<![CDATA[Penyebaran berita hoax menjadi salah satu permasalahan serius saat ini. Berita hoax menggunakan media sosial dalam konteks negatif yang sengaja disebarluaskan sehingga membuat masyarakat merasa tidak aman, kebingungan sehingga dapat menyebabkan salah langkah bahkan ikut menyebarluaskan berita yang tidak benar sehingga mempengaruhi opini publik. Penyebaran informasi tidak benar atau hoax sering dimaksudkan untuk melakukan black campaign dan negative compaign, dengan menggunakan sindiran, ujaran kebencian, dan rumor sehingga menimbulkan persepsi buruk terhadap sesesorang atau sekelompok orang. Hasil Survei The Asian Parent menunjukkan, bahwa pengguna media sosial perempuan sebanyak 44%, dan 61% diantaranya adalah ibu-ibu. Karena itu ibu-ibu sangat rentan menerima berita hoax melalui media sosial. Karena itu sangat perlu untuk melakukan pelatihan pada Ibu-Ibu agar mampu mengidentifikasi dan membedakan mana berita hoax dan berita fakta, serta Ibu-Ibu juga menyadari potensi dampak negatif yang dapat ditimbulkan oleh berita hoax. Metode pelaksanaan kegiatan adalah Wawancara, Ceramah, Tanya Jawab, Pelatihan, Praktek dan Pendampingan Ketrampilan Mengidentifikasi dan Menangani berita hoax pada Ibu-Ibu PKK di Kecamatan Mapanget Kota Manado. Melalui Pelatihan Mengidentifikasi dan Menangani berita hoax pada Ibu-Ibu PKK di Kecamatan Mapanget Kota Manado, maka terjadi peningkatan ketrampilan penggunaan dan pemanfaatan kemajuan tehnologi yaitu media sosial, dan meningkatkan ketrampilan ibu-ibu sebagai sumberdaya manusia yang berkualitas.]]>
