Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Indication Of Hydrothermal Alteration Based On Petrography Of Granit Garba (KGR), Tanjung Beringin Village, Muaradua District, South Sumatera Salsyabillah Nurul Aini; Endang Wiwik Dyah Hastuti
Jurnal Geomine Vol 10, No 2 (2022): Edisi Agustus 2022
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33536/jg.v10i2.1157

Abstract

The research was conducted in Tanjung Beringin Village, Muaradua District, South OKU Regency, South Sumatra. The location of this research is geologically located in the basement of the South Sumatra Basin which composes the Garba Mountains, namely Granit Garba. Granit Garba is an intrusion rock with the youngest age among the basement rocks forming the South Sumatra Basin. The lithology that composes this formation is a granitoid rock with interesting constituent mineral characteristics and there are indications of hydrothermal alteration processes that affect rock formation. The characteristics and hydrothermal alteration of these granitoid rocks can be identified using petrographic analysis of rock thin sections. Based on the petrographic analysis, it is interpreted that there are two groups of granitoids that make up Granit Garba. The two groups of granitoids are quartz monzonite and granodiorite. The difference between the two types of rock lies in the composition of the main mineral constituents. Quartz monzonite is a rock with minimal quartz composition and relatively the same percentage of plagioclase and alkali feldspar. Meanwhile, granodiorite has more quartz composition than quartz monzonite with relatively more plagioclase minerals than alkali feldspar minerals. The appearance of the thin section in the petrographic analysis of the rock also shows the influence of hydrothermal alteration as evidenced by the presence of secondary minerals. These secondary minerals form associations that occur in the phylic and propylitic zones. The phyllic zone is indicated by the presence of sericite, chlorite, and opaque minerals in the form of pyrite, while the propylitic zone has an assemblage of epidote, chlorite, and calcite minerals.
Penentuan tipe alterasi hidrotermal pada batuan andesit Formasi Garba Daerah Sanggul, Muaradua, Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan Olvi Melti Amelia; Endang Wiwik Dyah Hastuti
OPHIOLITE : Jurnal Geologi Terapan Vol 4, No 1 (2022): OPHIOLITE
Publisher : Program Studi Teknik Geologi Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56099/ophiolite.v4i1.25064

Abstract

Daerah penelitian berada di Daerah Sanggul, Muaradua, Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan yang terdapat pada Formasi Garba dengan litologi andesit. Formasi Garba terbentuk akibat spreading Meso-Tethys yang menyebabkan kolisi ganda antara Lempeng Meso-Tethys dengan West Sumatera Block dan Woyla Arc. Subdukdi Lempeng Meso Tethys dan Woyla Arc pada bagian barat yang merupakan oceanic island arc menyebabkan terbentuknya batuan vulkanik dan sedimen laut penyusun Formasi Garba. Pada batuan andesit Formasi Garba menunjukkan adanya indikasi alterasi hidrotermal serta mineralisasi. Metode yang digunakan pada penelitian ini ialah pengumpulan data primer dan sekunder serta analisis petrologi maupun petrografi. Indikasi adanya alterasi pada batuan andesit ini ditandai dengan adanya mineral klorit dan kalsit secara megaskopis dan secara mikroskopis ditemukan mineral-mineral sekunder seperti kordierit, klorit, opak, olivine, kianit, hornblend, zinwaldit, natrolit, garnet, biotit, smektit, wollasonit, diaspor, serisit, zeolit, kalsedon, lampropilit, skapolit, titanit, sanidin. Selain itu, mineralisasi merupakan proses penambahan mineral baru terutama mineral bijih akibat adanya rekasi kimia. Mineral bijih yang ditemukan pada daerah ini ialah pirit yang keterbentukannya disebabkan oleh urat kuarsa yang melimpah. Tingkat alterasi pada daerah penelitian termasuk ke dalam andesit teralterasi lemah-sedang. Dari analisis petrografi didapatkan bahwa tipe alterasi yang terdapat pada batuan andesit Formasi Garba ini terbagi menjadi tiga yaitu tipe alterasi subpropilitik, argilik sempurna, dan subpropilitik-argilik sempurna
Geologi dan Analisis Mikrofasies dalam Penentuan Lingkungan Pengendapan Batugamping Formasi Kalipucang Daerah Urug, Kecamatan Jatiwaras, Kabupaten Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat Alisha Maulidita; Elisabet Dwi Mayasari; Endang Wiwik Dyah Hastuti
Jurnal Sumberdaya Bumi Berkelanjutan (SEMITAN) Vol 1, No 1 (2022)
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.semitan.2022.3066

Abstract

Formasi Kalipucang sebagai kelompok batuan karbonatan yang terdiri dari satuan batugamping terumbu dan batugamping klastik berumur Miosen Tengah dijumpai pada daerah penelitian. Penelitian dilakukan di Desa Urug dan sekitarnya, Kecamatan Jatiwaras, Kabupaten Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat dengan tujuan untuk mengidentifikasi jenis fasies serta menentukan lingkungan pengendapan batugamping pada daerah penelitian. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini ialah pemetaan geologi yang meliputi pengamatan singkapan, pengukuran, dan pengambilan pemerconto batuan yang selanjutnya akan melalui tahap analisis laboratorium berupa analisis petrografi. Berdasarkan hasil analisis pada 8 (delapan) sampel batugamping, maka diperoleh 3 (tiga) fasies yang meliputi wackestone or floatstone which whole fossils, bioclastic packstone or wackstone with worn skeletal grain, dan grainstone or packstone with abundant foram. Mengacu pada model fasies oleh Wilson [16], daerah penelitian terendapkan pada Platform Interior – Open Marine (FZ 7) dan Platform Interior – Restricted (FZ 8).