Commuter marriage merupakan alternatif pola hidup pernikahan pada pasangan profesional yang tetap ingin menjaga kelangsungan hidup pernikahan dikarenakan perkembangan dunia pendidikan dan pekerjaan saat ini yang dipengaruhi oleh proses globalisasi. Subjek penelitian ini adalah tiga orang istri yang hidup berjauhan dari suami karena alasan pekerjaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan memahami pengalaman yang diperoleh individu ketika menjalani commuter marriage guna mengetahui pengaruh jarak terhadap kehadiran cinta dalam pernikahan. Sejalan dengan tujuan penelitian tersebut, maka pendekatan Interpretative Phenomenological Analysis (IPA) dipilih sebagai acuannya. Pendekatan IPA dipilih karena memiliki prosedur analisis data yang sistematis. Prosedur yang sistematis tersebut membuahkan kedalaman makna terhadap berbagai latar belakang, pengalaman, peristiwa unik, dan pemikiran subjek melalui wawancara mendalam. Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa menjalani commuter marriage memunculkan berbagai macam pengalaman yang berkaitan dengan perjalanan kehidupan pernikahan seorang individu, mulai dari awal menjalani commuter marriage hingga komitmen untuk tetap bertahan menjalani pernikahan melalui berbagai upaya agar pernikahan yang dijalani tetap langgeng walau dengan konsekuensi hidup berjauhan tempat tinggal dari pasangan. Jarak yang memisahkan individu dengan pasangannya tidak mempengaruhi jalinan cinta yang hadir di dalam pernikahan. Rasa cinta tersebut tetap hadir di antara individu dengan pasangannya, tidak berkurang, bahkan semakin tinggi kedudukannya, dan tak lekang oleh jarak dan waktu. Dengan demikian, penelitian ini diharapkan berguna bagi perkembangan keilmuan psikologi dalam bidang family and marriage.