Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pengabdian Masyarakat Sekolah SMPK Santo Josef Freinadementz Franseno Franseno; Yenny Gunawan; Reinaldi Primanizar
Research Report - Engineering Science Vol. 1 (2015)
Publisher : Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (701.017 KB)

Abstract

Pengabdian Masyarakat ini diinisiasi oleh pihak Societas Verba Divini (SVD), Sumba yang meminta bantuan kepada Program Studi Arsitektur Universitas Katolik Parahyangan berupa perancangan Sekolah SMPK Santo Josef Freinadementz. Metode perancangan yang digunakan adalah pendekatan perancangan yang memperhatikan konteks lokal, baik dari segi budaya, iklimmaupun material yang digunakan. Karena konteks lokal penting, maka rencana kegiatan yang dilakukan meliputi survei tempat/lokasi dan wawancara dengan pihak-pihak terkait, serta sosialisasi rancangan untuk mendapatkan masukan dari pihak-pihak terkait. Luaran yang dariPengabdian Masyarakat ini berupa gambar rancangan yang disetujui oleh pihak SVD.
Rekontekstualisasi Kontemporer Arsitektur Vernakular Di Studio Akanoma Reinaldi Primanizar
Jurnal Arsitektur TERRACOTTA Vol 3, No 2 (2022)
Publisher : Itenas, Institut Teknologi Nasional Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/terracotta.v3i2.6671

Abstract

AbstrakIndonesia sebagai negara kepulauan terdiri dari berbagai masyarakat yang masing-masing memiliki tradisi yang berbeda-beda. Masing-masing tradisi mempunyai ciri khas dan keunikan yang terermin pada gaya arisitektur bangunannya. Bangunan-bangunan tradisional ini dikenal sebagai bangunan vernakular yang memadukan antara budaya masyarakat dengan unsur alam. Saat ini banyak dilakukan penggalian mengenai manfaat dan keindahan ragam tradisi. Keragaman tradisi vernakular dinilai dapat menjadi sumber gagasan atau ide dalam perancngan yang kemudian diproses dan diinterpretasikan kembali sebagai sebuah solusi arsitektural pada konteks kontemporer, salah satunya di lakukan pada disain Studio Akanoma. Tulisan ini bertujuan mengupas bagaimana khasanah arsitektur vernakular diterapkan pada Studio Akanoma direkontekstualisasi dalam dimensi waktu dan tempat yang berbeda. Paparan dilakukan dengan metoda deskriptif eksploratif. Studio Akanoma diidentifikasi melakukan proses transformasi dalam perancangan dengan meminjam dan mengkombinasikan konsep tradisi Indonesia dalam menyelesaikan isu kontemporer yang relevan. Hal ini dapat menjadi sebuah solusi disain yang baik yang dapat diikuti terutama oleh para Arsitek muda dengan mengangkat potensi dan keindahan dari beragam tradisi Indonesia serta menggabungkannya dengan gaya-gaya kontemporer kekinian. Diharapkan dengan penerapan konsep ini dapat menghasilkan disain yang menampilkan ciri khas spesific yang hanya dimiliki oleh para arsitek Indonesia sesuai dengan daerah asalnya.Kata kunci: arsitektur kontemporer, arsitektur vernakular, rekontekstual, transformasi. AbstraCTIndonesia as an archipelagic country consists of various communities, each of which has different traditions. Each tradition has its characteristics and uniqueness which is reflected in the architectural style of the building. These traditional buildings are known as vernacular buildings that combine community culture with natural elements. Currently, many excavations are carried out regarding the benefits and beauty of various traditions. The diversity of vernacular traditions is considered to be a source of ideas or ideas in designs which are then processed and reinterpreted as an architectural solution in a contemporary context, one of which is done in the design of Studio Akanoma. This paper aims to explore how the repertoire of vernacular architecture applied to Studio Akanoma is recontextualized in different dimensions of time and place. Exposure is done by using the descriptive exploratory method. Studio Akanoma is identified as carrying out a transformation process in its design by borrowing and combining traditional Indonesian concepts in solving relevant contemporary issues. This can be a good design solution that can be followed, especially by young architects by highlighting the potential and beauty of various Indonesian traditions and combining them with contemporary styles. It is hoped that the application of this concept can produce designs that display specific characteristics that are only owned by Indonesian architects according to their area of origin.Keywords: contemporary architecture, recontextual, transformation, vernacular architecture.
Eksplorasi Shape Grammar Arsitektur Tradisional Sasak Reinaldi Primanizar
Jurnal Tiarsie Vol 18 No 3 (2021): Jurnal TIARSIE 18.3 (edisi ekstra)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Langlangbuana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32816/tiarsie.v18i3.106

Abstract

Kini banyak penggalian arsitektur masa lalu sebagai sumber inspirasi, salah satunya dengan menggunakan metode shape grammar. Shape grammar memungkinkan kita mencari jejak tradisi dan menerjemahkannya menjadi aturan-aturan rupa yang baku. Aturan rupa tersebut menjadi acuan dalam mentransformasi wujud arsitektur tradisional pada fungsi yang lebih kompleks. Studi ini mencari gramatika bentuk bangunan lumbung Sasak kemudian melalui simulasi parametrik ditransformasikan menjadi bentuk lain. Pada studi ini digunakan studi kasus perancangan resort di Mandalika. Diharapkan studi ini dapat menggugah penelitian terkait dengan shape grammar arsitektur tradisional Indonesia.
KONSEP LOKALITAS BALI PADA DESAIN ARSITEKTUR GREEN SCHOOL BALI Sianipar, Elizabeth Dwi Putri; Primanizar, Reinaldi
Pawon: Jurnal Arsitektur Vol 8 No 02 (2024): Pawon: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/pawon.v8i02.6564

Abstract

Green school memiliki gaya arsitektur yang khas di era globalisasi. Meskipun arsitektur tradisional Bali dinilai penting karena membentuk identitas lokal Bali, beberapa bangunan tidak mengikuti prinsipnya. Orang terdahulu menggunakan arsitektur tradisional sebagai sarana untuk menyelesaikan masalah yang melibatkan kebutuhan manusia dan lingkungan alam. Untuk memberikan penjelasan deskriptif tentang strategi perwujudan lokalitas Bali di Green school Badung, Bali, maka dilakukan penelitian kualitatif deskriptif dengan lokalitas Bali pada desain arsitektur green school Bali. Data diperoleh dengan cara mendeskripsikan dan mengkategorikan melalui temuan tinjauan literatur dan kunjungan langsung ke objek studi. Meski tampak keluar dari pakem arsitektur tradisional Bali, temuan penelitian ini menunjukkan bahwa gedung green school Bali menggunakan konsep arsitektur tradisional Bali berbasis kepercayaan. Penerapan prinsip arsitektur tradisional Bali pada bangunan sekolah ramah lingkungan sesuai dengan kemajuan teknologi menghasilkan bentuk dan konsep baru layaknya bangunan ramah lingkungan.
ATMOSFER SEBAGAI PEMBENTUK PENGALAMAN RUANG DI SENDANGSONO Primanizar, Reinaldi; Putri, Alya Herlinda; Fauzi, Ardinar Restu
Jurnal Arsitektur ARCADE Vol 7 No 4 (2023): Jurnal Arsitektur ARCADE Desember 2023
Publisher : Prodi Arsitektur UNIVERSITAS KEBANGSAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: Sendangsono is one of the works that create an interesting space experience through the atmospheric space. This study tries to understand the atmosphere element of Sendangsono's space and how these elements create dialogue with human multisensory in creating spatial experience. This study found how spatial experience is built from strengthening the genius loci, the combination of spatial sequences and material uniqueness provides behavioral stimuli, as well as the mix between natural and natural elements. The dialogue between atmosphere element and human multisensory immerse user in explorative behavior and feelings of solemnity and relaxation.Keyword: Atmosphere, Spatial experience, Sendangsono, PhenomenologyAbstrak: Sendangsono merupakan salah satu karya yang menciptakan pengalaman ruang yang menarik melalui atmosfer ruang. Penelitian ini mencoba memahami atmosfer ruang Sendangsono serta bagaimana elemen tersebut berdialog dengan multisensori dalam membangun pengalaman ruang. Dalam penelitian ini ditemukan bagaimana pengalaman ruang dibangun dari penguatan genius loci, kombinasi sekuen ruang dan keunikan material yang menstimulus perilaku, serta bauran antara elemen natural dan alami. Dialog antara elemen arsitektural dan multisensori manusia mampu menghanyutkan pengguna pada perilaku eksploratif dan perasaan khidmat dan relaksasi.Kata Kunci: Atmosfer, Pengalaman ruang, Sendangsono, Fenomenologi