Hingga saat ini penyakit Tuberculosis (TBCC) masih menjadi masalah kesehatan baik pada tingkat dunia maupun di Indonesia. Prevalensi TBCC di Indonesia berkisar antara 0,2 â 0,65 %. Sektor industri formal telah banyak mendapat perhatian serius pada penanganan penyakit tuberkulosis, namun pada industri informal belum mendapat perhatian yang serius bahkan belum tertangani secara baik. Industri informal seperti industri batik merupakan industri yang rentan dari penularan penyakit menular seperti TBCC. Faktor yang mempengaruhi terjadinya penyakit TBCC di tempat kerja antara lain faktor host dan lingkungan yang mendukung perkembangan penyakit ini. Lingkungan yang lembab dan kurang pencahayaan sinar matahari dan terdapat kontak antara penderita TBCC di tempat kerja dengan rekan kerja lainnya. Tidak hanya itu kontak penyakit TBCC ini juga dapat terjadi oleh karena keluarga yang menderita TBCC melakukan kontak dengan anggota keluarga lainnya. Dimana kontak ini utamanya adalah melalui udara yaitu ketika saling berinteraksi satu sama lain. Oleh karena itu perlu adanya penanganan terkait permasalahan lingkungan kerja yang dapat menimbulkan penyakit tuberkulosis. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah problem cycle solving (PSC) dengan analisis diskriptif. Dari hasil kegiatan skrining awal menemukan empat tenaga kerja suspect TBCC dan satu penderita TBCC aktif dalam pengobatan. Untuk itu perlu upaya pengendalian berupa 5R sebagai salah satu pencegahan primer. Kata Kunci     : Industri; Kontak; Lingkungan; Tempat Kerja; Tuberkulosis