Glutathione S-transferase (GST) adalah enzim dalam saliva yang dapat mengkatalisis reaksi konjugasi antara glutathione (GSH) dengan komponen elektrofilik dan berperan dalam  detoksifikasi xenobiotik. Pegagan (Centella asiatica (L.) Urban) memiliki kandungan flavonoid sebagai senyawa xenobiotik dan memiliki kemampuan menghambat aktivitas GST. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek berkumur ekstrak pegagan konsentrasi 40% dan 50% terhadap aktivitas spesifik GST saliva pada penderita gingivitis. Penelitian ini telah mendapat persetujuan dari Komisi Etik, Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada. Tigapuluh orang penderita gingivitis kategori sedang dibagi dalam 2 kelompok, yaitu 20 orang sebagai kelompok perlakuan dan 10 orang kelompok kontrol positif.  Pada kelompok perlakuan, 10 orang berkumur ekstrak pegagan konsentrasi 40% dan 10 orang yang lain berkumur konsentrasi 50%. Kelompok kontrol positif berkumur Hexetidine 0,1%. Setiap subjek penelitian berkumur sebanyak 5 ml, dilakukan setiap pagi setelah bangun tidur dan malam sebelum tidur selama 5 hari berturut-turut. Saliva dikumpulkan sebelum dan sesudah berkumur. Aktivitas GST diamati dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 340 nm dan pengukuran status gingivitis digunakan Indeks Gingiva (GI). Hasil penelitian menunjukkan bahwa berkumur ekstrak pegagan  konsentrasi 50% dapat menurunkan aktivitas spesifik GST saliva dan pemeriksaan klinis menunjukkan  penurunan skor GI lebih baik dibandingkan konsentrasi 40%. Disimpulkan bahwa konsentrasi 50% mengindikasikan konsentrasi yang lebih baik dibandingkan konsentrasi 40% dalam                          proses penyembuhan gingivitis.