Artikel ini merefleksikan secara expost facto Program Sampoerna Academy di SMAN 10 Malang 2009 - 2014 sebagai eksperimen sekolah unggul. Dari tarikan induktif atas penyelenggaraannya dapat disimpulkan bahwa program itu merupakan program sekolah unggul yang mengeksperimenkan sekolah pemimpin, yaitu sekolah sebagai wahana belajar para calon pemimpin masa depan. Dengan memadukan sistem sekolah dan sistem asrama, kurikulum nasional dan kurikulum internasional, pajanan bilingual bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, sekolah ini memfasilitasi para siswa memperoleh capaian dan kepercayaan dalam pengetahuan, keterampilan, dan sikap agar mampu dan cakap memimpin masa depan. Untuk kepentingan itu, materi, aktivitas dan situasi belajar disusun mengarah pada pembekalan kemampuan dan kecakapan kepada siswa untuk bisa mengembangkan diri secara lebih spesifik kompetensi-kompetensi lanjutan bagi pemimpin masa depan. Citra ideal situasi masa depan adalah satu dunia kehidupan bersama yang damai, sejahtera, dinamis, dan terkelola kemajuan teknologi. Untuk ini, dibutuhkan pendidikan calon pemimpin yang mengembangkan paduan visi lokal, nasional dan global, menanam kemampuan menerjemahkan dan melaksanakan kewenangan dan tanggung jawab, menggali informasi yang kaya dan cepat untuk keputusan efektif, berkomunikasi dan bekerja sama secara efektif, menegosiasikan kepentingan, menginovasi penyelesaian persoalan, mendamaikan konflik, menjaga keseimbangan dan daya tahan terhadap tekanan, mengembangkan toleransi atas keragaman, dan mengembangkan perhatian dan kepedulian terhadap kesejahteraan kemanusiaan dan keseimbangan lingkungan. Sambil menanam bekal, program ini menyadari tercapainya tujuan institusional SMA,yaitu sukses menjadi jembatan siswa memasuki universitas terbaik, di dalam negeri atau di luar negeri, yang memungkinkan pengembangan diri lebih lanjut untuk kecerdasan visi, kekuatan mental, dan kecakapan efektif sehingga mampu berperan menciptakan kebersamaan dan kesejahteraan kehidupan global.