Sulthon Amar Al Aziim
Departemen Matematika Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Kontrol Optimal Penyebaran Penyakit Demam Berdarah dengan Pengaruh Penyemprotan Insektisida Dan Pengobatan Sulthon Amar Al Aziim; Didik Khusnul Arif
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 11, No 2 (2022)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373520.v11i2.75468

Abstract

Demam berdarah adalah salah satu masalah kesehatan yang utama pada beberapa provinsi di Indonesia, salah satunya adalah provinsi Sulawesi Selatan. Penyebaran penyakit demam berdarah akan meningkat ketika musim hujan dikarenakan nyamuk Aedes Aegypti sebagai vektor penyebaran penyakit utamanya akan bertelur dan menetaskan telurnya pada genangan air sehingga menjadi jentik larva. Sebelumnya telah dilakukan penelitian mengenai model dan analisa penyebaran penyakit demam berdarah di Sulawesi Selatan. Sehingga dilakukan pengendalian penyebaran penyakit demam berdarah dengan pemberian kontrol berupa penyemprotan insektisida dan pengobatan dengan tujuan mengurangi populasi manusia yang terinfeksi. Pada penelitian ini dibahas mengenai model penyebaran penyakit demam berdarah dengan kontrol, titik kesetimbangan bebas penyakit dan endemik, dan analisa sifat model. Kemudian dilakukan penyelesaian kontrol optimal dengan menggunakan metode Prinsip Minimum Pontryagin. Selanjutnya dilakukan penyelesaian solusi numerik dengan metode Runge Kutta orde empat dengan bantuan software MATLAB. Berdasarkan hasil analisis dan hasil simulasi menunjukkan bahwa sistem stabil asimtotik pada titik kesetimbangan endemik dan titik kesetimbangan bebas penyakit, dan didapatkan menurunnya populasi manusia yang terinfeksi penyakit demam berdarah dengan adanya pemberian kontrol berupa penyemprotan insektisida dan pengobatan dengan persentase penurunan sebesar 99% selama 12 bulan.