Sampah dan permasalahannya masih menjadi pembicaraan yang tidak ada habisnya. Berbagai pendapat dan solusi masalah sampah sudah sering kali kita dengar maupun baca dari berbagai media massa. Permasalahan tersebut secara garis besar dikarenakan volume sampah yang semakin bertambah setiap saat. Selain itu, berkembangnya teknologi industri, gaya hidup dan pola konsumsi masyarakat berakibat pada semakin beragamnya jenis dan komposisi sampah. Akibatnya, jenis sampah juga akan semakin beragam dan kompleks. Masalah tersebut dapat diselesaikan dengan cara mengolah sampah menjadi briket sampah. Tahapan proses yang harus dilakukan dalam pembuatan briket arang tersebut adalah pengeringan bahan baku, pengarangan, pengayakan, pencampuran bahan baku dengan perekat, pencetakan, pengempaan dan pengeringan briket. Variabel yang digunakan adalah perbedaan ukuran serbuk briket, perbedaan suhu pengeringan dan perbedaan kadar perekat. Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode experimental design dengan factorial design 2 level (level rendah dan level tinggi). Metode ini mempunyai arti sekumpulan percobaan yang dirancang untuk mendapatkan data-data pembuktian suatu hipotesa. Briket yang dihasilkan kemudian di uji nilai kalornya menggunakan alat bomb kalorimeter.Dari hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh nilai kalor briket yang bervariasi dari yang terendah sebesar 4245 kalori/gram dan yang tertinggi sebesar 5562 kalori/gram.Kata kunci ; briket bioarang, limbah organic, nilai kalor