Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana religiusitas pada seseorang yang menginjak fase dewasa awal sementara memiliki orangtua yang berbeda agama. Metode penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif-fenomenologis dengan pendekatan Interpretative Phenomenological Analysis (IPA) berdasarkan wawancara dengan subjek. Subjek pada penelitian ini adalah mahasiswa berusia antara 20 sampai 22 tahun yang berada pada fase dewasa awal dan sedang menyelesaikan pendidikan strata 1 dan memiliki orangtua dengan agama yang berbeda. Hasil wawancara dengan subjek menunjukkan subjek mengalami masalah keagamaan dalan keluarga, seperti kebingungan tata cara ibadah, tidak mendapatkan pendidikan agama, dan keingintahuan mempelajari agama lain. Selain itu, muncul keinginan subjek untuk berpindah agama ketika menjalani hubungan berpacaran, walaupun akhirnya kembali mempertahankan agama. Subjek dalam penelitian ini memilih agama dengan cara yang berbeda-beda, di antaranya mempelajari kitab suci agama lain, melalui pendidikan agama di sekolah, dan mengikuti agama salah satu orangtua. Dinamika setelah memilih agama dialami oleh ketiga subjek, terutama ketika menjalin hubungan pacaran dengan seseorang yang berbeda agama, seperti muncul keinginan untuk mengikuti agama pacar. Meskipun demikian, pada akhirnya ketiga subjek memutuskan untuk kembali mempertahankan agama masing-masing.