Produksi susu merupakan bahan minuman yang tidak awet dan hanya bertahanmaksimal satu hari sehingga apabila ada kelebihan yang tidak terjual akan tebuang,akibatnya kelebihan tersebut dijual murah ke KUD Pacet atau disimpan dan dijualmurah keesokannya. Sementara itu Perusahaan sapi perah “Mulya Jati†belummempunyai pengetahuan dan teknologi pasca panen susu, maka dijalinlah kerjasamadengan Pusat Pengembangan Bioteknologi Universitas Muhammadiyah Malanguntuk mengatasi permasalahan yang ada, yaitu Perusahaan mempunyai produksusu dan Pusat Bioteknologi mempunyai teknologi pasca panen susu menjadiyogurt.Yogurt merupakan hasil fermentasi dari susu. Pengolahan susu menjadi yogurtdapat memperlama masa pemasaran sehingga dapat meningkatkan nilai jual.Khalayak sasaran adalah pemilik dan karyawan “Mulya Jati†serta masyarakatdesa Tropodo.Tujuan dari program ini 1) mengatasi kelebihan produksi susu yang tidakterjual, 2) pembuatan yogurt dapat meningkatkan waktu pemasaran, 3) meningkatkankualitas kandungan zat makanan susu sehingga akan menjadi bahan makanan yangbaik bagi manusia 4) dapat menambah pendapatan peternak.Langkah yang dilakukan 1) melakukan penelitian awal untuk memperolehstarter unggul yang diperoleh dari Universitas Gadjah Mada yang terdiri daristarter Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophillus serta hasil inokulasisendiri di laboratorium bioteknologi Universitas Muhammadiyah Malang yangterdiri dari starter Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophillus. Starteryang unggul digunakan untuk mengetahui seberapa besar starter tersebut dapatdiandalkan untuk diimplementasikan pada masyarakat, 2) pelatihan, penyuluhandan pendampingan, 3) mulai proses produksi yogurt yang layak untuk dipasarkan.Kesimpulan setelah melaksanakan kegiatan program a.l. Perusahaan Sapi Perah“Mulya Jati†telah dapat melaksakan pengolahan pasca panen susu menjadi yogurtyang layak untuk dipasarkan dan dapat ditindaklanjuti menjadi industri rumahtangga yang dikoordinasi oleh PKK Desa Tropodo Kecamatan Krian KabupatenSidoarjo dan dibiayai oleh pemilik Perusahaan sapi perah “Mulya Jati†Bpk. H.Umar Amin. Namun demikian proses pendampingan perlu dilakukan terus krenamsih adanya kecenderungan langsung menjual susu segar daripada mengolahkembali susu tersebut biarpun mempunyai nilai ekonomis yang lebih tinggi.