Perairan Cilincing merupakan salah satu muara sungai di pesisir DKI Jakarta dengan aktivitas industri dan masyarakat yang terus meningkat. Aktivitas tersebut tentunya menghasilkan limbah yang mengandung logam berat timbal dan masuk kedalam perairan. Pencemaran air akan mempengaruhi kesehatan manusia yang berinteraksi langsung maupun tidak langsung di perairan tersebut. Kerang hijau (Perna viridis) merupakan salah satu biota bentos yang dominan di Perairan Cilincing dan menjadi salah satu bahan makanan bagi masyarakat DKI Jakarta. Kerang hijau yang terpapar logam timbal pada konsentrasi tertentu akan berdampak buruk bagi kesehatan manusia. Sehingga diperlukan analisis pencemaran perairan hingga risiko kesehatan yang mungkin terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis risiko kesehatan pencemaran khususnya logam timbal yang terdapat pada kerang hijau terhadap manusia. Penelitian dilakukan di Perairan Cilincing, Pesisir DKI Jakarta, pada September hingga Desember 2017 dengan menggunakan metode survey untuk mengetahui kondisi lingkungan terkini. Parameter yang dianalisa antara lain, Total Suspended Solid (TSS), Logam Pb pada air, sedimen dan kerang hijau. Analisa risiko kesehatan pencemaran logam timbal dilakukan dengan menggunakan model analisis risiko SEDISOIL. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi logam Pb di sedimen dan kerang hijau jauh diatas baku mutu sehingga kerang hijau dari perairan tersebut tidak layak dikonsumsi oleh masyarakat. Hal ini terlihat dari nilai risiko kesehatan (RQ) yang telah melebihi satu pada masing-masing lokasi pengambilan sampel