Siti Khurota A'yunin
Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama Pacitan

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pembelajaran Mengevaluasi Pemeran Tokoh dalam Pementasan Drama Siti Khurota A'yunin
Transformasi : Jurnal Studi Agama Islam Vol. 10 No. 1 (2017): JANUARI
Publisher : LP2M Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama Pacitan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (302.564 KB)

Abstract

Permasalahan  yang  dikaji  dalam  penelitian  ini  adalah:  (1) Bagaimana  pembelajaran  mengevaluasi  pemeran  tokoh  dalam pementasan  drama  di  kelas  VIII  A  Madrasah  Tsanawiyah  Ma’arif  01 Tulakan,  Pacitan  tahun  pelajaran  2011/2012?  dan  (2)  Mengapa pembelajaran  mengevaluasi pemeran tokoh dalam pementasan drama di kelas  VIII  A Madrasah  Tsanawiyah Ma’arif 01  Tulakan, Pacitan  tahun pelajaran 2011/2012  terjadi seperti saat peneliti melakukan pengamatan?Berdasarkan  analisis  udaut,  dapat  d isimpulkan  bahwa: Pembelajaran  mengevaluasi pemeran tokoh dalam pementasan drama di kelas  VIII  A  Madrasah  Tsanawiyah  Ma’arif  01  Tulakan,  Kab.  Pacitan tahun  pelajaran  2011/2012,  dapat  dilihat  dari:  a)  Guru  secara  umum dalam  melaksanakan  pembelajaran  sudah  sesuai  dengan  tahapan  RPP akan  tetapi  peranan  guru  sebagai  motivator  sangat  kurang  sehingga kurang  menarik perhatian siswa. (b) Sebagian siswa banyak  yang ramai dan bercakap- cakap sendiri, tetapi sebagian siswa lainnya merasa senang dan  bersemangat  dalam  pembelajaran.  (c)  Guru  sudah  menggunakan beberapa  media  dalam  pembelajaran  diantaranya  papan  tulis,  media naskah,  dan  bermain  peran.  (d)  Guru  juga  menggunakan  beberapa metode dalam pembelajaran, yaitu tanya jawab,  metode kerja kelompok dan  metode  penugasan.  (e)  Adapun  dalam  evaluasi  pembelajaran  guru belum melaksanakan dengan maksimal.
Strategi Pengelolaan Kelas Berbasis Motivasi Siti Khurota A'yunin
Transformasi : Jurnal Studi Agama Islam Vol. 13 No. 1 (2020): JANUARI
Publisher : LP2M Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama Pacitan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Motivasi sangat berpengaruh terhadap perubahan energi, baik dari perkataan maupun perbuatan. Dengan adanya motivasi akan timbul suatu perubahan yang berfungsi sebagai pengarah dan penggerak. Pengajaran yang bermotivasi pada hakikatnya adalah pengajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan, dorongan, motif, minat yang ada pada siswa. Pengajaran yang bermotivasi menuntut kreativitas imajinasi guru untuk berusaha secara bersungguh- sunguh mencari cara-cara yang relevan dan sesuai guna membangkitkan dan memelihara motivasi belajar siswa. Salah satu strategi dalam pengelolaan kelas yaitu guru menerapkan strategi pengajaran motivasi. Pengajaran motivasi dilaksanakan untuk mendorong timbulnya suatu perbuatan atau mendorong, membangkitkan kemauan baik dari dalam atau dari luar seseorang untuk belajar. Guru dapat menerapkan pengelolaan kelas dengan berbagai cara untuk menggerakkan atau membangkitkan motivasi belajar siswanya, yaitu dengan memberi angka, pujian, hadiah, kerja kelompok, persaingan, tujuan dan level of aspiration, sarkasme, penilaian, karyawisata, film pendidikan, atau belajar melalui radio/you tobe. Strategi tersebut diterapkan untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Citra Guru Profesional dalam Pandangan Masyarakat Siti Khurota A'yunin
Transformasi : Jurnal Studi Agama Islam Vol. 15 No. 1 (2022): JANUARI
Publisher : LP2M Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama Pacitan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

 Abstrak- Dalam lingkungannya (masyarakat umum dan sekolah), guru merupakan teladan yang patut dicontoh dalam kehidupan mereka sehari-hari. Hal ini menuntut kemampuan sosial guru dengan masyarakat, sebagai upaya mewujudkan proses pembelajaran yang efektif dan akan mempengaruhi hubungan sekolah dengan masyarkat lebih baik lagi. Namun, tidak sedikit stigma negatif dan bahkan melemahkan citra guru, baik sebagai opini maupun berita yang muncul di media massa. Dalam kondisi seperti ini dibutuhkan sikap adil, baik dari guru maupun masyarakat secara umum, yang menunjukkan identitas dan karakter guru sebagai profesional dan anggota masyarakat yang edukatif.Kompetensi  sosial  guru  tidak  bisa  dipahami  secara  general,  tapi  lebih  spesifik  dan tergantung kelompok sosial yang ada di masyarakat. Kompetensi sosial terintegrasi dalam profesi guru. Guru profesional secara otomatis akan mampu mengembangkan kompetensi sosialnya. Salah satu indikator kompetensi sosial guru adalah kemampuan guru dalam menunjukkan kedudukan dan perannya di masyarakat, baik dengan ketokohannya, hubungannyan dengan setiap level strata sosial yang ada di masyarakat serta produktivitasnya sebagai masyarakat intelektual sehingga memunculkan citra guru yang baik dalam pandangan masyarakat.Untuk meningkatkan profesionalitas dan mengembangkan kompetensi sosial guru, perlu dipertimbangkan tugas guru untuk berperan lebih aktif dan produktif dalam lingkungan masyarakatnya. Waktu untuk menjalankan kewajiban guru sebagai profesional tidak dihabiskan dengan tatap muka bersama peserta didik d ruang kelas, melainkan dengan penguatan kedudukan dan perannya di masyarakat.