Meilani Meilani
Sekolah Tinggi Teologi Ekumene, Jakarta

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pendidikan Anak Usia Dini dalam Keluarga di Era Disrupsi Berdasarkan 2 Timotius 3:15-17 Meilani Meilani; Andreas Fernando
Shalom: Jurnal Teologi Kristen Vol. 1 No. 2 (2021): Desember
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Syalom Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (195.112 KB) | DOI: 10.56191/shalom.v1i2.12

Abstract

Abstract: Technological developments that occur massively have made children grow up in a different pattern from the previous generation who lived in the past. Children from an early age have been acquainted with technology that affects their cognitive development and behavior patterns. The purpose of writing this article is to find out the theory and practice of family education that is appropriate for early childhood in facing challenges in this era of disruption by looking at the content of the context of 2 Timothy 3:15-17. The method used in this research is descriptive qualitative. The data collection technique was by examining the theological descriptions of 2 Timothy 3:15-17 from the Bible, as well as digging up information from various literatures, in the form of journals, commentaries, and books on early childhood development and the era of disruption. Through this research, it was found that based on 2 Timothy 3:15-17, the best way to educate children in today's families is to educate them as early as possible to study and explore the contents of the Holy Scriptures so that children have wisdom in overcoming problems and challenges, especially those that can shake faith as a result. the impact of current technological advances.   Abstrak: Perkembangan teknologi yang terjadi secara pesat saat ini telah membuat anak-anak bertumbuh dengan pola yang berbeda dari generasi yang hidup pada masa sebelumnya. Anak sejak usia dini telah berkenalan dengan teknologi yang memengaruhi perkembangan kognitif dan pola tingkah laku mereka. Tujuan dari penulisan artikel ini adalah untuk mengetahui teori dan praktik pendidikan keluarga yang sesuai bagi anak usia dini dalam menghadapi tantangan di era disrupsi ini dengan melihat isi konteks dari 2 Timotius 3:15-17. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data dengan mengkaji uraian teologis dari 2 Timotius 3:15-17 dari Alkitab, juga menggali informasi dari berbagai literatur, berupa jurnal, buku-buku tafsiran, dan buku-buku mengenai perkembangan anak usia dini dan era disrupsi. Melalui penelitian ini ditemukan bahwa berdasarkan   2 Timotius 3:15-17, cara terbaik pendidikan anak dalam keluarga masa kini adalah dengan sedini mungkin mendidik mereka untuk mempelajari dan mendalami isi Kitab Suci sehingga anak memiliki hikmat dalam mengatasi masalah dan tantangan terutama yang dapat menggoyahkan iman akibat pengaruh kemajuan teknologi saat ini.
Pendidikan Kristiani Menangkal Budaya Pergaulan Bebas: Sebuah Pendekatan Sosio-teologis Meilani Meilani; Mariajina Soares; Andreas Fernando
DIDAKTIKOS: Jurnal Pendidikan Agama Kristen Duta Harapan Vol 5, No 2: Desember 2022
Publisher : STIPAK Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32490/didaktik.v5i2.147

Abstract

In today's era, in facing the influence of globalization on remaining delinquency or promiscuity, Christian education in counteracting the culture of promiscuity in adolescents is very influential. the solution to the problem of promiscuity among adolescents by departing from sociological analysis. This paper uses a descriptive qualitative method with a literature study approach by searching for data and information from the Bible. journal books. trusted news articles and articles related to sociological culture in Indonesia from the point of view of Christian education and articles related to the culture of promiscuity among teenagers. The result is that Christian religious education, in its process and function towards social and cultural change, especially among Indonesian teenagers, plays a role in teaching students to build a culture of holy living reflecting on the behavior of the characterof Christ as the right means to counteract the entry and embedding of a culture of promiscuity among the nation’s next generation.  AbstrakPada zaman ini, budaya pergaulan bebas semakin merebak luas di kalangan remaja Indonesia, maka Pendidikan agama Kristen harus segera mengambil langkah dalam menangkal budaya pergaulan bebas tersebut sehingga tidak semakin berkembang dan menjadi gaya hidup generasi muda di Indonesia yang kelak akan menjadi generasi penerus bangsa ini. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengupayakan solusi dari permasalahan pergaulan bebas di kalangan remaja dengan berangkat dari mengkaji Pendidikan agama Kristen secara sosiologis. Tulisan ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi pustaka dengan mencari data dan informasi dari alkitab, buku-buku,jurnal, berita tulis terpercaya dan artikel yang berhubungan dengan sosiologis budaya di Indonesia dalam sudut pandang Pendidikan Kristen serta tulisan yang berkenaan dengan budaya pergaulan bebas di kalangan remaja. Hasil dari penelitian ini adalah Pendidikan agama Kristen dalam proses dan fungsinya terhadap perubahan sosial dan kultural khususnya di kalangan remaja Indonesia berperan untuk mengajarkan peserta didik membangun budaya hidup kudus bercermin dari perilaku karakter Kristus sebagai sarana yang tepat untuk  menangkal masuk dan tertanamnya budaya pergaulan bebas di kalangan generasi muda penerus bangsa.