Ibrahim Malik, Ibrahim
Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Islam Indonesia

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Islamic Values in Spatial Function of Javanese Traditional Architecture Supriyanta, Supriyanta; Malik, Ibrahim
Journal of Islamic Architecture Vol 3, No 4 (2015): Journal of Islamic Architecture
Publisher : Department of Architecture, Faculty of Science and Technology, UIN Maliki Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (146.419 KB) | DOI: 10.18860/jia.v3i4.3093

Abstract

Learn from the past is important thing as based for the next step. Learn past architecture to gain positive values can be used as guidelines to design better architectural works. Javanese traditional architecture is one of local architecture from the past which has positive values, even if it is done deeper study; it has Islamic values which can be used as principles in the process of Islamic architectural design. To achieve Islamic values in spatial pattern Javanese traditional architecture can be done through exploration and reviewing Javanese traditional architectural space afterward it is associated with Islamic values which are relevant with Al Qur’an and sunnah prophet. In fact is the spatial pattern in Javanese traditional architecture arrayed with beauty and also has Islamic valuable function. Those Islamic values are 1) high esteem guest (pendopo) through providing wide and comfortable living room; 2) create divider (pringgitan) which separate between living room and main room so that the privation can be kept; 3) separation the bed room (gandok kiwo and gandok tengen) between parents and their children who are going mature and also between boys and girls; 4) provide praying room (senthong tengah) to pray as family education and also as a place to pray to the God.
Perencanaan Pola Tata Ruang Gedung CTC Centralized Traffic Control Kereta Api Di Area Divre III Kabupaten Muara Enim Sumatera Selatan. PATIUNUS, RM; Ramadona; Malik, Ibrahim
JURNAL ARSITEKTUR PENDAPA Vol. 7 No. 1 (2024): Vol. 7 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Widya Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37631/pendapa.v7i1.978

Abstract

Perencanaan tata ruang Gedung CTC (Centralized Traffic Control) memiliki peran yang sangat penting dalam optimalisasi kendali lalu lintas perekereta-apian terutama di Wilayah Divre 3 Palembang Sumatera Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan matriks pola tata ruang Gedung CTC di Kabupaten Muara Enim yang menjadi titik transit utama rangkaian Kereta Api Panjang atau Babarangjang yang mengangkut hasil pertambangan Batu Bara di Wilayah Sumatera Selatan. Adapun metode yang digunakan dalam penilitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif yang mencangkup kajian Pustaka, teknik wawancara, dan observasi lokasi pembangunan. Yang mana hasil dari proses pengumpulan data akan dianalisa dan dielaborasi secara sistematis untuk menemukan pola tata ruang ideal untuk Gedung CTC. Berdasarkan hasil penelitian ini ditemukan bahwa pola tata ruang Gedung CTC sangat menekankan aspek mekanikal dan elektrikal yang sangat erat kaitannya dengan persinyalan elektrik lalu lintas kereta api. Sehingga dalam perencanaanya perlu direncanakan ruang khusus dengan desain spesifik seperti ruang pengendali utama (Command Centre), Ruang Fasopka, dan Ruang UPS. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa bangunan CTC adalah bangunan utilitas persinyalan elektrik yang terbagi menjadi empat zona utama yaitu public, semi-publik, semi-privat, dan privat. Rekomendasi dari penelitian ini adalah perlu adanya kajian riset lanjutan terutama yang berkaitan dengan sistem struktur dan interior CTC dalam rangka pengoptimalisasian fungsi dan sistem bangunan secara keseluruhan.