This Author published in this journals
All Journal Jurnal EMPATI
Bening Pangastuti
Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

HUBUNGAN ANTARA KONFLIK PERAN PEKERJAAN-KELUARGA DENGAN KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS PADA ANGGOTA KOWAD DI KODAM IV/DIPONEGORO Bening Pangastuti; Dian Ratna Sawitri
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 4, Nomor 2, Tahun 2015 (April 2015)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (144.611 KB) | DOI: 10.14710/empati.2015.14917

Abstract

Anggota KOWAD merupakan profesi yang menuntut individu memiliki sikap disiplin, tegas dan patuh. Tugas anggota KOWAD sebagai TNI-AD yaitu mempertahankan NKRI tetap utuh, memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai seorang prajurit. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara konflik peran pekerjaan-keluarga dengan kesejahteraan psikologis pada KOWAD di KODAM IV/Diponegoro. Konflik peran pekerjaan-keluarga merupakan konflik peran yang muncul akibat tanggung jawab yang berhubungan dengan pekerjaan mengganggu waktu, ketegangan dan perilaku dalam peran di ranah keluarga. Kesejahteraan psikologis merupakan pencapaian individu dalam menerima kekurangan dan kelebihan dirinya. Hipotesis dalam penelitian ini adalah ada hubungan negative antara konflik peran pekerjaan-keluarga dan kesejahteraan psikologis. Subjek diberikan Skala Konflik Peran Pekerjaan-Keluarga (21 aitem, á = .94) dan Skala Kesejahteraan Psikologis (26 aitem, á = .93). Analisis regresi sederhana menunjukan adanya hubungan negatif yang signifikan antara konflik peran pekerjaan-keluarga dan kesejahteraan psikologis pada KOWAD di KODAM IV/Diponegoro. (r = -. 68; p < .001). Semakin tinggi konflik peran pekerjaan-keluarga maka kesejahteraan psikologis semakin rendah, begitu juga sebaliknya. Konflik peran pekerjaan-keluarga memberikan sumbangan efektif 46% terhadap kesejahteraan psikologis. Ketika ingin meningkatkan kesejahteraan psikologis, individu harus meminimalkan konflik peran pekerjaan-keluarga.