Anggaunita Kiranantika, Anggaunita
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Perempuan dan Warung Kopi: Persepsi, Simbol dan Eksistensi Kiranantika, Anggaunita; Haryuni, Titis Dwi
PALASTREN Jurnal Studi Gender Vol 13, No 2 (2020): PALASTREN
Publisher : STAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/palastren.v13i2.7359

Abstract

Warung kopi merupakan tempat ngongkrong bagi kalangan masyarakat untuk menikmati secangkir kopi panas. Budaya ngopi menjadi rutinitas yang harus dilakukan oleh kaum laki-laki. Pemilik warung memutar otak dengan menggunakan perempuan sebagai daya tarik menarik pelanggan dan mempertahankan eksistensi di tengah maraknya coffee shop. Warung kopi ini biasa disebut dengan warung kopi pangku. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana persepsi pelayan perempuan bekerja di kopi pangku beserta simbol yang digunakan dalam menjalankan praktek prostitusi terselubung sebagai pelayan warung kopi di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Lokasi penelitian yaitu pada 5 warung kopi pangku yang berada di Kabupaten Ponorogo, Propinsi Jawa Timur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif, dengan pendekatan fenomenologis. Pengumpulan data dan penentuan informan menggunakan purposive sampling dengan melakukan observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan persepsi perempuan bekerja di warung kopi di Kabupaten Ponorogo yaitu kebutuhan ekonomi, rendahnya pendidikan namun ingin penghasilan yang besar dan keinginan untuk hidup secara mandiri. Selanjutnya, simbol yang dilakukan pelayan perempuan dalam menjalankan prostitusi terselubung adalah berupa pakaian ketat, mini dan seksi yang digunakan; make up yang dipakai; melalui bahasa verbal dengan nada mendesah dan gestur tubuh.
Exploitation and objectification of women through Video Call Sex practice in radical feminism: The study of the phenomenon in working women Devi, Risma Auliana; Ridwan, Ahmad; Kiranantika, Anggaunita
INTERNATIONAL JOURNAL OF CHILD AND GENDER STUDIES Vol 11, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/equality.v11i1.28287

Abstract

The exploitation and objectification of women are issues that develop across various aspects of life, including the digital realm. From a radical feminist perspective, the phenomenon of Video Call Sex arises due to the rapid advancement of digital technology, leading to increased exploitation of women. This practice commodifies women's bodies to fulfill men's sexual desires. This study aims to analyze the forms of exploitation and objectification experienced by women in Video Call Sex practices. A qualitative approach with a phenomenological perspective was used. Data collection techniques included interviews and participatory observations. The research subjects were women with direct experience in Video Call Sex who were willing to openly share their personal experiences. The study involved three informants, and data collection continued until no new information was found. The study’s findings reveal that: (1) Women are reduced to sexual objects controlled by men, either as clients or as request regulators. (2) There is a power imbalance between men and women, as women are in a vulnerable position in responding to client demands. These findings indicate that women in Video Call Sex practices face not only economic exploitation but also structural oppression that sustains gender inequality. The novelty of this research lies in its in-depth analysis of how digital technology reinforces the exploitation of women within a radical feminist framework and how this practice contributes to the expanding patriarchal system in the digital era.