Masa remaja merupakan salah satu fase perkembangan manusia. Masa ini merupakan masa transisis perkembangan individu dari anak-anak menuju masa dewasa yang mengalami perkembangan dan perubahan yang cukup signifikan baik biologis, kognitif, maupun sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pola asuh otoriter orang tua dan sikap terhadap bullying pada siswa kelas XI di SMA Negeri 5 Depok. Pola asuh otoriter orang tua adalah pola asuh yang menerapkan aturan dan batasan yang harus ditaati dan bersifat menghukum sehingga dapat membuat anak menjadi pribadi yang tidak percaya diri dan cenderung mencari perhatian dari orang lain. Sikap terhadap bullying adalah penilaian, perasaan, dan kecenderungan bertindak individu terhadap perilaku menyakiti, mengancam, dan menakuti fisik maupun psikis secara berulang-ulang yang dilakukan oleh individu lain secara pribadi atau berkelompok terhadap orang lain yang dianggap lemah, mudah diejek, dan tidak dapat membela diri. Populasi penelitian yaitu 408 siswa kelas XI yang terdiri dari 10 kelas dengan sampel penelitian adalah 165 siswa dari 4 kelas dan diperoleh dengan cluster random sampling. Pengumpulan data menggunakan Skala Pola Asuh Otoriter Orangtua (37 aitem; α = 0,86) dan Skala Sikap terhadap Bullying (41 aitem; α = 0,93). Hasil analisis regresi menunjukkan adanya hubungan positif dan signifikan antara pola asuh otoriter orang tua dengan sikap terhadap bullying (rxy = 0,28; p < 0,001). Pola asuh otoriter orang tua memberikan sumbangan efektif sebesar 8% terhadap sikap terhadap bullying.