Nur Lailatul M, Nur
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGARUH TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK PENINGKATAN HARGA DIRI TERHADAP HARGA DIRI KLIEN MENARIK DIRI DI RUANG SERUNI RS JIWA DR RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG Widowati, Sri; Lailatul M, Nur; ., Widayanti
Jurnal Keperawatan Vol 1, No 1 (2010): Januari
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (37.96 KB) | DOI: 10.22219/jk.v1i1.398

Abstract

PENGARUH TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK PENINGKATAN HARGA DIRI TERHADAP HARGA DIRI KLIEN MENARIK DIRI DI RUANG SERUNI RS JIWA DR RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANGEffect of Therapy Group Activities Increase In Price of Self Interest Clients In The Soul Dr Seruni Rs Radjiman Wediodiningrat LawangSri Widowati1, Nur Lailatul M2, Widayanti31, 2)Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang3)Alumni Mahasiswa Program Studi Diploma III Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah MalangJl. Bendungan Sutami 188A Malang 65145*)e-mail: irs_widowati27@yahoo.co.idABSTRAKKSalah satu terapi modalitas adalah Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) yang ditujukan untuk klien dengan masalah yang sama. TAK merupakan salah satu cara yang digunakan untuk meningkatkan harga diri pasien agar dapat kembali ke masyarakat sehingga dapat berinteraksi dengan orang lain dan lingkungan sekitarnya. Untuk pasien menarik diri kita dapat melakukan dengan TAK peningkatan harga diri yang bertujuan untuk menerima dirinya sendiri dengan penuh kepercayaan, menghargai dirinya, dan menilai positif diri sendiri. TAK peningkatan harga diri merupakan upaya untuk meningkatkan harga dirinya bagi pasien menarik diri yang harga dirinya rendah. Tujuannya mengidentifikasi ada tidaknya pengaruh TAK peningkatan harga diri terhadap harga diri pasien menarik diri. Desain penelitian menggunakan preexperiment design dengan pendekatan pre test-post test design. Menggunakan purposive sampling sebanyak 5 responden. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah lembar observasi dengan menggunakan uji wilcoxon signed ranks test. Penelitian dilaksanakan selama sebulan pada bulan Juli 2009 di Ruang Seruni. Dari hasil analisa data dan interpretasi data dapat disimpulkan, harga diri pada pasien menarik diri sebelum diberikan TAK peningkatan harga diri mean untuk pre test = 11,8000 dan setelah dilakukan TAK peningkatan harga diri mengalami penurunan tanda gejala harga diri rendah mean untuk post test = 4,2000. Dan didapatkan perhitungan menggunakan uji wilcoxon signed ranks test adalah z = -5a dan p = 0,00 (p < 0,05). Sehingga Ho ditolak, artinya ada pengaruh yang signifikan antara sebelum dan setelah dilakukan terapi aktivitas kelompok peningkatan harga pada pasien menarik diri di RS Jiwa DR Radjiman Wediodiningrat Lawang.Kata kunci: TAK peningkatan harga diri, peningkatan harga diri, menarik diriABSTRACTOne of modality therapy is group activity therapy addressed for client with the same problem. Group activity therapy be one of way applied to increase patient self-regard to regain to public causing interaction can with others and vicinity area. For patient withdraws we can do with group activity therapy of increase of self-regard with aim to receive their/his self fully trust, esteems self, and assess positive of own self. Group activity therapy of increase of self-regard is striving to increase the price of self for patient withdraws which the price of low self. As for purpose of generally is identify there are not of increase group activity therapy influence of self-regard to increase of self-regard at patient withdraws. Research design applied is research design of pre method pre-experiment design with approach of pre test-post test design. Sample taken is purposive sampling counted five responders. Data collecting method applied is observation sheet by using wilcoxon signed ranks test. Research executed during one month in July 2009 in chamber Seruni. From result analysis data interpretation and data can be concluded, self regard at patient withdraw before given do not the make-up of self regard of mean for the pre of test = 11,8000 and after conducted do not the make-up of natural self regard of degradation of low self regard symptom sign of mean for the post of test = 4,2000. And got by calculation use test of wilcoxon ranks signed test is z = - 5a and p = 0,00 ( p < 0,05). So that Ho refused, mean there is influence which isn’t it between before and after conducted by group activity therapy is make-up of price at patient withdraw in DR Radjiman Wediodiningrat Lawang Mental Hospital.
HUBUNGAN PENGETAHUAN TERHADAP PENGELOLAAN SAMPAH ORGANIK DAN NON ORGANIK PADA MASYARAKAT RW 03 SUMBERSARI MALANG Susanto, Rohmah; Lailatul M, Nur; Pahroni, Riza
Jurnal Keperawatan Vol 1, No 1 (2010): Januari
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (57.214 KB) | DOI: 10.22219/jk.v1i1.394

Abstract

UBUNGAN PENGETAHUAN TERHADAP PENGELOLAAN SAMPAH ORGANIK DAN NON ORGANIK PADA MASYARAKAT RW 03 SUMBERSARI MALANGRelated Knowledge of Organic Waste Management and Non-Organic Community RW 03 Sumbersari MalangRohmah Susanto1, Nur Lailatul M2, Riza Pahroni31, 2)Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang3)Alumni Mahasiswa Program Studi Diploma III Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah MalangJl. Bendungan Sutami 188A Malang 65145*)e-mail: roh_susanto@yahoo.co.idABSTRAKSampah kota secara sederhana diartikan sebagai sampah-sampah organik maupun non organik yang dibuang oleh masyarakat dari berbagai lokasi di kota tersebut. Sumber sampah pada umumnya berasal dari perumahan dan pasar. Memilah sampah mulai dari rumah atau lingkungan masing-masing saat ini seharusnya sudah menjadi bagian dari gaya hidup warga. Dengan tumbuhnya kesadaran untuk memilah sampah saja, sebagian persoalan sampah bisa teratasi. Membiasakan masyarakat membuang sampah sesuai jenisnya memang tidak mudah. Sebagai contoh, tong sampah organik berwarna hijau dan non organik di tong berwarna kuning yang ada di beberapa titik di kawasan industri Jakarta Industrial Estate Pulogadung, Jakarta Timur, tetap terisi sampah yang tercampur. Permasalahan sampah merupakan hal yang krusial. Bahkan, sampah dapat dikatakan sebagai masalah kultural karena dampaknya terkena pada berbagai sisi kehidupan, terutama di kota-kota besar, seperti kota Malang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan masyarakat terhadap pengelolaan sampah organik dan non organik pada masyarakat. Menggunakan desain penelitian cross sectional dan teknik penetapan sampel cluster random sampling. Hasil pengumpulan data diperoleh pengetahuan baik dan pengetahuan kurang memiliki prosentase nilai yang hampir sama yaitu 38% memiliki pengetahuan baik dan untuk yang berpengetahuan kurang sebesar 36%, sedangkan sisanya memiliki pengetahuan cukup dengan prosentase 26%. Sebesar 8% responden sudah melakukan pengelolaan dengan baik terhadap sampah organik dan non organik, 84 % responden tidak melakukan pengelolaan dengan baik. Dari hasil pengolahan dengan menggunakan koefisien korelasi rank sperman, menunjukkan corelation coeficient sebesar 1,000 dengan nilai signifikan. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan tingkat pengetahuan tentang pengelolaan sampah dengan pengelolaan sampah organik dan non organik. Dari hasil penelitian diharapkan dengan adanya penelitian ini masyarakat memahami konsep pengelolaan sampah organik dan non organik, serta mengaplikasikannya pada kehidupan sehari-hari.Kata kunci: pengetahuan, pengelolaan sampahABSTRACTCity rubbish simply interpreted as also non organic that throw away by society from various locations at city. Rubbish source in general come from housing and market. Separate rubbish begins from home or environment each in this time should be part from member life style. With grow it cognizance to separate rubbish, a part rubbish problem can be overcome. Make society accustomed to throws away rubbish appropriate the kind really not easy. For example, green coloured organic dustbin and non-organic at rust coloured barrel exist in several points at industrial areas Jakarta industrial estate Pulogadung, East of Jakarta, and permanent rubbish content that mixed. Rubbish troubleshoot is matter crucial. Even, rubbish can be said as cultural problem because the impact is hitter in various life sides, especially at metropolis, like Malang city. Aim from this research is to detect about the connection of society knowledge towards management of organic rubbish and non-organic in society. This research is using design of cross sectional and stipulating technique sample cluster random sampling. Result of data collecting is got good knowledge and less knowledge has percentage value much the same that is 38% has good knowledge and for the things knowledgeable less as big as 36%, while has enough knowledge with percentage of 26%. As big as 8% respondent has done management well towards organic rubbish and non organic, 84% respondent doesn’t do management well. From processing result by using correlation coefficient rank spearman, show that correlation coefficient as big as 1,000 with significant value. Research result shows there is connection of knowledge level about rubbish management with organic rubbish management and non organic. From supposed research result with this research there is society realizes organic rubbish management concept and non organic, with apply it in everyday life.Keywords: knowledge, rubbish management
UPAYA KELUARGA UNTUK MENCEGAH PENULARAN DALAM PERAWATAN ANGGOTA KELUARGA DENGAN TB PARU Lailatul M, Nur; S, Rohmah; Yoga Wicaksana, Azar
Jurnal Keperawatan Vol 6, No 2 (2015): Juli
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (59.742 KB) | DOI: 10.22219/jk.v6i2.2865

Abstract

Indonesia merupakan negara keempat dengan insiden kasus terbanyak untuk tuberkulosis (TB) paru didunia..Penelitian ini menggunakan desain kualitatif dengan pendekatan case study research, bertujuan untuk memberikan penjelasan tentang upaya keluarga untuk mencegah penularan dalam perawatan anggota keluarga dengan TB Paru. Dari hasil analisa data, didapatkan tiga tema dan tujuh subtema yaitu: (1) Modifikasi lingkungan dengan subtema modifikasi ventilasi yang memadai dan menjaga kebersihan. (2) Upaya memutus transmisi penyakit dengan subtema membuang dahak, pengunaan masker, dan menutup saat batuk. (3) Konsumsi obat dan kontrol rutin ke puskesmas dengan subtema pemantauan dari keluarga dalam minum obat (PMO), serta kontrol rutin ke Puskesmas.Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan Puskesmas dapat menambah dan memodifikasi program penanggulangan tuberkulosis (TB). Selain itu perlu dilakukan pengawasan secara berkala atau kunjungan rumah secara rutin untuk memantau pengobatan dan pencegahan penularan Tuberkulosis (TB) yang dilakukan keluarga di rumah.