This Author published in this journals
All Journal Jurnal EMPATI
Meyra Filus
Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

GAMBARAN KOMUNIKASI DALAM KELUARGA PADA REMAJA MENGONSUMSI MINUMAN ALKOHOL Meyra Filus; Endang Sri Indrawati; Dini Ratri D.
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013 (Agustus 2013)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (113.665 KB) | DOI: 10.14710/empati.2013.7366

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara mendalam tentang gambaran komunikasi dalam keluarga, faktor-faktor yang mempengaruhi serta dampak-dampak meminum alkohol. Pertanyaan penelitian yang diajukan adalah bagaimana gambaran komunikasi dalam keluarga pada remaja mengonsumsi minuman alkohol, faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi dalam keluarga pada remaja yang mengonsumsi minuman alkohol dan dampak-dampak yang ditimbulkan akibat meminum alkohol. Karakteristik subjek sesuai dengan tujuan penelitian adalah seorang remaja yang berusia 12-21 tahun. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu dengan menggunakan metode desckriptive. Pendekatan kuantitatif ini dilakukan untuk mengembangkan pemahaman dalam mengetahui suatu gambaran dibalik peristiwa, dan latar belakang yang terjadi tersebut sedangkan tehnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode skala psikologi. Faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi dalam keluarga pada remaja yang mengonsumsi minuman beralkohol antara lain keterbukaan, kejujuran, kepercayaan, mendengarkan, empati, dan sikap suportif.Gambaran komunikasi dalam keluarga merupakan penyesuaian remaja terhadap norma dengan berperilaku sama dengan kelompok teman sebaya disebut konformitas dan besarnya pengaruh lingkungan atau kelompok tersebut sampai pada pemberian norma tingkah laku oleh kelompok. Bagi remaja yang kecenderungan kuat untuk masuk kelompok maka pengaruh pemberian norma oleh kelompok tersebut akan berdampak pada timbulnya konformitas yang kuat. Kondisi demikian akan membuat remaja cenderung untuk lebih menyesuaikan diri dengan norma kelompok agar mendapatkan penerimaan dan menghindari penolakan