Setyo Sumarno, Setyo
Pusat Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

MASALAH DAN PELAYANAN RETARDASI MENTAL DI TEMANGGUNG: SUATU ANALISIS DESKRIPTIF Mujiyadi, Benecditus; Sumarno, Setyo
Sosio Informa Vol 17, No 1 (2012): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial
Publisher : Puslitbangkesos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ditemukan fenomena menarik dan memerlukan perhatian dari berbagai profesi dan disiplin ilmu diTemanggung. Di wilayah kabupaten tersebut ditemukan populasi penyandang disabilitas intelektual ataulebih dikenal dengan istilah tuna grahita yang cukup banyak. Belum diketahui secara pasti apa penyebabutama dari fenomena dimaksud. Apakah iklim, mineral atau jenis tanaman tertentu yang membawadampak bagi kondisi ini? Sebagai telaah awal, diketahui bahwa Pemerintah Kolonial Belanda telahmelihat fenomena ini dan bahkan telah mendirikan sebuah tempat pelayanan yang diperuntukkan bagi tunagrahita dimaksud pada tahun 1908 (BBRSBG, 2010). Sebagai upaya untuk menanggulangi masalah initelah terdapat Balai Besar Rehabilitasi Tuna Grahita dengan sistem pendekatan melalui tiga model yaknilayanan dalam panti, day care services dan layanan melalui pemberdayaan orang tua dari penyandangtuna grahita dimaksud. Demikian juga Dinas Sosial telah melakukan berbagai upaya penanggulangansejak pendataan hingga pelayanan melalui pemberdayaan orang tua penyandang tuna grahita. Atas dasarfenomena ini, disarankan untuk diadakan telaah menyeluruh dengan melibatkan berbagai disiplin danprofesi agar penanggulangan lebih memadai.Kata kunci: retardasi mental, berbagai kategori disabilitas intelektual, pelayanan sosial
KEBIJAKAN BERBASIS ILMU PENGETAHUAN Syawie, Mochamad; Sumarno, Setyo
Sosio Informa Vol 1, No 1 (2015): Sosio Informa
Publisher : Puslitbangkesos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kebijakan merupakan merupakan instrumen penting dalam membangun kepercayaan publik yang sesuai dengankebutuhan masyarakat. Namun demikian kekeliruan pilihan pendekatan dalam merumuskan dan mengembangkankebijakan justru dapat berdampak pada penurunan kepercayaan masyarakat pada pemerintah sebagai penanggungjawab kebijakan. Tulisan ini menggunakan metode analisis studi pustaka, dan bertujuan apakah dengan kebijakanyang berbasis ilmu pengetahuan cenderung akan lebih mengena dengan kebutuhan masyarakat dan dapatdipertanggungjawabkan. Pertanyaannya adalah sejauh mana pemerintah dan pemerintah daerah memiliki dasar ilmupengetahuan yang mendukung kebijakan. Adapun kebijakan yang berbasis ilmu pengetahuan ternyata cenderung lebihmengena dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu bagaimanapun ilmu pengetahuan meyakiniadanya keberan obyektif yang tidak bergantung pada perspektif dan otoritas subyektif.Kata kunci: kebijakan, ilmu pengetahuan, sosial.
KONDISI SOSIAL PSIKOLOGIS DAN EKONOMI ABH PASCA MEMPEROLEH REHABILITASI SOSIAL DI PSMP ANTASENA, MAGELANG - JAWA TENGAH Sumarno, Setyo; Jayaputra, Achmadi
Sosio Konsepsia Vol 4, No 3 (2015): Sosio Konsepsia
Publisher : Puslitbangkesos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Anak  yang  berkonfik  dengan  hukum  (ABH)  merupakan  permasalahan  kesejahteraan  sosial  yang menjadi perhatian Kementerian Sosial RI. Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi yang bertujuan menggambarkan impelementasi dan dampak rehabilitasi sosial terhadap kondisi sosial, psikologis dan ekonomi ABH. Responden yaitu petugas panti, keluarga ABH dan ABH yang sudah selesai memperoleh rehabilitasi sosial. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu studi dokumentasi, wawancara dan FGD. Data dan informasi yang telah dikumpulkan dianalisis dengan teknik analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya perubahan sikap dan perilaku, yang semula suka minum minuman keras, penyalahgunaan obat, nongkrong, mencuri, melawan orang tua dan kenakalan lainnya sudah tidak nampak.Perubahan sikap tersebut diwujudkan dalam bentuk perilaku yang santun, sopan, ramah, hubungan dengan keluarga dan lingkungan baik, bahkan teman-teman yang bandel pernah dibujuk untuk masuk panti agar mereka tidak nakal. Keberadaan eks penerima manfaat yang telah kembali dari panti sangat melegakan. para eks penerima manfaat tidak meresahkan masyarakat lagi, bahkan dapat dijadikan contoh bagi anakanak yang nakal, dan panti dapat dijadikan rujukan. Kemandirian eks penerima manfaat juga ditunjukkan dalam bentuk usaha yaitu jualan es, tambal ban, bengkel las dan membuka lapak sendiri yang semua kegiatan tersebut dapat membantu menopang hidupnya sendiri bahkan dapat membantu orang tua dan adikadiknya dalam memebuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Saran untuk optimalisasi program ke depan yaitu pengembangan kerjasama dalam bentuk sinergitas program dengan pihak-pihak terkait, terutama dengan dunia usaha dan pusat-pusat belajar masyarakat, baik dalam pengembangan keterampilan, perubahan sikap/perilaku dan penyaluran kerja, serta sosialisasi.