No 2 (2012)
Publisher : Pharmacon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (28.664 KB)

Abstract

Kadar Serum Glutamat Piruvat Transaminase (SGPT) bisa meningkat dibandingkan normalnya pada gangguan fungsi hati seperti nekrosis sel hati yang disebabkan oleh virus atau hepatotoksin seperti parasetamol pada dosis toksik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek infusa bunga rosella (Hibiscus sabdariffa) terhadap penurunan kadar SGPT tikus yang diinduksi parasetamol. Penelitian ini menggunakan 25 tikus jantan, umur 2-3 bulan yang dibagi secara acak menjadi 5 kelompok. Kelompok I sebagai kontrol normal diberi aquadest, kelompok II sebagai kontrol negatif diberi aquadest, kelompok III sampai V diberi infusa bunga rosella konsentrasi 10, 20 dan 40%. Untuk kelompok II sampai V, masing-masing perlakuan diberikan selama 7 hari berturut-turut dan pada jam ke-24 setelah perlakuan hari yang terakhir diinduksi parasetamol dosis toksik, selanjutnya pada jam ke-36 diambil darah dari vena lateralis ekor untuk penetapan kadar SGPT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa infusa bunga rosella  konsentrasi 20% dan 40% pada pemberian dosis berulang selama 7 hari mampu menurunkan kadar SGPT pada tikus jantan galur Wistar yang diinduksi parasetamol (p<0,05), dengan kadar SGPT berturut-turut menjadi 388,8±18,79 dan 172,2±87,48 U/L, sedangkan kontrol negatif 1190±443 U/L.  Kata kunci : Hibiscus sabdariffa, SGPT, parasetamolcolor:text1>.forma citratum Back., Graptophylum pictum Griff, Gynura procumbens Merr. 
EFEK INFUSA BUNGA ROSELLA (Hibiscus sabdariffa) PADA SERUM GLUTAMATE PIRUVAT TRANSAMINASE TIKUS YANG DIINDUKSI PARASETAMOL DOSIS TOKSIK Sudjono, Tanti Azizah
Pharmacon: Jurnal Farmasi Indonesia Vol 13, No 2 (2012)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (28.664 KB)

Abstract

Kadar Serum Glutamat Piruvat Transaminase (SGPT) bisa meningkat dibandingkan normalnya pada gangguan fungsi hati seperti nekrosis sel hati yang disebabkan oleh virus atau hepatotoksin seperti parasetamol pada dosis toksik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek infusa bunga rosella (Hibiscus sabdariffa) terhadap penurunan kadar SGPT tikus yang diinduksi parasetamol. Penelitian ini menggunakan 25 tikus jantan, umur 2-3 bulan yang dibagi secara acak menjadi 5 kelompok. Kelompok I sebagai kontrol normal diberi aquadest, kelompok II sebagai kontrol negatif diberi aquadest, kelompok III sampai V diberi infusa bunga rosella konsentrasi 10, 20 dan 40%. Untuk kelompok II sampai V, masing-masing perlakuan diberikan selama 7 hari berturut-turut dan pada jam ke-24 setelah perlakuan hari yang terakhir diinduksi parasetamol dosis toksik, selanjutnya pada jam ke-36 diambil darah dari vena lateralis ekor untuk penetapan kadar SGPT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa infusa bunga rosella  konsentrasi 20% dan 40% pada pemberian dosis berulang selama 7 hari mampu menurunkan kadar SGPT pada tikus jantan galur Wistar yang diinduksi parasetamol (p<0,05), dengan kadar SGPT berturut-turut menjadi 388,8±18,79 dan 172,2±87,48 U/L, sedangkan kontrol negatif 1190±443 U/L.  Kata kunci : Hibiscus sabdariffa, SGPT, parasetamolcolor:text1>.forma citratum Back., Graptophylum pictum Griff, Gynura procumbens Merr. 
PENGARUH KONSENTRASI GELLING AGENT CARBOMER 934 DAN HPMC PADA FORMULASI GEL LENDIR BEKICOT (Achatina fulica) TERHADAP KECEPATAN PENYEMBUHAN LUKA BAKAR PADA PUNGGUNG KELINCI Sudjono, Tanti Azizah
Pharmacon: Jurnal Farmasi Indonesia Vol 13, No 1 (2012)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/pharmacon.v13i1.20

Abstract

Lendir bekicot mengandung glycosaminoglycan yang dapat menyembuhkan luka bakar. Sediaan ini dapat dibuat dalam bentuk gel. Perbedaan viskositas gel dapat dipengaruhi oleh gelling agent. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi carbomer 934 dan HPMC pada formulasi gel lendir bekicot terhadap viskositas dan kecepatan penyembuhan luka bakar. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian sama subyek menggunakan 12 ekor kelinci jantan New Zealand yang dicukur bulu punggungnya dan dibagi menjadi 6 area perlakuan, yaitu menggunakan kontrol positif (Bioplasenton), kontrol negatif (lendir bekicot), kontrol basis dan 3 formula gel lendir bekicot dengan basis carbomer 934 konsentrasi 3, 5 dan 7% dan untuk basis HPMC dengan variasi konsentrasi 6, 8 dan 10%. Tiap area perlakuan diinduksi luka bakar dengan penginduksi panas berdaya 40 W, 220 V dan suhu 800C, jarak antar luka 5 cm dan diameter luka 2 cm. Waktu penyembuhan luka bakar dihitung setelah semua luka tertutup oleh jaringan baru. Data diuji statistik Anava satu jalan, dilanjutkan uji LSD dengan taraf kepercayaan 95%. Semakin tinggi konsentrasi basis, maka viskositas semakin tinggi serta waktu penyembuhannya semakin lama. Sediaan gel lendir bekicot dengan basis carbomer 934 konsentrasi 3% lebih efektif menyembuhkan luka bakar dibanding konsentrasi 5% dan 7%, yang ditunjukkan dengan waktu penyembuhan luka bakar yaitu 12,50 + 0,54 hari. Sedangkan gel lendir bekicot dengan basis HPMC 6% lebih efektif dalam menyembuhan luka bakar yaitu 12,67 +0,33 hari. Kata kunci : Achatina fulica, Carbomer 934, HPMC, luka bakar