Rebusan kulit batang tanaman jambu mete (Anacardium occidentale L.) secara tradisional dimanfaatkan sebagai obat kumur untuk mengobati radang mulut dan gusi. Kombinasi ekstrak air kulit batang jambu mete dengan jus anggur memiliki aktivitas antiinflamasi. Kulit batang jambu mete mengandung asam galat dan asam anakardat yang berefek sebagai antiinflamasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antiinflamasi rebusan kulit batang jambu mete dibandingkan dengan indometasin (Non Streoid Antiinflamatory Drug). Proses penelitian meliputi pengumpulan kulit batang, pembuatan rebusan, analisis kualitatif metabolit, penetapan kadar fenolik total, pengujian aktivitas penangkapan radikal bebas dan pengujian aktivitas antiinflamasi. Rebusan dosis pemberian 1,25; 2,5 dan 5g/kgBB serta kontrol positif indometasin dosis 10mg/kg BB digunakan untuk uji aktivitas antiinflamasi. Hasil pengukuran volume udem dihitung nilai Area Under Curve (AUC) dan % Daya Antiinflamasi (DAI) kemudian data dianalisis untuk mengetahui perbedaan antar kelompok. Dari hasil penelitian diketahui bahwa daya antiinflamasi rebusan kulit batang jambu mete dosis pemberian 1,25 ; 2,5 dan 5 g/kgBB tidak berbeda signifikan dengan indometasin dosis 10mg/kgBB. Kadar fenolik total semakin berkurang seiring dengan peningkatan konsentrasi rebusan. Aktivitas penangkapan radikal bebas DPPH pada konsentrasi 1mg/mL jauh lebih lemah dibandingkan dengan asam galat 1 mg/mL.