This Author published in this journals
All Journal Interaksi Online
Shintaloka Pradita Sicca, Shintaloka Pradita
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Negosiasi Identitas Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dalam Mengkomunikasikan Gagasan Alternatifnya kepada Kelompok Mayoritas Sicca, Shintaloka Pradita; Rakhmad, Wiwid Noor; Sunarto, Dr; Yulianto, M
Interaksi Online Vol 4, No 1: Januari 2016
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (277.961 KB)

Abstract

Jika masing-masing elemen bangsa (kelompok kebudayaan) melihat kepentingangolongan atau pribadinya sendiri, maka Indonesia akan mengalami disintegrasisosial yang berujung pada keruntuhan bangsa dan negara (Moesa, 2007: 231).HTI muncul dengan gagasan alternatif yang beranggapan tujuan ideal kehidupanterkait erat dengan religiositas di berbagai aspek. Tujuan HTI adalahmengembalikan kehidupan berasas hukum-hukum syara’ dengan khilafah sebagaiinstitusi yang menaungi dan khalifah sebagai pemimpin peradaban. Serta mertahistorisitas mengenai kejayaan masa kekhilafahan terdahulu menjadi kiblatoptimisme HTI mencapai tujuannya.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara HTI mengkomunikasikangagasan alternatifnya kepada kelompok masyarakat mayoritas yang memilikigagasan dominan mengenai konsep kebangsaan dan kenegaraan. Metodelogipenelitian yang digunakan adalah tipe kualitatif dengan pendekatan fenomenologiyang berupaya menjelaskan proses pengalaman aktivis dakwah HTI dalammengkomunikasikan gagasan alternatifnya kepada anggota kelompok mayoritas.Penelitian ini didukung dengan Teori Negosiasi Identitas dari Stella Ting-Toomeydan Teori Kelompok Pendamping (Co-Cultural Theory) dari Mark Orbe. Selainitu, terdapat penambahan konsep mengenai identitas dan pembentukan persepsi.Informan dalam penelitian ini adalah aktivis dakwah HTI yang memiliki statusstruktural yang berbeda.Hasil penelitin menunjukkan bahwa interaksi komunikasi yang dilakukanpara aktivis HTI kepada kelompok mayoritas terhadap gagasan alternatif HTImerupakan bentuk negosiasi identitas kultural yang dipengurahi oleh tujuanseparasi dalam berkomunikasi. Secara spesifik aksi separasi yang dilakukan HTImeliputi sifat tegas (assertive), agresif (aggressive), dan ketidaktegasan(nonassertive). Interaksi komunikasi negosiasi identitas dengan tujuan tersebutdilakukan para aktivis dilandasi oleh pengetahuan (knowledge), kecakapan (skill),dan kesadaran (mindfulness) terhadap identitas kebudayaan HTI yang diperolehsejak menjadi murid (daris/ darisah) HTI. Ketiga komponen negosiasi identitastersebut digunakan oleh para aktivis untuk pembentukan persepsi baru anggotakelompok mayoritas.