Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PELATIHAN PEMBELAJARAN KNoS-KGS BERBASIS “6 LITERASI DASAR” KETERAMPILAN ABAD 21 PADA GURU GURU SMAN ANJIR PASAR Nefianthi, Rezky; Adawiyah, Rabiatul; Hidayah, Yulianti; Mukti, Bayu Hari
Bakti Banua : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2024): BAKTI BANUA : JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Indonesia (STIMI) Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35130/bbjm.v5i1.526

Abstract

Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru-guru SMAN Anjir Pasar dalam menerapkan pembelajaran KNoS-KGS berbasis "6 Literasi Dasar" Keterampilan Abad 21. Metode pelatihan yang digunakan adalah ceramah, diskusi, simulasi, dan praktik mengajar. Materi pelatihan meliputi, Konsep KNoS-KGS dan kaitannya dengan "6 Literasi Dasar" Keterampilan Abad 21, Strategi pembelajaran KNoS-KGS berbasis "6 Literasi Dasar" Keterampilan Abad 21, Pengembangan bahan ajar KNoS-KGS berbasis "6 Literasi Dasar" Keterampilan Abad 21, Penilaian pembelajaran KNoS-KGS berbasis "6 Literasi Dasar" Keterampilan Abad 21.Hasil pelatihan menunjukkan bahwa guru-guru SMAN Anjir Pasar memiliki pemahaman yang lebih baik tentang konsep KNoS-KGS dan "6 Literasi Dasar" Keterampilan Abad 21. Guru-guru juga mampu mengembangkan bahan ajar dan melaksanakan pembelajaran KNoS-KGS berbasis "6 Literasi Dasar" Keterampilan Abad 21 dengan lebih baik.
The analysis of last year junior high school students’ scientific literacy in biology topics Nefianthi, Rezky; Dwinanda Wahab, Muhammad Novaldy Nur
BIO-INOVED : Jurnal Biologi-Inovasi Pendidikan Vol 6, No 3 (2024): October 2024
Publisher : Master Program of Biology Education, Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/bino.v6i3.20312

Abstract

The urgency of this study lies in the importance of science literacy assessment to reflect the quality of the learning process, especially in biology topics that require laboratory skills related to science literacy. This study used a quantitative descriptive analysis approach to analyze and compare the level of science literacy of junior high school students in biology topics. The assessment tool in this study was developed based on PISA indicators to measure students' science literacy. Data collection was conducted using purposive sampling technique to obtain samples from two different junior high schools. Based on the results of the study of 134 students from two classes in each school, it was found that 113 students still had below average science literacy skills, while only 21 students were above average. Students with above-average scores were at levels 5 and 6, while students with below-average scores were at levels 2, 3, and 4. This study shows that there needs to be special attention from teachers to focus more on developing students' science literacy. The scientific implication in the future is to improve the quality of the learning process to develop students' science literacy, especially on the topic of biology.Abstrak. Urgensi penelitian ini terletak pada pentingnya penilaian literasi sains untuk mencerminkan kualitas proses pembelajaran, khususnya pada topik biologi yang membutuhkan keterampilan laboratorium terkait literasi sains. Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis deskriptif kuantitatif untuk menganalisis dan membandingkan tingkat literasi sains siswa SMP dalam topik biologi. Alat penilaian dalam penelitian ini dikembangkan berdasarkan indikator PISA untuk mengukur literasi sains siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik purposive sampling untuk memperoleh sampel dari dua SMP yang berbeda. Berdasarkan hasil penelitian terhadap 134 siswa dari dua kelas di setiap sekolah, ditemukan bahwa 113 siswa masih memiliki keterampilan literasi sains di bawah rata-rata, sementara hanya 21 siswa yang berada di atas rata-rata. Siswa dengan nilai di atas rata-rata berada pada level 5 dan 6, sedangkan siswa dengan nilai di bawah rata-rata berada pada level 2, 3, dan 4. Penelitian ini menunjukkan bahwa perlu adanya perhatian khusus dari guru untuk lebih fokus pada pengembangan literasi sains siswa. Implikasi ilmiah di masa mendatang adalah peningkatan kualitas proses pembelajaran guna mengembangkan literasi sains siswa, khususnya pada topik biologi.
PELATIHAN PENGEMBANGAN DIRI BAGI GURU SMAN ANJIR PASAR TENTANG MISKONSEPSI P5 DALAM KURIKULUM MERDEKA Nefianthi, Rezky; Adawiyah, Rabiatul; Syarwani, Akhmad
Bakti Banua : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2025): BAKTI BANUA: JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Indonesia (STIMI) Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35130/zgwzqk41

Abstract

Implementasi Kurikulum Merdeka di satuan pendidikan menuntut pemahaman yang komprehensif dari para pendidik, khususnya terkait Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Namun, dalam praktiknya, masih ditemukan berbagai miskonsepsi di kalangan guru mengenai konsep, tujuan, dan pelaksanaan P5. Kegiatan pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman guru-guru SMAN Anjir Pasar terhadap esensi P5 serta mengoreksi miskonsepsi yang berkembang. Metode pelatihan meliputi pemaparan materi, diskusi interaktif, studi kasus, dan refleksi praktik pembelajaran. Hasil pelatihan menunjukkan bahwa sebagian besar peserta mengalami peningkatan pemahaman dan mampu mengidentifikasi serta memperbaiki kekeliruan dalam persepsi maupun pelaksanaan P5. Kegiatan ini diharapkan menjadi langkah awal dalam pengembangan profesional guru yang berkelanjutan serta mendukung implementasi Kurikulum Merdeka secara efektif dan bermakna.
Implementasi Model KNos-KGS Berbasis 6 Literasi Keterampilan Abad 21 Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa : (KNos-KGS Learning Model Based on 6 Literacy Skills for the 21st Century to Improve Student Learning Outcomes at Anjir Pasar Public Senior High School) Nefianthi, Rezky; Adawiyah, Rabiatul; Hidayah, Yulianti
BIODIK Vol. 10 No. 4 (2024): Desember 2024
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/biodik.v10i4.37508

Abstract

21st century learning needs to integrate the learning process by training literacy skills that are very important for students. This study is a Classroom Action Research which aims to improve the learning outcomes of SMAN students with the KNoS-KGS learning model based on 6 21st century literacy skills. This Classroom Action Research lasted for 2 cycles consisting of 4 meetings. Based on the research results obtained, in the first cycle and the first meeting 43% (13 students) obtained a passing grade, while 57% (15 students) had not obtained a passing grade. Then in the second meeting of the first cycle 96.44% (27 students) obtained a passing grade, while 3.56% (1 student) had not obtained a passing grade. Furthermore, in the third meeting of the second cycle 96.44% (27 students) obtained a passing grade, while 3.56% (1 student) had not obtained a passing grade. Until the last meeting all students (100%) were able to obtain a passing grade. Based on these findings, it can be said that the KNoS-KGS learning model based on 6 literacy skills of the 21st century is effective in improving the learning outcomes of high school students. The novelty of this study lies in the learning process that integrates 6 literacy skills of the 21st century. This study is still limited because the samples used are still not too many. Abstrak. Pembelajaran abad 21 perlu mengintegrasikan proses pembelajaran dengan melatihkan kemampuan literasi yang sangat penting bagi siswa. Penelitian ini merupakan penelitian Tindakan kelas (PTK) yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa SMAN dengan model pembelajaran KNoS-KGS berbasis 6 literasi keterampilan abad 21. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini berlangsung selama 2 siklus yang terdiri atas 4 pertemuan. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, pada siklus pertama dan pertemuan pertama 43% (13 siswa) memperoleh nilai tuntas, sementara 57% (15 siswa) belum memperoleh nilai tuntas. Kemudian pada pertemuan kedua siklus pertama 96,44% (27 siswa) memperoleh nilai tuntas, sementara 3,56% (1 siswa) belum memperoleh nilai tuntas. Selanjutnya, pada pertemuan ketiga siklus kedua 96,44% (27 siswa) memperoleh nilai tuntas, sementara 3,56% (1 siswa) belum memperoleh nilai tuntas.  Hingga pada pertemuan terakhir seluruh siswa (100%) dapat memperoleh nilai tuntas. Berdasarkan temuan ini, dapat dikatakan pembelajaran model KNoS-KGS berbasis 6 literasi keterampilan abad 21 efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa SMA. Kebaruan penelitian ini terdapat pada proses pembelajaran yang mengintegrasikan 6 keterampilan literasi abad 21. Penelitian ini masih terbatas karena sampel yang digunakan masih tidak terlalu banyak.