Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pendapatan serta kelayakan finansial usaha ternak sapi potong di Kecamatan Amarasi Kabupaten Kupang. Tahap pertama penelitian adalah penentuan desa contoh yang dilakukan secara purposif dan tahap selanjutnya penentuan petani/peternak contoh (responden) dilakukan secara acak sederhana (simple random sampling). Data yang terkumpul ditabulasi dan dianalisis secara deskriptif. Selanjutnya dilakukan analisis untuk mengukur tingkat kelayakan ternak sapi potong dengan menggunakan kriteria investasi net present value (NPV),net benefit cost ratio (Net B/C),dan internal rate of return (IRR).Hasil analisismenunjukkan bahwa R/C sebesar 1,56, artinya bahwa apabila peternak dalam usaha memelihara ternak sapi mengeluarkan biaya sebesar Rp1.000,-maka peternak tersebut akan memperoleh penerimaan sebesar 1,56 kali dari total biaya yang dikeluarkan tersebut atau sebesar Rp1.560,-.B/C sebesar 0,56menggambarkan bahwa dengan mengeluarkan biaya sebesar Rp1.000 akan diperoleh laba sebesar Rp560,-.Nilai B/C ini positif yang berarti dari sudut kriteria ini usaha penggemukan sapi secara finansial layak. NPV sebesar Rp6.250.051,141 pada discount faktor sebesar 12%. Nilai NPV positif berarti usaha tersebut layak secara finansial. Nilai IRR yang diperoleh sebesar 38,13%. menggambarkan bahwa pada tingkat suku bunga bank 15%, usaha ini layak dilaksanakan Dengan kata lain pada tingkat suku bunga 38%, NPV = 0. Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa usaha sapi potong layak secara finansial. Kata kunci: sapi, pendapatan, kelayakan, finansial, penerimaan. ABSTRACT This study aimed at analysing income and financial feasibility of beef cattle production in the district of Amarasi, Kupang Regency.The first step by purposively selecting villages based and the second selecting farmers by applying simple random sampling. Data were tabulated and analyed descriptively. Furthemore, measure the feasibility of beef cattle using NPV, Net B/C, andIRR criteria. The results of analysis shows that R/C is 1.56, meaning that if the farmer in the business of raising livestock cost spends Rp 1,000, then the farmer will get the revenue of 1.56 times from the total cost incurred or equal to Rp1.560 , -. B / C of 0.56, illustrating that with the cost of Rp1000 will obtain profit Rp560, -.This B / C score is positive which means that based on this criterion the cattle fattening business is financially feasible. NPV of 6,250,051,141 at a discount factor of 12%. A positive NPV score means the business is financially feasible. The IRR value illustrates that at the interest rate is 38,13% or interest rate is 39%, NPV = 0. The conclusion is that the cattle production is financially feasible. Keywords: beef catlle production, financial income, Financial feasiability, revenue