<![CDATA[ABSTRAK  Penelitian ini bertujuan untuk membantu rumah sakit mengurangi distorsi biaya yang terjadi akibat penerapan akuntansi tradisional dengan menerapkan sistem Activity-Based Costing (ABC) dalam menghitung tarif pelayanan rawat inap. Metode penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Rumah Sakit Arga Husada menerapkan tarif pelayanan rawat inap berdasarkan akuntansi tradisional yaitu dengan menjumlahkan biaya tetap, biaya variabel, dan biaya semi variabel, kemudian total biaya dibagi dengan jumlah hari rawat inap. Berdasarkan hasil penelitian, penerapan tarif pelayanan rawat inap dengan metode activity-based costing menghasilkan tarif kamar VIP dan kelas I yang lebih murah, sedangkan tarif kamar kelas II dan kelas III lebih tinggi dibandingkan tarif yang ditetapkan oleh Rumah Sakit Arga Husada. Tarif pelayanan rawat inap rumah sakit dengan metode activity-based costing untuk kamar tipe VIP adalah Rp. 749.373, kamar kelas I Rp. 630.770, kamar kelas II seharga Rp. 594.095, dan kamar kelas III Rp. 547.985. Dengan adanya penelitian ini diharapkan pihak manajemen rumah sakit dapat memanfaatkannya untuk mengevaluasi tarif pelayanan rawat inap dan mulai memperhatikan penggunaan sistem ABC. Kata Kunci: Penetapan Biaya Berbasis Aktivitas, Penetapan Biaya Tradisional, Tarif Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit ABSTRACT  This study aims to help hospitals reduce cost distortions that occur due to the application of traditional accounting by implementing an Activity-Based Costing (ABC) system in calculating inpatient service rates. This research method is qualitative with a case study approach. Data collection techniques in this study used interviews and documentation. The results showed that the “Arga Husada†Hospital applied rates for inpatient services based on traditional accounting, namely by adding up fixed costs, variable costs, and semi-variable costs, and then the total costs were divided by the number of days of hospitalization. Based on the results of the study, the application of inpatient service rates using the activity-based costing method resulted in cheaper rates for VIP and class I rooms, while resulting in higher rates for class II and class III rooms compared to the rates set by the Arga Husada Hospital. Rates for hospital inpatient services using the activity-based costing method for VIP type rooms are Rp. 749,373, class I rooms are Rp. 630,770, class II rooms are Rp. 594,095, and class III rooms are Rp. 547,985. With this research, it is hoped that hospital management can use it to evaluate inpatient service rates and start taking into account the use of the ABC system. Keywords : Activity Based Costing, Traditional Costing, Hospital Inpatient Service Rates]]>
