Ragil Setia Dianingati
Pharmacy Study Program, Faculty Of Medicine, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudarto, SH, Tembalang, Semarang, Indonesia 50275

Published : 10 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Generics: Journal of Research in Pharmacy

Pengaruh Jumlah Responden terhadap Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Pengetahuan dan Perilaku Swamedikasi Rezha Nur Amalia; Ragil Setia Dianingati; Eva Annisaa'
Generics: Journal of Research in Pharmacy Vol 2, No 1 (2022): Generics : Journal of Research in Pharmacy, Volume 2, Edisi 1, 2022
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (527.446 KB) | DOI: 10.14710/genres.v2i1.12271

Abstract

Swamedikasi merupakan upaya untuk melakukan pengobatan sendiri. Dalam bidang farmasi sosial, penelitian mengenai swamedikasi tentang pengetahuan dan perilaku merupakan sesuatu yang lazim dilakukan. Tidak jarang, peneliti dituntut untuk membuat kuesioner sendiri. Untuk menjamin validitas dan reliabilitas kuesioner, ada beberapa hal yang dapat dilakukan, salah satunya adalah menggunakan validasi dan reliabilitas secara statistik. Namun, jumlah responden yang digunakan tidak ada patokan khusus, sebagian besar menggunakan 30 responden yang kadang memberatkan untuk penelitian dengan populasi kecil.  Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan bagaimana melakukan uji validitas dan reliabilitas yang baik dengan menggunakan berbagai jumlah responden. Penelitian dilakukan pada masyarakat Wonosobo. Jumlah responden yang digunakan adalah 15, 30 dan 39 orang. Validitas diuji menggunakan pearson product moment dan reliabilitas diuji dengan cronbach’s alpha. Hasil dari uji validitas dan reliabilitas menunjukkan bahwa kuesioner pengetahuan dinyatakan valid dan reliabel dengan pengujian 39 sampel sedangkan kuesioner perilaku swamedikasi terdapat 1 pertanyaan yang tidak valid namun reliabel dengan pengujian 30 sampel, Sedangkan dengan jumlah 15 responden menunjukkan hasil beberapa pertanyaan tidak valid baik dikuesioner pengetahuan maupun perilaku, sedangkan hasil reliabilitasnya kuesioner pengetahuan valid dan perilaku tidak valid. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa jumlah responden yang digunakan untuk uji validitas dan reliabilitas kuesioner pengetahuan dan perilaku swamedikasi akan mempengaruhi hasil.
Gambaran Perilaku Swamedikasi Nyeri, Diare, Batuk dan Maag oleh Masyarakat Rezha Nur Amalia; Ragil Setia Dianingati; Eva Annisaa'
Generics: Journal of Research in Pharmacy Vol 1, No 2 (2021): Generics: Journal of Research in Pharmacy, Volume 1, Edisi 2, 2021
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (121.493 KB) | DOI: 10.14710/genres.v1i2.11105

Abstract

Swamedikasi merupakan upaya seseorang untuk mengenali gejala atau penyakit serta memilih obat sendiri. Swamedikasi dapat meningkatkan kesehatan nasional apabila dilakukan dengan baik, namun terdapat dampak negatif dari swamedikasi apabila dilakukan dengan cara yang tidak tepat. Artikel ini disusun berdasarkan penelitian terdahulu untuk mengetahui bagaimana perilaku swamedikasi pada masyarakat untuk mengatasi gejala nyeri, diare, batuk, dan maag. Hasil yang didapatkan yaitu masyarakat lebih memilih untuk swamedikasi dibandingkan dengan berobat ke dokter dengan alasan penyakit dianggap ringan, lebih murah, mudah, dan cepat, selain itu obat modern lebih dipilih dibandingkan dengan obat tradisional dan masyarakat lebih memilih untuk membeli obat di apotek serta masih terdapat perilaku swamedikasi yang tidak tepat sehingga membutuhkan edukasi lebih lanjut. Perilaku swamedikasi dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan, sumber informasi, kemudahan akses swamedikasi, dan saran dari keluarga..
Optimasi Pelarut Terhadap Parameter Spesifik Ekstrak Kitolod (Isotoma longiflora) Istianatus Sunnah; Ragil Setia Dianingati; Aprilia Rizki Wulandari
Generics: Journal of Research in Pharmacy Vol 1, No 1 (2021): Generics : Journal of Research in Pharmacy, Volume 1, Edisi 1, 2021
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (216.725 KB) | DOI: 10.14710/genres.v1i1.9847

Abstract

Latar belakang :Pelarut merupakan komponen yang sangat berpengaruh terhadap parameter spesifik maupun non spesifik dalam ekstrak. Sesuai prinsip like disolve like, akan diperoleh hasil kandungan senyawa metabolit tergantung pada tingkat kepolaran. Kitolod ( Isotoma longiflora) merupakan salah satu tanaman berkhasiat yang belum banyak diketahui kandungan senyawa metabolit di dalamnya. Adanya optimasi pelarut berdasarkan tingkat kepolaran, akan mudah diperoleh jenis senyawa metabolit. Tujuan :Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang pelarut yang cocok dalam menyari kandungan senyawa metabolit pada tanaman kitolod.Metode : Proses ekstraksi dilakukan dengan maserasi sejumlah simplisia dengan menggunakan 3 jenis pelarut yang berbeda tingkat kepolarannya yaitu etanol  96% ( polar), etil asetat ( semi polar), n-heksan ( kurang polar). Optimasi maserasi dilakukan dengan membandingkan parameter spesifik ekstrak meliputi organoleptik, rendemen, hasil uji kualitatif dan kuantitatif ketiga ekstrak. Maserasi dilakukan selama 5 hari, kemudian dilakukan identifikasi senyawa secara kualitatif dan penentuan kadar flavonoid total secara kuantitatif.Hasil : Hasil menunjukkan bahwa ekstrak etanol 96% memiliki rendemen lebih tinggi ( 5,092 %), ekstrak etil asetat 3,304% dan ekstrak n-heksan 2,316%. Secara organoleptis, terdapat perbedaan warna pada ekstrak etanol 96% dengan ekstrak etil asetat dan n heksan. Ekstrak etanol 96% memiliki warna hijau sedangkan kedua ekstrak lainnya berwarna coklat kehitaman. Ketiga ekstrak tersebut memiliki kandungan senyawa metabolit flavonoid, saponin dan tanin dengan kandungan flavonoid total sebesar 0,78 mg QE/mL ( ekstrak etanol 96%), 46 mgE/mL ( ekstrak n-heksan) dan 30,33 mgQE/mL ( ekstrak etil asetat)Kesimpulan : Ekstrak etanol kitolod memiliki rendemen paling banyak dibandingkan dengan ekstrak n-heksan dan ekstrak etil asetat karena etanol merupakan pelarut paling polar di antara ketiganya. Namun memiliki kandungan flavonoid total lebih rendah  karena flavonoid yang tersari bukan jenis polar.
Hubungan Kepuasan Layanan Informasi Obat dengan Kualitas Hidup Pasien Hipertensi Julia Zahra Ardianti; Eva Annisaa'; Ragil Setia Dianingati
Generics: Journal of Research in Pharmacy Vol 2, No 1 (2022): Generics : Journal of Research in Pharmacy, Volume 2, Edisi 1, 2022
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (316.214 KB) | DOI: 10.14710/genres.v2i1.13211

Abstract

Hipertensi telah menyerang masyarakat Indonesia berusia 18 tahun ke atas sebesar 25,8% pada tahun 2013 dan meningkat menjadi 34,1% pada tahun 2018. Layanan informasi tentang obat pada pasien hipertensi penting untuk dilakukan, tetapi realisasinya menunjukkan bahwa layanan informasi obat belum diberikan secara lengkap kepada pasien di Puskesmas. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan kepuasan layanan informasi obat terhadap kualitas hidup pasien hipertensi di Puskesmas Pandanaran dan Puskesmas Kedungmundu Kota Semarang. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik, dengan desain cross sectional secara prospektif. Penelitian dilakukan kepada 100 pasien hipertensi berusia 18-60 tahun yang mendapatkan layanan informasi obat. Analisis tingkat kepuasan pasien digambarkan dalam diagram kartesius. Uji normalitas menggunakan uji Kolmogorov-sirnov dan uji statistik menggunakan uji korelasi Spearman’s rho. Hasil analisis tingkat kepuasan pasien didapatkan mayoritas pasien puas terhadap pelayanan di puskesmas tapi ada beberapa item pelayanan yang menjadi prioritas untuk diperbaiki yaitu pada segi ruangan untuk pelayanan informasi obat, informasi obat disampaikan lebih lengkap dan adanya jaminan jika terjadi kesalahan dalam pelayanan informasi obat. Hasil analisis kualitas hidup pasien termasuk kategori baik. Hasil uji korelasi didapatkan nilai signifikansi dengan Spearman’s rho yaitu 0,556 yang menyatakan tidak ada hubungan yang bermakna antara kepuasan layanan informasi obat dengan kualitas hidup pasien hipertensi.