Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search
Journal : Jurnal Manajemen Teknologi dan Teknik Sipil (JURMATEKS)

PERENCANAAN STRUKTUR ATAS ASRAMA PUTRI DI UNIVERSITAS KADIRI Renaldi Oza Pubawa; Ahmad Ridwan; Yosef Cahyo Setianto Purnomo
Jurnal Manajemen Teknologi & Teknik Sipil Vol. 1 No. 2 (2018): OCTOBER
Publisher : Kadiri University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jurmateks.v1i2.376

Abstract

In this superstructure planning, many methods can be used to calculate the moment, one of which is the ultimate moment calculation method, with reference to SK SNI 2847.2013. For pouring, images can be presented with AutoCAD software. The results of this plan are, for the roof and floor plates, a thickness of 100 mm and 120 mm is used with 12 mm of principal reinforcement and 8 mm of stirrups with a distance of 200 mm. For beam and sloof, they are used the same, namely 16 mm for the main reinforcement and 10 mm for the stirrup reinforcement with a distance of 200 mm for columns used 16 mm reinforcement and 12 mm stirrups with a distance of 200 mm. The load distribution for the roof floor is 20,640,924 kgm, because the assumption of the 1st to 6th-floor loading is the same, which is 23,233,644 kgm. The moment in this planning is 17,074,370 kgm on the plate, 342,733,875 kgm in the beam and 493,536,780 kgm. In the column, there is a moment that is large enough, with a value of 551,697,600 kgm. From the calculation of the earthquake load, the result is = 159843 (kNm).Dalam perencanaan struktur atas ini, banyak metode yang bisa dipakai untuk menghitung momen, salah satunya dengan metode perhitungan momen ultimit, dengan acuan SK SNI 2847,2013. Untuk penuangan gambar dapat disajikan dengan software AutoCAD. Hasil dari perencanaan ini adalah, untuk pelat atap dan lantai digunakan tebal 100 mm dan 120 mm dengan tulangan yang dipakai tulangan pokok 12 mm dan tulangan Sengkang 8 mm dengan jarak 200 mm. Untuk balok dan sloof digunakan sama, yaitu 16 mm untuk tulangan pokok dan 10 mm untuk tulangan Sengkang dengan jarak 200 mm. Untuk kolom digunakan tulangan 16 mm dan Sengkang 12 mm dengan jarak 200 mm. Distribusi beban untuk lantai atap sebesar 20.640,924 kgm, karena asumsi pembebanan lantai 1 ke 6 adalah sama, yaitu sebesear 23.233,644 kgm. Momen pada perencanaan ini adalah pada pelat terjadi sebesar 17.074,370 kgm, pada balok terjadi sebesar 342.733,875 kgm dan 493.536,780 kgm. Pada kolom timbul momen yang cukup besar, dengan nilai 551.697,600 kgm. Dari perhitungan beban gempa di dapatkan hasil  =  159843 (kNm).
PENELITIAN PENAMBAHAN BAHAN ADITIF KAPUR HIDRAT KAPUR PADAM SEBAGAI BAHAN PENGISI FILLER PADA CAMPURAN ASPAL BETON Candra Yulianto; Yosef Cahyo Setianto Purnomo; Ahmad Ridwan; Agata Iwan Candra
Jurnal Manajemen Teknologi & Teknik Sipil Vol. 1 No. 2 (2018): OCTOBER
Publisher : Kadiri University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jurmateks.v1i2.378

Abstract

In the construction of highways, people generally often use concrete asphalt as material for road construction. Asphalt concrete mix (Hotmix) usage in Indonesia from year to year is higher. The coefficient of production of asphalt concrete (hotmix) can be made from locally available materials and has good weather resistance. The purpose of this study is how to influence the addition of extinguished lime to the mixture on asphalt concrete (hotmix) and Know what percentage of the extinguished lime mixture to reach the optimum point of asphalt concrete. From the calculation results it can be concluded from the addition of 5%, 10%, and 15% in the stability value of 778 Kg, 645 Kg, 534 Kg; VIM of 8.17%, 7.51% and 6.85%; VMA of 19.87%, 18.55% and 17.73%; VFB of 58.88%, 56.61% and 54.35%; MQ of 297 Kg / mm, 230 Kg / mm, and 198 Kg / mm.Pada konstruksi jalan raya masyarakat umumnya sering menggunakan Aspal beton sebagai bahan pembuatan konstruksi jalan raya. campuran aspal beton(Hotmix) penggunaannya di Indonesia dari tahun ke tahun makin tinggi. Koefisien produksi aspal beton(hotmix) dapat dibuat dari bahan- bahan lokal yang tersedia dan memiliki ketahanan yang baik terhadap berbagai cuaca. Tujuan dari penelitian ini adalah bagaimana pengaruh    penambahan  kapur padam pada bahan campuran  pada  aspal beton(hotmix)  dan Mengetahui  berapa persentase  campuran kapur padam untuk mencapai titik optimum aspal beton. Dari hasil perhitungan dapat disimpulkan dari penambahan 5%, 10%, dan 15% pada Nilai stabilitas sebesar 778 Kg, 645 Kg, 534 Kg; VIM sebesar 8.17%, 7.51%, dan 6.85%; VMA sebesar 19.87 %, 18.55 %, dan 17.73 %; VFB sebesar 58.88%, 56.61%, dan 54.35%; MQ sebesar 297 Kg/mm, 230 Kg/mm, dan 198 Kg/mm.